Manajer Manchester United, Erik ten Hag, nampaknya tidak terlalu cemas menghadapi kemungkinan kehilangan kiper utamanya, Andre Onana, yang berpotensi tampil di Piala Afrika pada awal tahun 2024 mendatang.
Onana, yang saat ini menjadi penjaga gawang utama bagi Manchester United, kemungkinan besar akan dipanggil untuk bergabung dengan skuat Kamerun dalam turnamen Piala Afrika. Meskipun detailnya belum dapat dipastikan, kehadiran Onana di turnamen tersebut dapat berarti absennya dalam hingga enam pertandingan penting, termasuk pertandingan besar melawan Tottenham dan Aston Villa.
Ten Hag, meskipun menyadari potensi kehilangan tersebut, tampaknya tetap tenang menghadapinya. Meskipun Onana mungkin absen dalam beberapa pertandingan krusial. Manajer tersebut dapat mencari solusi atau mempersiapkan opsi pengganti untuk mengatasi potensi kekosongan di pos kiper.
Tidak Khawatir
Erik ten Hag terlihat tenang menghadapi kemungkinan kehilangan Andre Onana pada awal tahun depan akibat partisipasinya di Piala Afrika. Manajer Manchester United itu percaya bahwa timnya memiliki kedalaman dalam posisi kiper yang memadai untuk menggantikan peran Onana.
“Dengan pergi ke sana [Piala Afrika], kami memiliki sekelompok penjaga gawang yang kuat dengan Bayindir dan Tom Heaton, jadi kami merasa nyaman,” ungkap Ten Hag dengan keyakinan.
Ten Hag juga menekankan pentingnya memiliki pilihan alternatif yang berkualitas dalam skuadnya. Meskipun mereka mengharapkan ketersediaan Onana sebanyak mungkin, kenyataannya adalah bahwa tim telah mempersiapkan diri dengan memiliki dua kiper berkualitas, yaitu Bayindir dan Tom Heaton, yang dapat mengambil alih tugas tersebut dengan baik.
Masih Tahap Pembicaraan
Erik ten Hag menegaskan bahwa Manchester United masih dalam tahap pembicaraan dengan Andre Onana dan pihak terkait menjelang pengumuman skuat Kamerun untuk Piala Afrika. Ten Hag menyadari bahwa keikutsertaan Onana dalam turnamen tersebut dapat menjadi kenyataan. Ia menyampaikan bahwa jika pemanggilan dari timnas Kamerun terjadi, mereka akan menghormati aturan dan keputusan tersebut.
“Jika mereka memanggilnya, Anda tahu peraturannya,” ujar Ten Hag, menunjukkan kewajaran dan kesiapan klub untuk beradaptasi dengan dinamika yang mungkin terjadi.
Selain Onana, Ten Hag juga memberikan informasi bahwa beberapa pemain Manchester United lainnya seperti Sofyan Amrabat (Maroko), Amad Diallo (Pantai Gading), dan Hannibal Mejbri (Tunisia) juga memiliki potensi untuk berangkat ke Piala Afrika.
Kabar Wout Weghorst
Wout Weghorst mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap hasil individu selama bermain untuk Manchester United. Ia menyatakan bahwa taktik yang diterapkan oleh manajer Erik ten Hag tidak mendukung potensi golnya.
Pemain asal Belanda itu bergabung dengan Manchester United pada Januari 2023, dipinjam dari Burnley selama enam bulan. Meskipun mendapatkan cukup kesempatan bermain dengan 31 penampilan di berbagai kompetisi, Weghorst hanya mampu mencetak dua gol selama masa peminjamannya.
Kontrak Weghorst dengan Manchester United berakhir pada akhir musim lalu. Ia kembali ke Burnley sebelum kemudian dipinjamkan ke TSG Hoffenheim. Striker berusia 31 tahun ini kini mencari peluang baru dengan harapan menemukan lingkungan yang lebih sesuai dengan karakteristik permainannya.
Sulit di MU
Wout Weghorst mengalami periode sulit di Manchester United, kehilangan tempat utamanya karena kesulitan mencetak gol. Meskipun menjadi elemen penting dalam tim selama bulan-bulan yang hampir tanpa kekalahan. Penyerang asal Belanda tersebut merasa tekanan karena kurangnya kontribusi gol dari sisi pribadinya.
“Saat itu adalah bulan-bulan yang sangat sukses di mana kami nyaris tidak pernah kalah. Saya juga sangat penting bagi tim, baik sebagai titik fokus permainan maupun sebagai penghubung antara lini tengah dan serangan,” ujar Weghorst.
“Namun, kurangnya gol dari diri saya sendiri menjadi hal yang menghantui dan menjadi alasan mengapa saya kehilangan tempat di starting XI.”
Taktik Tidak Sesuai
Wout Weghorst, selain mencetak dua gol dan membuat tiga assist, merasa bahwa kesulitan mencetak gol lebih sering. Selama bermain untuk Manchester United, ia sulit membobol gawang lawan, disebabkan oleh taktik yang diusung oleh Erik Ten Hag.
“Premier League sejauh ini adalah liga terberat di dunia, dengan bek-bek terbaik. Tapi kami jarang menjadi tim dominan yang menciptakan peluang. Dan cara kami bermain juga berbeda dari biasanya,” ungkap Weghorst.
“Di Jerman dan Turki, tim selalu bermain untuk saya. Saya berada di posisi terakhir, sementara di United saya terutama harus memastikan bahwa pemain lain bisa unggul. Saya pikir saya berhasil melakukannya dengan sangat baik. Namun bagaimanapun Anda melihatnya, saya ingin mencetak gol lebih sering.”