Indonesia dipastikan tidak jadi dibekukan FIFA. Walau begitu, PSSI justru terancam gagal dapat suntikan dana ratusan miliar dari program FIFA Forward.
Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 masih meninggalkan imbas.
Seperti diketahui, sebelumnya Indonesia menolak partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya bakal digelar di Bali, mulai bulan Mei mendatang. Nahasnya penolakan tersebut bukannya berakhir dengan diskualifikasi untuk tim nasional Israel di ajang Piala Dunia U-20. Justru FIFA yang akhirnya mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
Selang beberapa hari kemudian, FIFA mengumumkan Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Argentina. Tim nasional Indonesia U-20 yang sebelumnya lolos ke kompetisi ini justru didiskualifikasi. Sedangkan tim nasional Argentina menggantikan posisi Tim Garuda di babak final nanti, sebagai salah satu keuntungan menjadi tuan rumah.
FIFA mengumumkan alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah karena ‘situasi terkini.’ Sementara itu, Indonesia dibuat waswas dan ketar-ketir akan adanya sanksi pembekuan dari FIFA imas dari pembatatalan tersebut.
Erick Thohir: Indonesia Tidak Dibekukan FIFA
Untungnya ketakukan akan dibekukan FIFA tersebut tidak terjadi. Pada Kamis (6/4), Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI mengumumkan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino dan seluruh jajarannya.
Pertemuan tersebut memberikan hasil kabar bahagia. Indonesia lolos dari sanksi pembekuan FIFA setelah batal menjadi tuan rumah di perhelatan akbar Piala Dunia U-20.
Erick Thohir membuka pengumuman tersebut dengan mengucapkan syukur dan berterima kasih untuk doa masyarakat Indonesia, terutama para penggemar sepak bola. Ia pun menegaskan Indonesia berhasil terhindar dari pengucilan di sepak bola dunia dan tidak dibekukan FIFA.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ini juga menambahkan bahwa status Indonesai saat ini hanya mendapatkan kartu kuning dari FIFA. Bukannya kartu merah. Sehingga Indonesia masih akan bisa ikut berkompetisi di SEA Games yang akan digelar pada akhir bulan April 2023 ini.
Erick Thohir menjelaskan, pada pertemuan dengan Gianni Infantino ia menjelaskan secara terperinci mengenai komitmen PSSI dan juga pemerintah mengenai sistem pengelolaan sepak bola di tanah air. Ia juga menjabarkan blue print dari dunai sepak bola di Indonesia.
Terakhir, Erick Thohir juga rupanya menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo mengenai sepak bola Indonesia kepada FIFA.
Indonesia Dijatuhi Sanksi Administratif, Tak Dapat Kucuran Dana FIFA Forward
Meskipun lolos dari sanksi pembekuan, bukan berarti Indonesia sama sekali tidak mendapatkan hukuman dari FIFA. Seperti disebutkan oleh Erick Thohir, hasil pertemuan dengan FIFA menjatuhkan Indonesia sanksi administratif.
Konsekuensi terbesar dari sanksi tersebut adalah Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan kucuran dana dari FIFA melalui program FIFA Forward.
Erick Thohir menyebut akan ada pembekuan dana oleh FIFA untuk kepentingan operasional PSSI.
Namun keputusan mengenai sanksi tersebut rupanya masih akan dalam tinjauan. Erick Tohir memastikan FIFA akan mempelajarai bagaimana strategi yang dilakukan guna pengembangan sepak bola di Indonesia sebelum menjatuhkan palu untuk sanksi pembekuan dana.
FIFA Forward merupakan salah satu program bantuan pendanaan yang diberikan oleh FIFA untuk negara-negara berkembang. Tujuan dari program bantuan pendanaan ini demi kemajuan sepak bola di negara-negara tersebut.
Program FIFA Forward sendiri sejalan dengan posisi FIFA sebagai induk dari semua federasi sepak bola untuk negara-negara yang menjadi anggotanya. FIFA ingin memastikan kemajuan sepak bola di negara-negara tersebut bisa terjadi dan berjalan secara merata. Tanpa ada ketimpangan karena kekurangan dana.
Hingga saat ini, program FIFA Forward sudah mencapai bagian ketiga. Dimana untuk tahun ini program FIFA Forward diberi tajuk FIFA Forward 3.0.
Diumumkan sebelumnya, mulai tahun 2023 hingga 2026 FIFA akan meningkatkan bantuan FIFA Forward hingga 30 persen. Ini berarti negara-negara dalam program FIFA Forward 3.0 akan berkesempatan mendapatkan bantuan dengan jumlah lebih besar.
FIFA menjelaskan, program FIFA Forward 3.0 siap mengucurkan dana sebesar $5 juta untuk masing-masing negara anggota. FIFA juga siap menambahkan $1,2 juta bila negara anggota kekurangan dana untuk pengembangan sepak bola. Belum lagi adanya bonus $3 juta bila negara tersebut berhasil menjalankan program dengan sukses.
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang yang berada di bawah keanggotaan FIFA digadang-gadang menjadi penerima FIFA Forward 3.0. Ini berarti Indonesia dengan diwakili PSSI berkesempatan menerima kucuran dana hingga ratusan miliar dari program tersebut.