Kabar menarik mengemuka dari jagat sepakbola terkait perburuan striker baru Manchester United, Setan Merah. Sejak musim 2022/2023 hampir berakhir, kabar tentang kebutuhan klub untuk mendapatkan sosok yang bisa menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh legenda hidup, Cristiano Ronaldo, telah menjadi sorotan utama di dunia olahraga.
Awalnya, Manchester United dihubungkan secara erat dengan salah satu striker terbaik di dunia, Harry Kane. Potensinya sebagai pencetak gol yang andal dan reputasinya yang solid di lapangan membuatnya menjadi pilihan utama dalam upaya klub untuk memperkuat lini serang mereka. Namun, seiring waktu berlalu, kabar tersebut berubah arah, dan perhatian publik mulai tertuju pada sosok yang menjanjikan, Rasmus Hojlund dari Atalanta.
Pergantian fokus ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Manchester United dan komunitas sepakbola global. Lantas, apa yang membuat Setan Merah akhirnya memilih Hojlund sebagai striker baru mereka daripada melanjutkan upaya mereka untuk merekrut Harry Kane?
The Athletic, media olahraga yang terkenal dengan kualitas laporan terpercaya mereka, mengungkapkan dua aspek penting yang mempengaruhi keputusan klub dalam mengambil langkah ini.
Alasan Pertama
Faktor performa menjadi salah satu alasan utama yang membuat Manchester United mengurungkan niatnya untuk merekrut Harry Kane sebagai striker baru. Dalam laporan yang disampaikan oleh The Athletic, klub menemukan beberapa permasalahan terkait performa Kane yang menjadi pertimbangan penting.
Salah satu masalah yang mencuat adalah penempatan posisi Harry Kane di lapangan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, terlihat adanya kecenderungan yang buruk pada posisinya di lapangan. Kane sering kali tertarik untuk turun terlalu ke belakang, bahkan hingga ke lini tengah, untuk membantu membangun serangan dari belakang. Hal ini menyebabkan dia ketinggalan ketika winger dari timnya, Tottenham, sudah maju menyerang di depan. Dalam filosofi permainan Manchester United, yang cenderung mengandalkan serangan balik cepat bersama pelatih mereka, Erik ten Hag, penempatan posisi yang tepat menjadi sangat penting. Striker mereka diharapkan selalu berada di posisi yang strategis dan siap menerima umpan cepat untuk mencetak gol.
Selain itu, kecepatan juga menjadi salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh Manchester United dalam mencari striker baru. Mereka membutuhkan pemain dengan kecepatan yang tinggi untuk dapat mengeksploitasi ruang yang kosong dalam serangan balik. Sayangnya, performa Kane menunjukkan bahwa kecepatannya kurang memuaskan untuk mengimbangi taktik serangan balik yang ingin diterapkan oleh MU bersama Ten Hag.
Alasan Kedua
Faktor harga atau mahar transfer menjadi alasan kedua yang menjadi kunci mengapa Manchester United akhirnya batal merekrut Harry Kane. Dalam upaya merekrut pemain, biaya transfer menjadi pertimbangan penting bagi klub. Terutama dalam kasus Kane yang dihargai dengan angka di atas 100 juta pounds oleh Tottenham.
Sejak awal, Tottenham sudah menegaskan bahwa mereka tidak akan menjual Kane ke sesama klub di English Premier League (EPL). Pernyataan ini menimbulkan kendala bagi Manchester United yang tertarik merekrut Kane, karena klub tersebut berada dalam persaingan langsung di kompetisi EPL. Tottenham tentu tidak ingin memperkuat salah satu rival mereka, terutama dengan melepas pemain bintang seperti Harry Kane.
Angka yang sangat tinggi di atas 100 juta pounds yang dipatok oleh Tottenham untuk Kane menjadi batu sandungan bagi Manchester United. Meskipun Manchester United adalah salah satu klub kaya raya dengan sumber daya finansial yang besar. Tetapi mereka juga memiliki keterbatasan dana transfer untuk musim panas tersebut. Pergantian posisi striker adalah investasi besar, dan harga tersebut melebihi anggaran transfer yang telah ditetapkan oleh manajemen klub.
Dalam dunia sepakbola modern, biaya transfer pemain bintang semakin tinggi dan bisa mencapai jumlah yang luar biasa. Klub harus mempertimbangkan secara matang tentang bagaimana menggunakan dana transfer mereka. Agar mendapatkan pemain dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Akhirnya, alasan utama yang membuat Manchester United batal merekrut Harry Kane adalah kombinasi dari faktor performa dan harga. Kedua aspek ini menjadi pertimbangan utama bagi klub dalam mengambil keputusan strategis terkait perburuan striker baru. Pada akhirnya, klub ini memilih untuk mengunci transfer Rasmus Hojlund dari Atalanta. Ia diyakini memiliki potensi masa depan yang cerah dan sesuai dengan visi jangka panjang Manchester United.