Kubu Persik Kediri tidak dapat menyembunyikan perasaan kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan wasit Ryan Nanda Saputra dalam pertandingan mereka melawan PSIS Semarang dalam lanjutan BRI Liga 1 2023/2024. Mereka menganggap bahwa wasit asal Bandung tersebut melakukan banyak kesalahan yang signifikan dalam pertandingan ini.
Mengutip pernyataan Manajer Persik Kediri, M Syahid Nur Ichsan, terdapat setidaknya tiga peristiwa yang dianggap dilewatkan oleh wasit Ryan dalam pertandingan tersebut. Menurut Syahid, ketiga insiden ini memiliki dampak yang signifikan terhadap jalannya pertandingan.
Pertama-tama, menurut Syahid, wasit membiarkan terjadinya handsball di dalam kotak penalti lawan pada menit 46 babak pertama. Meskipun kejadian tersebut terjadi di depan mata wasit, insiden ini tidak diberi penghargaan dengan tendangan penalti untuk Persik Kediri seperti mestinya.
Selanjutnya, pada menit ke-60, wasit juga dianggap melakukan kesalahan. Kali ini, Ryan membatalkan gol yang dicetak oleh Persik Kediri, meskipun tayangan ulang menunjukkan bahwa bola sebenarnya mengenai tubuh pemain sebelum masuk ke gawang PSIS.
Kejadian terakhir yang disoroti oleh Syahid terjadi pada injury time babak kedua, di mana wasit sekali lagi dianggap mengabaikan pelanggaran yang seharusnya diberikan kepada Persik Kediri. Menurut Syahid, pemain mereka, Riyatno Abiyoso, dilanggar di dalam kotak penalti PSIS Semarang namun tidak diberikan pelanggaran.
Syahid menyatakan bahwa Persik Kediri tidak akan duduk diam atas hal ini. Mereka berencana untuk mengajukan protes resmi kepada PSSI, sebagai badan pengatur tertinggi sepak bola di Indonesia.
Syahid menegaskan bahwa protes resmi ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua pertandingan terakhir, mengingat sebelumnya mereka juga mengalami situasi serupa dalam pertandingan melawan Barito Putera pada pekan kesembilan. Dengan tegas, mereka ingin menyoroti pentingnya kepemimpinan wasit yang adil dalam setiap pertandingan.
Harus Prioritaskan VAR
M Syahid Nur Ichsan menegaskan bahwa kontroversi yang muncul akibat keputusan wasit dalam BRI Liga 1 2023/2024 adalah sebuah permasalahan yang dapat mengganggu perkembangan sepak bola Indonesia dan mengganggu kelancaran kompetisi. Ia menyatakan bahwa hal tersebut bersifat kontraproduktif dan berpotensi merusak semangat transformasi sepak bola di Indonesia.
Dalam pandangan Syahid, prioritas harus diberikan pada implementasi teknologi Video Assistant Referee (VAR). Ia memandang bahwa rencana PSSI untuk memperkenalkan VAR perlu segera diwujudkan. Syahid berpendapat bahwa VAR dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi kesalahan keputusan wasit dalam pertandingan.
Syahid menambahkan bahwa kesalahan-kesalahan wasit telah terjadi secara berkelanjutan sejak awal musim, dari pekan pertama hingga pekan kesepuluh BRI Liga 1 2023/2024. Dengan demikian, ia mengajukan perlunya perubahan yang lebih substansial dalam upaya meningkatkan kualitas dan keadilan dalam kompetisi sepak bola.
Dengan mengutamakan implementasi VAR, diharapkan bahwa keputusan-keputusan wasit yang kontroversial dapat dikelola dengan lebih baik dan akurat. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia serta memastikan bahwa kompetisi dapat berjalan dengan lebih fair dan transparan.
Dukung Perkembangan dan Transformasi Sepak Bola Indonesia
Syahid menekankan bahwa Persik Kediri memberikan dukungan penuh terhadap upaya perbaikan yang sedang dijalankan oleh pengurus PSSI. Mereka menyambut baik langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa pendekatan ini tidak boleh mengabaikan fakta yang jelas. Yakni bahwa banyaknya protes yang dilontarkan oleh klub terkait performa wasit dapat memiliki dampak negatif terhadap jalannya kompetisi.
Persik Kediri berharap agar PSSI bekerja sama dengan operator kompetisi dalam melaksanakan proses evaluasi terhadap wasit. Syahid menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses evaluasi dilakukan dengan transparansi dan objektivitas. Tujuannya adalah untuk menghindari timbulnya keraguan yang bisa merusak kepercayaan publik terhadap upaya perbaikan sepak bola nasional.
Dengan memberikan panggung bagi evaluasi terhadap kinerja wasit, diharapkan bahwa langkah-langkah perbaikan yang diambil dapat lebih akurat dan terarah. Persik Kediri ingin melihat perbaikan yang berkelanjutan dalam segi kepemimpinan wasit. Serta, berharap bahwa kesalahan yang terjadi dapat dikelola dengan lebih baik. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa sepak bola Indonesia dapat tumbuh dengan lebih baik. Serta dipandang lebih serius oleh masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.