Banyak pemain sepak bola yang berprestasi di lapangan, namun tidak semua dari mereka bisa melanjutkan karier mereka di pinggir lapangan sebagai pelatih. Menjadi pelatih sepak bola membutuhkan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang berbeda dari menjadi pemain. Namun, ada juga beberapa mantan pemain sepak bola yang berhasil beralih profesi menjadi pelatih klub dan menunjukkan kualitasnya.
Berikut adalahmmantan pemain sepak bola yang menjadi pelatih klub di berbagai liga di dunia.
1. Zinedine Zidane
Zinedine Zidane adalah salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa. Ia pernah membela klub-klub besar seperti Juventus, Real Madrid, dan Timnas Prancis. Ia juga pernah meraih berbagai gelar bergengsi, seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, LaLiga, Serie A, dan Ballon d’Or.
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2006, Zidane mulai menekuni karier sebagai pelatih. Ia pernah menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti di Real Madrid, kemudian menjadi pelatih Real Madrid Castilla (tim cadangan Real Madrid). Pada 2016, ia ditunjuk menjadi pelatih utama Real Madrid menggantikan Rafael Benitez.
Sejak saat itu, Zidane menorehkan prestasi yang luar biasa bersama Los Blancos. Ia berhasil memenangkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun (2016, 2017, 2018), dua gelar LaLiga (2017, 2020), dua gelar Piala Super Eropa (2016, 2017), dua gelar Piala Dunia Antarklub (2016, 2017), dan satu gelar Piala Super Spanyol (2017).
Zidane juga dikenal sebagai pelatih yang mampu mengelola tim yang berisi bintang-bintang, seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, Luka Modric, Karim Benzema, dan lainnya. Ia juga mampu mengembangkan pemain-pemain muda, seperti Marco Asensio, Federico Valverde, Vinicius Junior, dan Rodrygo Goes.
Zidane sempat mengundurkan diri dari jabatan pelatih Real Madrid pada 2018, namun kembali lagi pada 2019. Saat ini, ia masih menjadi pelatih Real Madrid dan berusaha membawa timnya meraih gelar lagi di musim ini.
2. Ole Gunnar Solskjaer
Ole Gunnar Solskjaer adalah mantan penyerang asal Norwegia yang pernah menjadi legenda Manchester United. Ia dikenal sebagai “super sub” karena sering mencetak gol penting saat masuk sebagai pemain pengganti. Salah satu gol terkenalnya adalah gol kemenangan Manchester United atas Bayern Munchen di final Liga Champions 1999.
Solskjaer menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pemain di Manchester United, sejak 1996 hingga 2007. Ia juga pernah membela Timnas Norwegia sejak 1995 hingga 2007. Ia memenangkan banyak trofi bersama Manchester United, seperti enam gelar Premier League, dua gelar Piala FA, satu gelar Liga Champions, dan satu gelar Piala Interkontinental.
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2007, Solskjaer menjadi pelatih tim cadangan Manchester United hingga 2011. Kemudian, ia kembali ke negaranya dan menjadi pelatih Molde, klub yang pernah ia bela sebelum bergabung dengan Manchester United. Ia berhasil membawa Molde meraih dua gelar liga dan satu gelar piala di Norwegia.
Pada 2014, Solskjaer sempat menjadi pelatih Cardiff City di Premier League, namun gagal menghindarkan timnya dari degradasi. Ia kemudian kembali lagi ke Molde dan melanjutkan kesuksesannya di sana. Pada 2018, ia mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih sementara Manchester United menggantikan Jose Mourinho yang dipecat.
Solskjaer berhasil mengubah performa Manchester United yang sempat terpuruk. Ia membawa timnya bermain dengan gaya menyerang dan mengandalkan pemain-pemain muda. Ia juga berhasil membawa Manchester United finis di posisi ketiga Premier League musim 2019/2020 dan mencapai semifinal Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga.
Pada 2019, Solskjaer ditetapkan menjadi pelatih permanen Manchester United dengan kontrak hingga 2022.
3. Andrea Pirlo
Andrea Pirlo adalah mantan gelandang asal Italia yang dikenal sebagai salah satu pemain dengan teknik dan visi bermain yang luar biasa. Ia pernah membela klub-klub besar seperti AC Milan, Juventus, dan Timnas Italia. Ia juga pernah meraih banyak gelar, seperti dua gelar Liga Champions, enam gelar Serie A, satu gelar Piala Dunia, dan dua gelar Piala Super Italia.
Pirlo pensiun sebagai pemain pada 2017, setelah bermain dua musim di MLS bersama New York City FC. Ia kemudian menjadi pundit sepak bola dan menulis otobiografinya yang berjudul “I Think Therefore I Play”. Pada 2020, ia mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih Juventus U-23, tim cadangan Juventus yang bermain di Serie C.
Namun, hanya berselang sembilan hari setelah ditunjuk menjadi pelatih Juventus U-23, Pirlo mendapat promosi yang mengejutkan. Ia ditunjuk menjadi pelatih utama Juventus menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat setelah gagal membawa Juventus juara Liga Champions.
Pirlo menjadi pelatih Juventus tanpa memiliki pengalaman dan lisensi pelatih yang lengkap. Namun, ia memiliki kepercayaan diri dan filosofi bermain yang jelas. Ia ingin membawa Juventus bermain dengan gaya yang dominan, kreatif, dan ofensif. Ia juga ingin menggabungkan pemain-pemain senior, seperti Cristiano Ronaldo, Giorgio Chiellini, dan Leonardo Bonucci, dengan pemain-pemain muda, seperti Dejan Kulusevski, Federico Chiesa, dan Weston McKennie.