Salah satu raksasa Premier League, Manchester United, kini tengah memburu pemain gelandang bertahan, dan sepertinya mereka tengah membidik salah satu di antara Ryan Gravenberch dan Sofyan Amrabat.
Manchester United memang telah berkembang sejak di bawah kepemimpinan Erik Ten Hag. Namun, tim tersebut masih butuh banyak perbaikan.
Pasalnya, Manchester United masih belum terbentuk sesuai dengan visi Ten Hag. Oleh karena itu, ia masih ingin mendatangkan beberapa amunisi baru.
Salah satunya berada di posisi gelandang bertahan. Manchester United ingin mencari pemain yang bisa mendampingi atau menjadi pelapis dari Casemiro.
MU Incar Gravenberch dan Amrabat
Manchester United dikabarkan tengah mengincar Ryan Gravenberch. Ia merupakan mantan anak asuh dari Erik Ten Hag sewaktu masih di Ajax Amsterdam.
Manchester United kemudian dikonfirmasi tengah mengejar Gravenberch oleh Fabrizio Romano. Namun, sepertinya mereka harus bersaing dengan Liverpool dan juga harus bisa membujuk Bayern Munchen agar rela melepas sang pemain.
Manchester United juga dikaitkan dengan Sofyan Amrabat, yang merupakan salah satu bintang timnas Maroko di Piala Dunia 2022. Manchester United memiliki peluang untuk mendatangkan Amrabat karena kabarnya ia siap pindah ke Old Trafford.
Amrabat juga bukan nama asing bagi Erik Ten Hag, di mana sang pemain tersebut pernah bermain dengannya saat masih di Utrecht.
Statistik Ryan Gravenberch
Ryan Gravenberch masih berusia 21 tahun. Namun, ia telah disebut memiliki potensi yang sangat luar biasa. Bahkan, Gravenberch disebut lebih baik daripada Jude Bellingham oleh eks pemain gelandang timnas Belanda, Rafael van der Vaart.
Pada musim 2022/2023 lalu, Gravenberch hanya bermain sebanyak 24 kali di Bundesliga, dengan hanya 3 di antaranya sebagai starter.
Ia belum menyumbangkan satu gol pun atau assist. Namun, Gravenberch berhasil menunjukkan dirinya bisa menjadi ancaman dari lini kedua dengan catatan 1.72 tembakan per laga.
Dalam urusan mengumpan, ia mencatatkan total 326 operan sukses dengan akurasi 87.4 persen. Gravenberch juga berhasil mengukir total 8 key pass.
Dalam urusan bertahan, ia berhasil melakukan 8 tekel sukses dari 17 percobaan. Gravenberch juga berhasil melakukan 9 blok dan 9 intercept.
Dalam urusan duel di udara, Gravenberch berhasil menang dalam duel sebanyak 4 kali, dan ia juga kalah sebanyak 6 kali.
Bahkan, Gravenberch sendiri tidak pernah melakukan kesalahan yang berakibat lawan bisa mencetak gol.
Statistik Sofyan Amrabat
Sementara itu, Sofyan Amrabat musim lalu telah bermain sebanyak 29 kali di Serie A bersama Fiorentina, dengan 24 di antaranya sebagai starter.
Dalam proses bermain, ia berhasil menciptakan 1 assist. Amrabat berhasil mencatat rata-rata 0.59 tembakan per 90 menit.
Amrabat juga berhasil mencatat total 1323 operan dengan akurasi 88.8 persen. 12 key pass juga dikreasikannya.
Dalam hal bertahan, Amrabat mencatatkan 24 tekel sukses dari 39 percobaan. Dalam hal blok dan intercept, ia berhasil melakukannya sebanyak 23 dan 21 kali.
Lalu, dalam hal duel udara, Amrabat berhasil menang sebanyak 11 kali, namun ia juga kalah sebanyak 13 kali oleh lawan.
Selama musim berjalan, ia pernah membuat 2 kesalahan fatal yang berakibat lawan berhasil mencetak gol.
Gravenberch dan Amrabat
Jika dilihat dari usia, Manchester United sebaiknya merekrut Ryan Gravenberch. Sang pemain masih sangat muda, yaitu 21 tahun, dan masa depannya masih sangat panjang. Sementara Amrabat telah berusia 27 tahun.
Gravenberch juga lebih efektif dalam urusan menyerang. Untuk urusan mengumpan, keduanya sama-sama baik. Dalam urusan bertahan, Gravenberch tidak kalah dengan Amrabat dan memiliki banyak potensi untuk menjadi lebih baik.
Jika Manchester United memutuskan merekrut Amrabat, itu akan menjadi keputusan yang bagus. Namun, jika mereka mendatangkan Gravenberch, itu akan menjadi transfer yang sangat brilian.
Komentar Erik Ten Hag tentang Gravenberch
Erik Ten Hag sendiri pernah memuji Ryan Gravenberch saat masih menjadi pelatih Ajax. Ia mengatakan bahwa meskipun masih muda, Gravenberch merupakan sosok pemain yang sangat penting untuk timnya kala itu.
“Meskipun usianya masih muda, ia telah mengalami banyak hal dan, yang terpenting, memenangkan gelar,” ucapnya seperti dilansir oleh Manchester Evening News.
“Ia sangat penting bagi tim kami karena ia adalah pemain box-to-box. Ia mempercepat permainan dari posisinya, melakukan dribbling dengan baik, memiliki akurasi passing yang luar biasa, dan berpartisipasi dalam membangun permainan. Karena atletis dan fisiknya, ia juga kuat dalam permainan transisi dan juga bisa merebut bola,” terang Ten Hag.