Saturday, November 23, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaLiga 1 Jeda, Gimana Sektor Ekonomi Bisa Bertahan?

Liga 1 Jeda, Gimana Sektor Ekonomi Bisa Bertahan?

Pasca tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (10/1/2022) yang menewaskan 133 orang, Liga 1 Jeda dan banyak media dalam dan luar negeri yang fokus pada kasus tersebut. Menanggapi insiden tersebut, Presiden Joko Widodo mengambil langkah cepat untuk menangguhkan sementara La Liga hingga penilaian dan prosedur keamanan yang ketat diberlakukan, menurut video YouTube sekretariat presiden.

Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 akan ditangguhkan sambil menunggu pelaksanaan penilaian dan prosedur keselamatan. Lantas bagaimana pendapatan sektor ekonomi bertahan? Berhentinya sepak bola di tanah air berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat di lingkungan sepak bola. Menurut penelitian Nielsen Sports, Indonesia adalah negara kedua paling populer di dunia untuk penggemar sepak bola.

- Advertisement -
asia9QQ

Mengingat pesatnya perkembangan industri sepak bola Indonesia, maka tidak heran jika klub-klub sepak bola besar di Indonesia, terutama yang sudah bermain di divisi satu, memiliki omzet melebihi Rp4,8 triliun dalam satu tahun. Dalam hal pendapatan klub sepak bola, ini termasuk semua pendapatan yang diterima atau diperoleh klub. Hal ini tentu sangat menunjang pertumbuhan per sepak bolaan di Indonesia.

Gimana Sektor Ekonomi Bisa Bertahan?

Secara umum, pendapatan klub berasal dari penjualan tiket, merchandise, transfer pemain, pendapatan sponsor, hak siar, dll. Omzet dana pertandingan Liga 1 Indonesia Musim 2019/2022 lalu saja diperkirakan mencapai Rp 1,35 triliun. Tahun itu, belanja tiket penonton mencapai Rp. 171,82 miliar, menarik sekitar 2,86 juta penonton dalam satu tahun masa liga 1. Berdampak besar dalam perkembangan ekonomi.

Belanja transportasi penonton diperkirakan Rp 85,91 miliar, belanja merchandise dari suporter mencapai Rp 300 miliar, iklan season match Rp 180 miliar, iklan TV Rp 354 miliar, dan sponsor klub Rp 180 miliar. Namun, negara juga berhak memungut sebagian kecil pajak untuk meningkatkan penerimaan negara. Tentu saja sangat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi bangsa ini.

Misalnya, pajak penghasilan dari pemain, pelatih, dan klub. Jika pajak yang dipungut menurut ketentuan umum PPN hanya 11%, tentunya pendapatan olahraga khususnya sepakbola sangat menggiurkan. Dengan demikian, jika liga dihentikan, dampak jangka pendeknya tidak hanya berdampak pada industri informasi dan komunikasi, perdagangan, industri pengolahan, dan berbagai industri jasa lainnya.

Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023 Berhenti Sementara, Bagaimana Sektor Ekonomi Bisa Bertahan?

Liga 1 Jeda, Gimana Sektor Ekonomi Bisa Bertahan?
Liga 1 Jeda, Gimana Sektor Ekonomi Bisa Bertahan?

Namun, pariwisata juga akan pada akhirnya akan mati. Pada saat yang sama, dampak jangka panjangnya akan memperlambat perekonomian negara. Setelah epidemi mulai terkendali, industri pariwisata perlahan mulai pulih baru-baru ini. Begitu juga sepak bola yang terlibat dalam revitalisasi industri pariwisata Indonesia. Kekayaan alam dan budaya masing-masing daerah juga dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan dari daerah lain.

Mengingat Liga 1 Indonesia Musim 2022/2023, dalam rangka mengembangkan pariwisata di Bali, pemerintah bersama LIB dan PSSI telah memutuskan untuk menetapkan Bali sebagai basis untuk menjadi tuan rumah acara tertinggi negara itu. Kedatangan 11 pemain yang menggunakan hotel atau villa sebagai tempat istirahat memberikan nilai tambah tersendiri bagi industri perhotelan Bali. Hotel atau penginapan disana akan menghasilkan pundi – pundi ekonomi.

Tidak hanya itu, banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menggantungkan pendapatannya dari penjualan makanan dan laundry. Seharusnya, siaran, permainan, dan terutama tim pemain akan memberikan umpan balik kepada para penggemar. Perlu kita ketahui, banyak kisah tim-tim yang berhasil merevitalisasi perekonomian sebuah kota bahkan sebuah negara.

Tindakan sementara yang dapat dilakukan oleh pelaku ekonomi industri sepak bola antara lain: Bagi pelatih dan pemain, selama liga dihentikan, dapat menginvestasikan sisa pendapatan atau memulai bisnis sesuai dengan hobinya masing-masing. Untuk klub dan manajemen, mereka dapat memasarkan merchandise kepada pendukung dan menciptakan aktivitas kolaboratif antara penggemar dan pemain.

Kemudian, bagi mereka yang berkecimpung di dunia sepak bola (pedagang kaki lima, pedagang di tempat, jasa transportasi), mereka bisa berusaha menarik perhatian masyarakat di sektor lain untuk tetap produktif dan berhasil mendulang keuntungan yang cukup siginifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor UMKM dan memberikan pajak yang besar.

Harapannya adalah Liga 1 jangan sampai dihentikan terlalu lama, akan sangat berdampak ke sektor ekonomi dan pertumbuhan ekonomi negara. Semoga cepat selesai akan permasalahan persepak bolaan Indonesia. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments