Lionel Messi telah menempuh perjalanan karier yang mengesankan dari awalnya bersinar di Barcelona hingga kemudian bergabung dengan PSG dan akhirnya mendarat di MLS bersama Inter Miami. Meski keberhasilannya dalam mengukir prestasi di berbagai level, termasuk La Liga, Ligue 1, Liga Champions, Copa America, dan Piala Dunia, tidak bisa disangkal bahwa dalam perjalanannya, Messi juga menghadapi sorotan negatif dari suporter.
Prestasi Messi yang gemilang tercermin dalam koleksi trofi-trofi impresifnya, termasuk delapan Ballon d’Or yang menjadikannya pemain dengan gelar individu tertinggi sepanjang sejarah. Namun, seperti halnya setiap atlet besar, Messi juga menghadapi momen-momen sulit di mana sorakan dan kritik dari suporter menjadi bagian dari perjalanan kariernya.
Berikut adalah lima momen di mana Messi mengalami sorakan, baik dari pendukung lawan maupun dari pendukungnya sendiri:
Pertandingan Kontroversial di Hong Kong
Penggemar sepak bola di Asia begitu antusias ketika Inter Miami mengumumkan pertandingan persahabatan pramusim melawan Hong Kong. Lionel Messi, megabintang Argentina, menjadi daya tarik utama. Namun, kegembiraan tersebut berubah menjadi kekecewaan saat Messi hanya duduk di bangku cadangan karena cedera otot.
Dalam laga tersebut, 40 suporter yang memadati stadion memprotes dengan teriakan ‘refund’ di babak kedua. Mereka merasa dikecewakan karena Messi tidak bermain satu menit pun. Insiden ini menciptakan momen kontroversial dan menimbulkan pertanyaan tentang manajemen pemain yang kurang transparan.
Cemoohan Pendukung Sendiri di PSG
Pindah ke Prancis bersama Paris Saint-Germain (PSG) seharusnya menjadi babak baru dalam karier Messi. Namun, kenyataannya tidak sesuai harapan. Hubungannya dengan ultras PSG selama musim keduanya di klub itu tidak berjalan mulus.
Situasi semakin memburuk setelah PSG tersingkir dari Liga Champions. Pendukung tuan rumah langsung menyoraki Messi dan rekan setimnya, Neymar. Meskipun pemain sering kali dihina oleh pendukung lawan, mendapat cemoohan dari pendukung sendiri adalah sesuatu yang langka dan menyakitkan.
Ketidaknyamanan ini menyumbang pada keputusan Messi untuk tidak bertahan lama di Prancis. Kritik dan tekanan dari pendukungnya sendiri menjadi faktor yang memengaruhi keputusannya meninggalkan PSG.
Drama di Etihad: Messi di Bangku Cadangan
Antusiasme suporter Inggris di Etihad Stadium pada pertandingan antara Argentina dan Italia berubah menjadi kekecewaan ketika Lionel Messi hanya duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan. Meskipun Argentina meraih kemenangan, sorakan penonton mengarah pada ketidakpuasan terhadap absennya megabintang tersebut dalam pertandingan yang diharapkan begitu banyak.
Gol-gol dari Ever Banega dan Manuel Lanzini meriah, tetapi ketidakhadiran Messi menciptakan momen yang mengecewakan di Etihad, mencerminkan bagaimana kehadiran atau ketiadaan seorang pemain bisa sangat memengaruhi pengalaman penonton.
Messi di Argentina
Lionel Messi, meskipun dianggap sebagai dewa sepak bola di negara asalnya saat ini, tidak selalu mendapat dukungan sepenuhnya dari penggemar Argentina. Sebelum memenangkan trofi internasional pada tahun 2021, hubungannya dengan pendukung setia Argentina tidak begitu harmonis.
Kritikan mencapai puncaknya setelah penampilan yang kurang memuaskan di Copa America 2011, di mana Messi dan rekan satu timnya disoraki di luar lapangan. Penderitaan di level internasional terus membebani Messi, bahkan membuatnya memutuskan untuk pensiun dari sepak bola internasional pada tahun 2016.
Namun, perjalanan penuh tantangan itu berubah setelah suksesnya Argentina dalam meraih trofi Copa America dan Piala Dunia pada tahun-tahun berikutnya. Messi, kini dilihat sebagai pahlawan nasional, telah mengubah kritikan menjadi pujian dan menyatukan hati para pendukung Argentina di sepanjang perjalanan karier internasionalnya.
Arab Saudi
Piala Dunia 2022 menjadi panggung drama emosional bagi Lionel Messi dan timnas Argentina. Kisah dramatis dimulai sejak pertandingan pembuka penyisihan grup, di mana Argentina menghadapi kekalahan yang tidak terduga dari Arab Saudi.
Sebelum pertandingan dimulai, sorakan dan cemoohan dari para suporter Arab Saudi menuju Messi menciptakan atmosfer yang sulit. Ironisnya, Messi sebelumnya diangkat sebagai duta pariwisata negara tersebut. Kekecewaan para penggemar terhadap megabintang Argentina itu semakin dalam karena hasil pertandingan yang mengejutkan.
Ketika La Pulga harus merasakan sorakan dari tribun, menjadi jelas bahwa sepak terjangnya sebagai duta pariwisata Arab Saudi tidak cukup untuk menghindarkan diri dari cemoohan rival di lapangan. Hasil mengejutkan tersebut membuat Messi dan Argentina berada di bawah tekanan besar di awal turnamen. Mereka menghadapi tugas sulit untuk pulih dan melangkah lebih jauh.
Kemenangan Arab Saudi atas Argentina bukan hanya kisah kekecewaan, tetapi juga menjadi salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia. Hasil ini memberikan motivasi tambahan bagi tim asuhan Lionel Scaloni untuk bangkit dan membuktikan kemampuan mereka dalam sisa turnamen.