Sederet nama diberikan gelar sebagai pemain terburuk BRI Liga 1 musim 2022-23. Para pemain ini awalnya digadang-gadang moncer. Namun akhrinya justru memberikan performa melempem.
BRI Liga 1 musim 2022-23 memang sudah resmi berakhir. PSM Makassar berakhir menjadi juara setelah memuncaki peringkat teratas klasemen selama beberapa pekan.
Tidak saja penampilan apik dari klub tersebut, sederet pemain dari PSM Makassar pun berhasil meraih gelar sebagai yang terbaik. Puji-pujian kerap diberikan kepada deretan pemain bintang dari klub juara tersebut.
Namun seperti banyak hal hal, ada pemain terbaik juga pastinya ada yang terburuk. Pemain terburuk BRI Liga 1 musim 2022-23 ini gagal menunjukan performa terbaik karena berbagai alasan. Mulai dari karena cedera hingga kesulitan menyesuaikan diri di klub baru.
Agar tidak penasaran, di bawah ini merupakan deretan pemain dengan raport terburuk di BRI Liga 1 musim 2022-23 kemarin.
Daftar 4 Pemain Terburuk BRI Liga 1 2022-23
1. Samsul Arif
Samsul Arif menjadi salah satu pemain produktif yang paling digadang-gadang akan moncek di musim ini. Maklum, penyerang berusia 38 tahun ini sempat berjaya ketika membela Persebaya Surabaya pada musim sebelumnya.
Sepanjang musim bersama Persebaya kala itu, Samsul sukses melesakkan 11 gol dari 29 pertandingan yang dijalani. Tidak heran bila pendukung memiliki harapan besar ketika sang striker memutuskan hijrah ke Persis Semarang.
Namun sayangnya, performa Samsul Arif di Persis Semarang tidak bisa dibandingkan dengan masa kejayaan di Persebaya Surabaya. Bersama Laskar Sambernyawa, Samsul justru hanya mampu melesakkan 5 gol dan 1 assist saja dalam 29 laga.
Pencapaian tersebut tentu saja mengecewakan. Terlebih bila menilik track record dan catatan prestasi Samsul selama berada di Persebaya dan Barito Putera.
2. Carlos Fortes
Performa sang runner up Top Scorer BRI Liga 1 musim 2021-22 ini memang sudah tidak perlu diragukan. Carlos Fortes menjadi salah satu pemain bintang yang turut mengharumkan nama Arema FC di kompetisi nasional.
Bersama Singo Edan, Carlos mencetak 20 gol dari 30 pertandingan yang dilalui. Sebuah pencapaian yang sangat fantastis!
Status bintang tersebut masih dibawa oleh Carlos ketika hengkang dari Arema FC ke PSIS Semarang. Terlebih saat baru bergabung, Carlos sudah menyumbangkan 5 gol di Piala Presiden 2022.
Namun sayangnya, Piala Presiden 2022 merupakan akhir dari masa kejayaan Carlos di musim ini. Pasalnya setelah bermain gemilang di kompetisi bergengsi tersebut, Carlos mengalami cedera hamstring.
Cedera tersebut membuat striker dari Portugal ini menepi dalam waktu yang cukup lama. Ketika kembali lagi ke lapangan bersama PSIS Semarang, performa Carlos jelas mengalami penurunan.
Sebagai catatan, dari 17 laga bersama PSIS, Carlos hanya mencetak masing-masing 3 gol dan 3 assist saja. Sebuah kemunduran performa yang mengecewakan.
3. Wander Luiz
Satu lagi pemain yang juga mengalami penurunan performa selama di BRI Liga 1 musim 2022-23. Sedikit berbeda dengan pemain lain di atas, performa Wander Luiz memang sudah mengalami kemunduran sejak musim 2021-22 kemarin. Tepatnya setelah Luiz menanggalkan jersey Persib Bandung.
Padahal bersama Persib Bandung, Luiz menjadi salah satu pemain unggulan yang produktif dalam mencetak gol. Sebagai catatan kala itu, Luiz bermain di 10 pertandingan dan melesakkan 20 gol untuk Maung Bandung. Ia menjadi salah satu kunci kesuksesan Persib di tahun 2020 hingga 2021.
Performa Luiz mulai menurun ketika akhirnya ia hengkang ke PSS Sleman. Di klub ini, Luiz hanya mencetak 5 gol dari 16 pertandingan saja. Ketika kontraknya diputus pada pertengahan musim, Luiz pun hengkang ke RANS Nusantara.
Sayangnya bersama RANS, performa Luiz semakin meredup. Penyerang asal Brasil ini hanya melesakkan 4 gol saja di 19 pertandingan yang dilalui. Penurunan performa ini yang juga membuat RANS memutuskan kontrak Luiz sejak pertengahan musim BRI Liga 1.
4. Taisei Marukawa
Dibandingkan dengan pemain-pemain di atas, Taisei Marukawa memang masih cukup lumayan. Performa mantan striker unggulan Persebaya ini tidak mengalami penurunan signifikan selama bermain bersama PSIS Semarang.
Meski tentu saja, aksi tidak maksimal ini tetap menghadirkan rasa kecewa tersendiri.
Sempat menjadi pemain bintang di Persebaya setelah mencetak 17 gol di 32 pertandingan, Marukawa memutuskan hengkang ke PSIS Semarang. Di klub Laskar Mahesa Jenar, Marukawa melalui 33 pertandingan dan berhasil mencetak 7 gol dan 7 asisst saja.