Pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong hingga saat ini masih belum mendapatkan kejelasan mengenai kabar perpanjang kontrak. Pelatih asal Korea Selatan tersebut masih menyisakan kontrak hingga Desember 2023 nanti, walau begitu pihak PSSI masih belum mengambil keputusan untuk memperpanjangnya.
Tak ada pembahasan kontrak
Wakil dari Ketua PSSI, Zainuddin Amali pun memberikan informasi bahwa Shin Tae-yong telah bertemu dengan Ketua Umum PSSI yang baru, Erick Thohir. Mereka membuka pembahasan mengenai perkembangan dan rencana pembangunan pusat pelatihan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timus.
Itu menjadi bagian rencana besar yang sebelumnya sempat dijanjikan oleh Ketum PSSI, Erick Thohir untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Shin Tae-yong pun tidak menunda lama untuk meminta kejelasan mengenai hal tersebut.
“Banyak hal yang disampaikan. Termasuk percepatan pembangunan training center buat Timans di Indonesia,” jelas Amali.
Informasi Lebih Lanjut dari Amali, ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mengunjungi IKN untuk meninjau lokasi pemusatan latihan untuk Timnas Indonesia mendatang.
“Pak Presiden dan Ketua PSSI akan ke IKN. Pak Presiden menyampaikan paling lama satu setengah tahun sudah selesai,” ungkap Amali.
Meski begitu, Amali kembali menjelaskan bahwa pertemuan Presiden RI dengan Ketum PSSi tidak membahas mengenai perpanjangan kontrak dari pelatih Timnas Indonesia tersebut.
Setia dengan Timnas Indonesia Selama 3 tahun
Pelatih asal Korea Selatan tersebut tercatat telah melatih Timnas Indonesia selama 3 tahun, dan itu ia lakoni pada berbagai level dari Senior U-23, U-20, dan Tim Nasional. Shin Tae-yong memulai debutnya melatih Timnas Indonesia pada awal tahun 2020 lalu.
Dari tiga tahun mengasuh Timnas, Shin Tae-yong belum mampu memberikan gelar juara untuk Indonesia. Namun, ia berhasil membantu Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Asia 2023 dan level U-20 juga berhasil lolos ke Piala asia U-20 di tahun 2023 sekarang.
Shin Tae-yong cukup apik
Dari informasi yang diperoleh melalui laman situs Transfermarkt, Shin Tae-yong telah berhasil menjalani 29 pertandingan bersama Timnas Indonesia. Dari 29 pertandingan tersebut, Pelatih asal Korea Selatan itu telah berhasil meraih 16 kemenangan, tujuh kali seri, dan enam kali kalah.
Dengan begitu, kiprah dari Shin Tae-yong untuk Tim Nasional Indonesia dirasa sudah cukup baik dan mampu membuat perkembangan. Namun, itu saja tentu tidak cukup, Indonesia pastinya masih sangat haus akan gelar juara dan menjadi pemenang di setiap laga.
Saat ini, Shin Tae-yong tengah mempersiapkan Timnas Indonesia U-20 untuk bertanding di Piala Asia U-20 2023 Uzbekistan pada 1 hingga 18 Maret 2023. Tidak hanya itu, ia juga mempersiapkan pemain untuk Piala Dunia U-20 2023 Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Oleh sebab itu, tampaknya Shin Tae-yong akan lebih berfokus pada pertandingan yang akan ia jalani bersama anak asuhnya. Ia terlihat mengesampingkan perilah kontrak dan lebih fokus ke laga yang akan datang.
PR Shin Tae-yong Untuk Timnas di Piala Asia dan Piala Dunia U-20
Usai mendapat kekalahan dari Selandia Baru pada Minggu 19/2/2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Shin Tae-yong benar-benar dihadapkan dengan banyak PR besar untuk membenahi Timnas.
Kekalahan tersebut akan memberikan pelajaran berarti dan evaluasi tersendiri untuk ia lakukan, itu akan menjadi bagian yang harus ia benahi.
Diketahui bahwa lini pertahanan Timnas saat ini tergolong sangat lemah dan rapuh. Situasi seperti ini tentunya sangat berdampak dalam permainan, dan mudah untuk ditembus lawan. Ini terlihat pada saat Selandia Baru membuat serangan di arah gawang Indonesia. Mereka dengan mudahnya melalui pemain bertahan dan mencetak gol untuk membuat skor kemenangan.
Tidak hanya soal lini pertahanan, namun akurasi dari operan pemain Timnas juga tidak terlalu bagus. Shin Tae-yong sendiri mengakui bahwa anak asuhnya tersebut pasti akan kesulitan bermain untuk Piala Asia nanti dengan kualitas seperti itu.
Bahkan pada beberapa laga sebelumnya, penyelesaian akhir dari Striker dan pemain depan juga sangat buruk. Itu bisa dilihat dari rekam jejak permainan dimana pemain depan serang kalah one on one dengan kiper, atau bahkan kesulitan dalam mengeksekusi bola bebas.
Para penyerang Timnas sering kali terlihat ragu-ragu saat akan melepaskan tendangan. Hal itu tentunya akan berdampak dalam kontrol bola dan malah jadi kehilangan momentum.