Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsUsai Borong Banyak Pemain, Mengapa Chelsea Lolos Financial Fair Play?

Usai Borong Banyak Pemain, Mengapa Chelsea Lolos Financial Fair Play?

Diketahui bursa transfer musim ini dijalani Chelsea dengan banyak membeli pemain mahal, mereka telah borong banyak pemain namun mengapa tidak terkena masalah Financial Fair Play?.

Aktivitas yang dilakukan tim ini tergolong sangat bar-bar lantaran mereka tidak hanya membeli satu atau dua pemain mahal saja. Dari nama Enzo Fernandez seharga 1006 juta Pounds hingga Malo Gusto seharga 30,7 juta Pound.

- Advertisement -
asia9QQ

Lalu mengapa tim dengan julukan The Blues ini bisa lolos dari aturan FFP yang baru saja naik usai kasus dakwaan pada Manchester City?

Chelsea tercatat sebagai tim paling boros dalam bursa tranfer musim dingin ini pada Januari 2023. Hingga penutupan bursa transfer tim dengan lambang berwarna biru ini tercatat telah sukses mendapat kesepakatan dengan delapan pemain.

Pembelian Besar Chelsea tak buat mereka terkena aturan Financial Fair Play

Tidak main-main, dana yang telah Chelsea keluarkan untuk menggaet kedelapan pemain mereka tersebut dikabarkan mencapai 327 juta Pund. Nominal ini jika dirupiahkan setara dengan 6 triliun rupiah.

Dari kedelapan nama tersebut, Enzo Fernandez yang baru saja memenangkan gelaran bergengsi Piala Dunia bersama Argentina menjadi pemain termahal yang dibeli The Blues.

Enzo Fernandez yang digandeng dengan mahar 106 juta pound merupakan pemain muda yang memiliki skill dan menjadi harapan baru The Blues.

Tidak hanya Enzo Fernandez, Chelsea mencatatkan nominal yang besar pula pada transaksi lainnya. Terdapat nama Mykhailo Mudryk yang juga mereka beli dengan harga tinggi, 89 juta pound.

Di sisi lain ada nama pemain lainnya, berikut adalah deretan nama pemain yang telah sukses menandatangai kontrak bersama Chelsea pada bursa transfer Januari 2023 lalu.

  1. Andrey Santos (10 juta pounds)
  2. Mykhailo Mudryk (89 juta pounds)
  3. Benoit Badiashile (35 juta pounds)
  4. David Datro Fofana (8 juta pounds)
  5. Noni Madueke (30,7 juta pounds)
  6. Joao Felix (pinjaman 9,7 juta pounds)
  7. Malo Gusto (30,7 juta pounds)
  8. Enzo Fernandez (106 juta pounds)

Dengan total yang tidak sedikit itu, muncullah pertanyaan baru. Bagaimana bisa Chelsea yang terlihat memborong banyak pemain dengan nominal yang besar tersebut bisa lolos dari aturan Financial Fair Play Premier League?

Hal itu bisa terjadi lantaran Chelsea dinilai tidak langgar regulasi dari FFP. Dalam aturan FFP Premier League Liga Inggris sebuah tim diizinkan untuk mengalami kerugian senilai 105 juta pounds dalam waktu tiga tahun.

Walaupun demikian, pada aturan UEFA tercatat aturan yang berbeda. Yakni hanya mentolerir kerugian sebesar 53 juta pounds.

Tanggapan EUFA Tentang Financial Fair Play dan Chelsea

UEFA sejatinya telah membuat aturan yang lengkap mengenai maksimal gaji pemain, bayaran agen, dan biaya transfer maksimal sebanyak 90 persen dari pemasukan tim permusim 2023-2024. Jumlah itu diharapkan bisa turun jadi 80 atau 70 persen dalam dua musim berikutnya.

Chelsea yang baru saja memborong banyak pemain, tercatat telah menderita kerugian sebesar 387 juta pounds, sesuai dengan laporan keuangan terakhir klub. Karna hal itu, Chelsea saat ini menjadi perhatian baru bagi UEFA.

Permasalahan ini nyatanya telah diprediksi oleh pihak klub, Chelsea yakin bisa mengakali hal itu (aturan FFP) sekalipun pada musim depan mereka tidak bisa lolos ke Liga Champions.

Lalu Apa Alasan Chelsea Yakin Tidak Terkena Financial Fair Play?

Alasan yang mendasar dari perkara ini adalah Chelsea nyatanya sangat tahu dengan aturan yang berlaku. Di bawah kendali Todd Boehly, Pengusaha asal Amerika Serikat, mereka membuat sebuah strategi jenius terkait bursa transfer.

Dengan membuat jangka waktu kontrak jangka panjang, hal ini akan menjadi solusi untuk melewati aturan FFP. Dimana pada sebuah contoh yang bisa kita lihat, Mykhailo Mudryk dikontrak dengan bayaran senilai 88,5 juta pounds namun dengan kontrak selama 8,5 musim.

Dengan demikian, Chelsea hanya membayar 11 juta pounds saja per tahunnya terhadap transaksi tersebut hingga kontrak selesai.

Ini berlaku kepada beberapa pemain mahal lainnya yang telah Chelsea kontrak.

Walaupun begitu, nyatanya langkah Chelsea dalam mengakali hal ini malah menuai aturan baru FFP untuk segera diperbaiki.

Pada informasi terbaru, UEFA mendapat desakan dari berbagai pihak untuk menetapkan batas waktu kontrak maksimal hanya lima tahun saja. Berlaku untuk pemain yang dibayar dengan cara dicicil.

Lalu akankah langkah jenius Chelsea ini akan segera tertutup kembali dengan aturan baru yang didesakkan oleh banyak pihak kepada UEFA? Mari kita lihat kedepannya bagaimana aturan ini akan segera diterapkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments