Penggunaan VAR di Premier League memang masih jauh dari kesempurnaan, dan kontroversi terus mengitarinya bahkan di pertengahan musim 2023/2024. Meskipun diakui sebagai alat yang dapat meningkatkan kualitas pertandingan, VAR belum sepenuhnya terbebas dari keputusan kontroversial yang menimbulkan keraguan.
Premier League secara terbuka mengakui bahwa musim ini sudah terjadi 20 keputusan VAR yang keliru. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun adopsi VAR telah memberikan kontribusi positif dengan meningkatkan persentase keputusan tepat dari 86% menjadi 96%, masih ada tantangan dalam implementasinya.
Dalam pembelaannya, Premier League menegaskan bahwa VAR telah membawa dampak positif secara keseluruhan. Sebelum adanya VAR, wasit hanya mencapai akurasi sekitar 86%, sedangkan sekarang angkanya meningkat menjadi 96%. Ini seharusnya menciptakan lingkungan yang lebih adil dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun teknologi ini telah membantu meminimalkan kesalahan, keputusan akhir tetap bergantung pada interpretasi manusia di belakang layar VAR. Faktor manusia ini dapat menjadi sumber ketidaksempurnaan, dan beberapa keputusan kontroversial masih dapat terjadi.
Penting bagi Premier League untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan implementasi VAR guna memastikan bahwa teknologi ini benar-benar memberikan kontribusi positif secara konsisten. Meskipun masih ada tantangan, upaya untuk mencapai keadilan dan akurasi dalam sepakbola modern tetap menjadi prioritas, dan VAR tetap menjadi bagian integral dalam mencapai tujuan tersebut.
Catatan VAR Musim Ini di Premier League
Catatan VAR Premier League musim ini, sebagaimana disampaikan oleh Key Match Incidents Panel (KMI Panel), memberikan gambaran transparan mengenai dampak dan kinerja VAR dalam setiap pertandingan. Dua tahun lalu, pendirian KMI Panel sebagai organisasi independen menandai langkah penting Premier League untuk meningkatkan akurasi dan keadilan dalam keputusan wasit.
Berikut adalah rangkuman catatan KMI Panel untuk keputusan VAR musim ini:
- Intervensi VAR yang Tepat (57 Kesempatan):
- VAR telah berintervensi dalam 57 kesempatan selama musim ini dan membuat keputusan yang tepat. Hal ini menunjukkan keberhasilan teknologi dalam mengatasi situasi krusial dalam pertandingan.
- Kesalahan VAR (20 Kesalahan):
- Terdapat 20 kesalahan VAR sejauh ini. Namun, Premier League berdalih bahwa 17 di antaranya terjadi karena VAR tidak digunakan, menyoroti pentingnya penggunaan VAR dalam mengoreksi keputusan yang mungkin keliru.
- Kesalahan Meski VAR Digunakan (3 Kesalahan):
- Meskipun VAR sudah digunakan, terdapat tiga keputusan yang salah. Salah satunya adalah kontroversi dalam pembatalan gol Luis Diaz kontra Tottenham, menunjukkan adanya tantangan dalam interpretasi dan aplikasi VAR.
- Kesalahan Subjektif (2 Kesalahan):
- Dua dari kesalahan tersebut tergolong sebagai subjektif, menandakan bahwa mereka terkait dengan penilaian wasit VAR saat melihat insiden di lapangan. Ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi membantu, faktor interpretasi manusia tetap memainkan peran krusial.
KMI Panel, yang diisi oleh mantan pemain, pelatih, dan wasit, menjadi bagian penting dalam proses evaluasi dan perbaikan standar keputusan wasit. Meskipun tantangan dan kesalahan masih terjadi, transparansi dan upaya untuk terus meningkatkan kualitas VAR merupakan langkah positif dalam menyempurnakan implementasi teknologi tersebut dalam dunia sepakbola.
Kritik Untuk VAR Premier League
Kritik terhadap VAR dalam Premier League tidak hanya berasal dari para pengamat, tetapi juga dari tokoh berpengaruh seperti Tony Scholes, seorang petinggi EPL. Scholes menyoroti dua aspek utama yang, menurutnya, merugikan reputasi VAR dan membuat penggunaannya terkesan cacat.
Pertama, Scholes menyoroti masalah durasi waktu yang diperlukan untuk mengecek VAR. Menurutnya, proses pemeriksaan terlalu panjang dan terlalu banyak hal yang diperiksa. Waktu yang dibutuhkan untuk mengecek VAR terkadang terlalu lama. Scholes mengakui bahwa tekanan besar pada wasit dapat menjadi faktor dalam hal ini. Kritik terhadap kecepatan dan efisiensi proses VAR menjadi sorotan utama yang diungkapkan oleh Scholes.
Kedua, Scholes menyoroti dampak penggunaan VAR terhadap pengalaman langsung para suporter di stadion. Ia menggambarkan situasi di dalam stadion sebagai “sangat buruk” dan menyatakan bahwa VAR memengaruhi pengalaman menyenangkan suporter terkait pertandingan. Scholes menekankan perlunya perubahan untuk meningkatkan interaksi antara penggemar dan pertandingan, yang saat ini terkendala oleh proses dan keputusan VAR.
Kritik Scholes mencerminkan kekhawatiran tentang bagaimana implementasi VAR tidak hanya memengaruhi kualitas pertandingan tetapi juga merugikan pengalaman suporter secara langsung. Dengan mempertimbangkan masukan seperti ini dari tokoh berpengaruh dalam sepakbola. Diharapkan akan muncul upaya untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan penggunaan VAR demi keadilan dan kepuasan seluruh pihak yang terlibat.