Pelantikan Persik Kediri kemarin diwarnai kesedihan. Mereka mengikatkan pita hitam di lengan mereka dan berdoa bersama sebelum memulai latihan. Hal itu sebagai wujud solidaritas terhadap para korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema. Sebagai orang yang juga berkecimpung di dunia sepak bola, Dia tentu turut sedih.
Doa Mereka untuk semua korban di Kanjuluhan, Malang. Alves mengaku turut prihatin dan mendoakan semua korban yang juga saat ini dirawat di rumah sakit. Semoga kita semua bisa belajar banyak dari kejadian ini dan memastikan tidak terulang lagi di kemudian hari. Dua pemain Persik Kediri asal Malang, M. Fisabilillah dan Kartika Adjie, mengatakan tragedi Kanjuluhan membuat mereka kesakitan di bagian dada.
Tidak hanya sebagai warga Malang, tapi juga bermain di Malang. Tapi ini duka bersama. Duka rakyat Indonesia. Keduanya juga berharap tragedi Kanjuluhan tidak terjadi di setiap pertandingan. Baik di Malang, Kediri, seluruh Indonesia, atau bahkan di luar negeri. Karena tidak ada kemenangan sepak bola yang bernilai nyawa.
Turut berduka cita, punggawa Persik Kediri pakai pita hitam saat latihan
Anggota Persik Kediri mengenakan pita hitam saat berolahraga di Stadion Brawijaya, Selasa (4/10). Sebelum latihan dimulai, para pemain, pelatih, ofisial dan manajemen juga menggelar doa atas meninggalnya lebih dari 100 orang di Stadion Kanjuluhan Malang. Sebagai pesepakbola, tentu Dia sedih.
Jadi sebelum memulai latihan, Mereka berdoa bersama untuk semua korban di Stadion Kanjuluhan yang masih dirawat di rumah sakit. Ajang yang juga ditekankan FIFA ini harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pesepakbola. Tidak perlu menyalahkan pihak – pihak tertentu, menurutnya yang terpenting tidak terjadi lagi hal yang sama.
Semoga kita semua bisa belajar banyak dari kejadian ini dan memastikan tidak terulang lagi di kemudian hari. Menurutnya, menghentikan sementara permainan adalah salah satu langkah yang tepat. Selain itu, pembentukan tim investigasi oleh tim gabungan juga bisa menjadi titik awal yang baik untuk penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Sementara itu, M Fisabilillah dan Kurniawan Adjie, perwakilan dari Pemain Persik Kediri, juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kejadian di Malang. Peristiwa yang merenggut ratusan nyawa ini meninggalkan duka yang mendalam tidak hanya bagi masyarakat Malang, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia.
Bukan hanya karena Dia pemain asal Malang atau Ajay yang membela tim Arema, kejadian kemarin juga menjadi duka bagi seluruh masyarakat Indonesia. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi, seluruh pemain Persik Kediri turut berduka cita dan mendoakan semua korban. keluarga mereka memiliki ketekunan.
Selain itu, suporter Persik Kediri juga akan menggelar doa bersama dengan para pemain dan manajemen Persik Kediri. Acara tersebut dijadwalkan Kamis (6/10) malam di Stadion Brawijaya.
Pemain Persik Kediri menggelar doa bersama untuk korban tragedi Arema Vs Persebaya
Seluruh anggota Persik Kediri juga turut berduka cita atas musibah yang terjadi usai pertandingan Arema Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang kemarin (1/10/2022). Para pemain Macan Putih, bersama pelatih, ofisial, dan manajemen tim, turut berdoa bersama dalam solidaritas menjelang sesi latihan di Stadion Brawijaya, Kediri, Selasa (4/10/2022).
Orang – orang seperti Dany Saputra juga terlihat mengenakan pita hitam di lengan mereka sebagai tanda belasungkawa atas kehancuran yang menyebabkan banyak korban. Pelatih kepala Persik Kediri Divardo Alves mengatakan dia dan seluruh tim Persik Kediri sangat berduka dan berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Sebagai pesepakbola tentunya Dia sedih karena sebelum memulai latihan kita berdoa bersama untuk semua korban di Stadion Kanjuluhan. Siapa lagi yang masih dirawat di rumah sakit. Semoga dari kejadian ini kita semua bisa banyak belajar dan diyakinkan. itu tidak terjadi lagi di masa depan. Sementara itu, Persik Kediri M Fisabilillah dan Kurniawan Kartika Adjie mengungkapkan kesedihan yang sama.
Dia membela Arema FC bukan hanya karena Dia pemain dari Malang, tapi kejadian kemarin membuat sedih seluruh keluarganya dan seluruh tumpah darah rakyat Indonesia. (*)