Presiden PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan jika Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 dimulai kembali, bisa mengubah Format Liga 1. Pilihan terpusat tanpa audiens disajikan. PSSI mengatakan pihaknya berencana untuk menangguhkan pertandingan di Indonesia pada akhir November karena tragedi Kanjuruhan. Keinginan itu dihalangi oleh pemerintah melalui Joint Independent Fact – Finding Panel (TGIPF), yang merekomendasikan agar KLB digelar sebelum liga kembali beroperasi.
Kini, PSSI sudah sepakat menggelar KLB. Hal ini dilakukan agar permainan bisa segera dimulai. Namun, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan masih belum bisa memastikan kapan liga akan dilanjutkan. PSSI menyerahkan semua keputusan kepada pemerintah. Ya kita maunya lebih cepat, tapi kita tidak tahu pemerintah mana yang akan menjawab. dia tidak bisa menjawab pertanyaannya.
Yang penting kalau ada wabah, rekomendasi itu yang akan berhasil, kita tunggu. Ini itu rekomendasi TGIPF. Hal ini diungkapkan Iriawan saat berbicara kepada wartawan di gedung Transmedia. PSSI sendiri sudah siap untuk melihat apakah pertandingan akan dimainkan kembali. Setelah tragedi Kanjuruhan, mereka memiliki beberapa opsi untuk memulihkan liga. Salah satunya adalah mengadakan pertandingan tanpa penonton.
Bisa Berubah Jika Bergulir Lagi
Iriawan mengungkapkan bahwa Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 dapat mengubah format permainan aslinya yang lengkap dan mengadopsi sistem kandang dan tandang. Hal ini dilakukan agar musim bisa selesai. Iya betul, karena masih ada 97 pertandingan lagi, masih banyak permainan yang harus digulirkan di sisa pertandingan. Ucap Iriawan saat ditanya soal perubahan format tersebut.
Iriawan mengatakan opsi untuk memfokuskan permainan seperti yang Iriawan sebut COVID – 19. Laga tersebut kemungkinan akan dimainkan tanpa penonton. Iriawan menegaskan opsi ini masih dalam pembahasan. Belum mereka konfirmasi karena harus menyusun skenario dulu. Yang jelas LIB sudah melakukan itu. Melalui opini tanpa penonton tersebut meminimalisir terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi pada Kanjuruhan. Perlu pendewasaan dari para penonton dan panpel untuk datang ke stadion saat menonton lagi.
Kalau kita mengikuti pola atau sistem, kalau kita sebut saat Covid, akan ada cluster atau bubble. Sekarang karena tidak ada klaster Covid, namanya akan disatukan. Itu akan di Jawa Tengah. mereka akan memusatkan semuanya di sana. Ada banyak tempat di Jawa Tengah yang bisa Anda pinjam di tempat – tempat seperti Yogyakarta. Jadi mari kita bermain di sana, sehingga ke depan konsep itu bisa terwujud tanpa penonton. Hal yang sebenarnya menuai pro dan kontra. Semoga dapat terealisasi dengan baik.
Opsi Lanjutan Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023: Sentralisasi, Tanpa Penonton, Mengubah Format
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan beberapa skenario lanjutan Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 menyusul tragedi Kanjuruhan. Dalam pembentukan satgas transformasi sepakbola, pada pertengahan Oktober nanti, PSSI berencana memulai kembali pertandingan pada akhir November. Dalam wawancara, Selasa (11/1), Iriawan mengatakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengaku belum memastikan kelanjutan pertandingan, namun telah menyiapkan beberapa skenario.
Belum mereka konfirmasi, karena mereka masih membuat adegan dulu. Yang jelas LIB sudah melakukannya. Melihat situasi saat ini, Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule mengatakan bubble atau cluster plan seperti di masa pandemi Covid – 19 bisa menjadi solusi untuk kelanjutan aliansi. Gimana polanya? Cluster atau gelembung pertama kali muncul belakangan saat Covid – 19.
Mereka ditempatkan di satu tempat, seperti Jawa Tengah. Nanti dikonsentrasikan di sana. Di Jateng banyak stadionnya. Selain konsentrasi, Iwan Bule juga menjelaskan bahwa kelanjutan musim bisa dimainkan tanpa penonton. Konsepnya seperti apa? Ya, mungkin tidak ada penontonnya dulu. Kualifikasi Piala Asia U – 17 2023 di Stadion Pakansari misalnya, juga harus dimainkan tanpa penonton, salah satu dampak dari tragedi Kanjuruhan.
Saat itu, Iwan Bule tidak menutup kemungkinan mengubah format pertandingan musim ini. Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 terpaksa dihentikan pada pekan ke – 11 akibat tragedi Kanjuruhan. Ya [bisa berubah format]. Ada beberapa lagi. Hanya 97 pertandingan. Masih banyak lagi, jadi bisa bergulir sepanjang musim. Opini format yang paling menonjol adalah pertandingan diadakan tanpa kehadiran para penonton. Diharapkan kerusuhan dapat dihindari sampai pendewasaan penonton dan panpel saat pertandingan berlangsung. (*)