Isco, seorang pemain yang pernah berstatus tanpa klub pada paruh kedua musim 2022/2023, kini menyongsong musim 2023/2024 di La Liga dengan penuh semangat bersama Real Betis, membuka babak baru dalam karirnya yang penuh liku-liku.
Kepindahan yang seharusnya membawanya ke Union Berlin pada musim lalu gagal terwujud, meninggalkan Isco tanpa klub untuk sementara waktu. Namun, keputusan yang diambilnya membuka jalan menuju Real Betis, di mana Isco kembali menunjukkan kepiawaiannya dan kemampuan yang memukau di lapangan hijau.
Isco, yang lebih sering menghiasi bangku cadangan pada dua musim terakhirnya di Real Madrid, menemukan kembali momentumnya di Real Betis. Pada paruh kedua musim 2022/2023, Isco memutuskan untuk bergabung dengan Sevilla dengan status free transfer. Meski di sana segalanya tidak sesuai rencana, Isco tetap menjaga fokus dan semangatnya.
Hingga pekan ke-13 La Liga 2023/2024, Isco menonjol sebagai salah satu pemain paling impresif dalam persaingan sengit La Liga. Kontribusinya yang signifikan di lapangan menjadi bukti bahwa pemain berusia 30 tahun ini masih memiliki banyak yang ditawarkan dalam dunia sepak bola.
Isco, dengan segala keterbatasan dan kegagalan yang pernah ia alami, kini merayakan kembalinya pesonanya dalam perjalanan mencari klub yang sesuai. Cerita indah La Liga 2023/2024 terus berkembang, dan Isco menjadi salah satu protagonis yang memberikan warna dan kegembiraan bagi para penggemar sepak bola.
Lantas, apa saja lika-liku dan cerita yang terjadi selama musim ini di La Liga? Berikut ulasannya.
Gemilang di Puncak: Girona FC Menakjubkan di La Liga
Míchel, sang pelatih Girona FC, telah menciptakan awal yang memukau bagi timnya dalam musim ini, membawa mereka menuju puncak klasemen La Liga dengan penampilan yang luar biasa. Dari 13 pertandingan pertama, Girona FC berhasil memenangkan 11 laga, mengumpulkan 34 poin yang menjadikan mereka sebagai tim yang mendominasi tidak hanya di La Liga tetapi juga di lima liga top Eropa.
Los Blanquivermells tidak hanya menempati posisi puncak klasemen, tetapi juga menjadi raja gol dengan mencetak 31 gol. Keberhasilan ini menjadi bukti dari filosofi permainan yang efektif yang diterapkan oleh Míchel. Di mana 11 pemain berbeda telah mencetak gol. Artem Dovbyk menonjol sebagai pencetak gol terbanyak dengan tujuh gol, sementara kontribusi assist yang signifikan datang dari berbagai pemain, termasuk Aleix García dengan empat assist.
Prestasi mencolok juga diraih oleh Aleix García, yang mencatatkan sejarah dengan menjadi pemain pertama dari Girona FC yang dipanggil ke timnas Spanyol. Kontribusinya yang luar biasa dengan tujuh kontribusi gol (tiga gol dan empat assist) menjadikannya sosok kunci di tengah kejayaan Girona FC.
Perebutan Gelar yang Seru di La Liga
Girona FC menciptakan sensasi di La Liga dan mendapatkan status sebagai pesaing kuat dalam perburuan gelar yang diprediksi akan semakin sengit. Dengan memenangkan 11 dari 13 pertandingan awal, mereka mengumpulkan 34 poin, mengukuhkan posisi puncak klasemen. Perbedaan enam poin saja memisahkan pemimpin klasemen dengan Atlético de Madrid di peringkat keempat. Ini menciptakan ketegangan dan persaingan yang sangat menarik.
Dua kekalahan hanya diraih oleh Real Madrid dan Barcelona, masing-masing satu kali. Menjadikan setiap pertandingan langsung antara keempat tim ini sebagai laga yang tak boleh dilewatkan. Dengan hanya satu pertandingan tersisa, keempat tim ini harus menyelesaikan kampanye dengan total poin yang tinggi untuk meraih gelar.
Jude Bellingham: Kilatan Api yang Menggelegar
Jude Bellingham, salah satu rekrutan terbesar musim panas lalu, telah menjadi sosok yang mencuri perhatian di La Liga. Dengan sepuluh gol dalam sebelas penampilan, ia memimpin dalam daftar pencetak gol. Ia menggantikan posisi yang biasanya diisi oleh penyerang seperti Karim Benzema. Bellingham juga menjadi pemain dengan gol tandang terbanyak, mencatat tujuh gol di luar kandang. Kontribusinya yang luar biasa membuatnya menjadi elemen kunci dalam strategi Carlo Ancelotti di Real Madrid.
Lamine Yamal: Permata Baru dari La Masia
Lamine Yamal, produk La Masia FC Barcelona, mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah La Liga pada usia 16 tahun 87 hari. Pemain sayap berani ini telah tampil impresif dalam enam dari 13 pertandingan Barcelona, mencetak satu gol dan menyumbang tiga assist. Sebagai salah satu keajaiban paling menarik di sepakbola Eropa, Lamine Yamal membawa warna baru bagi La Liga.
Isco: Kembalinya Kilau dalam Seragam Real Betis
Isco, setelah masa sulit di Real Madrid dan Sevilla FC, menemukan kehidupan baru di Real Betis. Dengan dua assist dan dua gol dalam 13 pertandingan, ia menjadi elemen penting tim. Menempati peringkat pertama dalam umpan kunci dan kedua dalam umpan kunci. Isco telah memenangkan hati para penggemar dengan kontribusinya yang signifikan. Mantan gelandang Real Madrid ini benar-benar meraih kehidupan baru di Estadio Benito Villamarín dan memberikan penampilan yang sangat memuaskan.