Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris3 Pemain Ditendang dari Manchester United, Erik Ten Hag Ternyata Kejam

3 Pemain Ditendang dari Manchester United, Erik Ten Hag Ternyata Kejam

Erik ten Hag, manajer Manchester United, memiliki pendekatan yang unik dalam mengelola timnya. Ia tidak ragu untuk mencadangkan atau bahkan melepas para pemain yang sebelumnya sangat dipuji dan dianggap hebat. Pendekatan ini menunjukkan keberanian dan ketegasan Ten Hag dalam menciptakan perubahan yang dianggapnya perlu bagi kemajuan Setan Merah.

Musim 2022/2023 dianggap sebagai kemajuan yang positif bagi Manchester United di bawah arahan Erik ten Hag. Selain berhasil meraih gelar Carabao Cup, Ten Hag diakui telah membawa tim menuju arah yang tepat. Perubahan positif ini tidak terlepas dari kontribusi pemain-pemain yang dipercaya oleh Ten Hag.

- Advertisement -
asia9QQ

Pemain-pemain seperti Casemiro dan Lisandro Martinez tampil sangat impresif. Mereka memberikan kontribusi besar bagi tim. Antony, meski belum konsisten, memberikan opsi baru di lini depan. Selain itu, Marcus Rashford juga mengalami peningkatan performa yang signifikan setelah dibimbing oleh Ten Hag.

Namun, di balik kemajuan ini, ada tiga pemain yang mengalami dampak negatif dari pendekatan Ten Hag yang keras. Ketiga pemain ini awalnya mendapatkan pujian tinggi, namun akhirnya terdegradasi menjadi cadangan bahkan dilepas oleh klub. Siapa sajakah mereka?

Kasus Cristiano Ronaldo

Perkembangan masa depan Cristiano Ronaldo saat Erik ten Hag tiba di Old Trafford mengundang banyak keraguan. Namun, Ten Hag dengan tegas menegaskan bahwa Ronaldo akan memainkan peran penting bagi Manchester United.

“Saya sangat ingin mempertahankan Cristiano di Man United. Dia memiliki arti yang luar biasa bagi klub ini. Ronaldo adalah sosok yang luar biasa, karena segala yang telah ia tunjukkan sejauh ini dan karena ambisinya yang luar biasa,” ujar Ten Hag.

Namun, hubungan antara Ten Hag dan Ronaldo mengalami kemerosotan yang cukup cepat. Ronaldo seringkali mendapati dirinya duduk di bangku cadangan, merasa tidak puas, dan pada akhirnya memutuskan untuk meninggalkan United dalam situasi yang tidak ideal.

Kasus David de Gea

Sejak awal pramusim 2022/2023, Erik ten Hag merasa kurang puas dengan penampilan David de Gea. Namun, ia tidak memiliki banyak pilihan dan terpaksa mengandalkan De Gea sepanjang musim.

“Kami menjalani musim yang luar biasa, termasuk David De Gea yang tampil fantastis. Dalam pandangan saya, kami berada pada jalur yang benar,” kata Ten Hag.

Namun, Erik ten Hag memutuskan untuk mencari opsi baru. Perundingan kontrak baru antara De Gea dan Manchester United tidak mencapai kesepakatan. Ten Hag ingin menghadirkan Andrea Onana sebagai penjaga gawang utama dan membiarkan De Gea mencari tantangan baru di tempat lain.

Kasus Harry Maguire

Situasi yang dihadapi oleh Harry Maguire berbeda dengan Ronaldo dan De Gea. Meskipun kemungkinan besar akan dilepas pada musim panas 2023, Maguire tetap bertahan di Manchester United.

Pada awal kedatangannya, Ten Hag memberikan pujian yang tinggi kepada Maguire. Pria Belanda itu meyakinkan bahwa Maguire akan tetap menjadi kapten bagi United.

“Maguire memiliki peran yang sangat penting. Dia adalah seorang kapten, pemimpin yang memberikan komunikasi langsung dengan manajer, memotivasi tim, dan memberikan contoh di tempat latihan,” ujar Ten Hag.

Namun, sepanjang musim 2022/2023, Maguire sering kali mendapati dirinya duduk di bangku cadangan. Bahkan, Manchester United bersedia untuk melepas Maguire ke klub lain.

Pendekatan dan Ditendang

Dalam perjalanan menuju kemajuan yang berkelanjutan, Erik ten Hag, manajer Manchester United, telah mengambil pendekatan unik dan tegas untuk mengelola timnya. Meskipun dengan langkah-langkah ini beberapa pemain yang sebelumnya dianggap hebat harus menghadapi situasi sulit, perubahan ini bertujuan untuk membawa Setan Merah menuju kesuksesan jangka panjang.

Pemain seperti Cristiano Ronaldo, David de Gea, dan Harry Maguire mengalami dampak dari pendekatan Ten Hag yang keras ini. Meskipun awalnya dipuji setinggi langit, mereka akhirnya ditempatkan di bangku cadangan atau dilepas oleh klub. Namun, perubahan ini juga memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk tampil dan membuktikan potensi mereka di lapangan.

Walaupun kontroversial, pendekatan ini juga dapat memberikan motivasi dan semangat bagi pemain lain untuk terus meningkatkan performa mereka agar tetap relevan di dalam tim.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments