Timnas Indonesia menghadapi cobaan yang tidak diinginkan menjelang Piala Asia 2023 dengan cedera yang dialami penjaga gawang andal, Ernando Ari Sutaryadi, saat membela Persebaya Surabaya. Kejadian tersebut terjadi dalam laga tunda pekan ke-18 BRI Liga 1 2023/2024 melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo pada Rabu (13/12/2023) malam WIB.
Ernando Ari tampil di bawah mistar Persebaya saat pertandingan berakhir dengan skor 1-1. Namun, penyelamatan-penyelamatan brilian yang dilakukannya tidak terlepas dari beberapa momen perawatan medis akibat cedera. Pada menit ke-73, keputusan untuk menggantikan Ernando diambil oleh pelatih Persebaya, Uston Nawawi, dan Andhika Ramadhani pun menggantikan posisinya di lapangan.
“Ernando tadi engkelnya sakit, tidak bisa melanjutkan pertandingan,” ungkap Uston Nawawi, memberikan gambaran tentang kondisi cedera yang dialami penjaga gawang tersebut.
Dengan belum adanya konfirmasi lebih lanjut mengenai tingkat keparahan cedera Ernando Ari, timnas Indonesia kini dihadapkan pada ketidakpastian mengenai kesiapan sang kiper untuk Piala Asia 2023. Apabila kondisinya memburuk dan Ernando terpaksa absen, muncul pertanyaan mengenai siapa kiper yang dapat menjadi alternatif yang tangguh untuk mewakili Timnas Indonesia.
Rencana penggantian penjaga gawang harus dipertimbangkan secara matang oleh pelatih timnas, mengingat pentingnya posisi tersebut dalam memastikan performa tim di ajang bergengsi seperti Piala Asia. Perbincangan mengenai opsi-opsi kiper yang dapat menggantikan Ernando Ari menjadi sorotan utama. Lantas, siapa saja calon kandidat pengganti Ernando Ari yang di sebabkan cedera? Berikut ulasannya.
Muhammad Riyandi
Muhammad Riyandi, kiper muda berusia 23 tahun yang berasal dari Persis Solo, telah menorehkan kisah inspiratif dengan bangkit dan pulih dari cedera yang pernah menghampirinya. Kini, dalam aksi reguler bersama Persis Solo di panggung BRI Liga 1, Riyandi menunjukkan keberanian. Serta, juga ketangguhan dengan mencatatkan 42 penyelamatan luar biasa dari 10 pertandingan yang dijalaninya.
Pengalaman Riyandi tidak hanya terbatas pada level klub. Sejak bergabung dengan Timnas Indonesia pada Juni 2021, Riyandi telah mencatatkan 5 caps. Ini menandakan kontribusinya yang berharga dalam menjaga kestabilan dan keamanan lini pertahanan. Pencapaiannya di level klub, yang melibatkan dirinya dalam tim senior sejak 2016, menjadikannya figur yang membawa semangat dan dedikasi tinggi ke setiap pertandingan.
Syahrul Trisna
Syahrul Trisna, kiper berusia 28 tahun yang membela Persikabo 1973, menghadirkan keunikan dalam perjalanannya. Meskipun catatan performanya di level klub tidak selalu mencolok, dengan mencatatkan 19 kebobolan dari sembilan pertandingan di BRI Liga 1, Trisna tetap menjadi pilihan reguler untuk Timnas Indonesia. Dengan 7 caps, Trisna membuktikan ketangguhannya dengan hanya sekali kebobolan bersama Skuad Garuda.
Keunikan Syahrul Trisna terletak pada keteguhan mentalnya dan kemampuannya untuk tetap relevan meskipun menghadapi tantangan. Panggilan rutin untuk membela Timnas Indonesia menjadi bukti kepercayaan pelatih pada kualitasnya, meskipun berbagai dinamika yang dihadapi di level klub.
Reza Arya Pratama
Reza Arya Pratama, kiper berusia 23 tahun dari PSM Makassar. Ia adalah sosok yang mencuri perhatian dengan membawa timnya meraih gelar juara di BRI Liga 1 2022/2023. Meskipun performanya mengalami sedikit penurunan pada musim berikutnya, Reza Arya tetap menjadi pemain yang konsisten. Ia telah mencatatkan tujuh nirbobol dari 19 pertandingan. Hal ini menegaskan kualitasnya sebagai potensi besar untuk Timnas Indonesia.
Reza Arya Pratama bukan hanya sekadar pemain muda yang bersinar dalam satu musim. Tetapi juga menjadi investasi masa depan yang menjanjikan. Prestasinya membawa gelar juara bagi PSM Makassar menjadi cermin potensinya yang luar biasa, dan perjalanan kariernya tetap menarik untuk diikuti.
Adi Satryo
Adi Satryo, kiper berusia 22 tahun dari PSIS Semarang, mungkin terbilang minim pengalaman di level senior dengan hanya satu caps bersama Timnas Indonesia. Namun, Adi Satryo telah menunjukkan kematangan dalam penampilannya bersama PSIS, mencatat lima nirbobol dari 15 pertandingan BRI Liga 1. Pengalamannya di level usia membuktikan bahwa ia adalah potensi muda yang patut diperhitungkan.
Adi Satryo adalah contoh nyata bahwa pengalaman di level usia dapat memberikan fondasi yang kokoh untuk berkembang di level senior. Dengan performa konsisten bersama PSIS dan kontribusinya yang berharga bagi Timnas Indonesia. Adi Satryo adalah nama yang dapat membawa kejutan positif di masa depan.
Nadeo Argawinata
Nadeo Argawinata, kiper berusia 26 tahun dari Borneo FC. Ia tampil sebagai kandidat utama untuk menjadi kiper nomor satu Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Dengan 24 caps, Nadeo telah menunjukkan performa stabil, hanya kebobolan 16 kali dari 22 pertandingan BRI Liga 1. Meskipun mengalami beberapa kebobolan pada laga terakhir bersama Timnas, Nadeo tetap menjadi figur kunci dengan pengalaman yang luas.
Nadeo Argawinata adalah sosok yang telah membuktikan diri sebagai pilihan utama dalam posisi kiper. Pengalamannya yang kaya, baik di level klub maupun bersama Timnas Indonesia, membuatnya menjadi pemain yang diandalkan untuk menjaga kestabilan pertahanan.