Liverpool sudah luar biasa saat membungkus 92 poin di Premier League 2021/22.
Jumlah poin sebanyak itu seharusnya cukup untuk jadi juara, tapi ceritanya berbeda selama ada Manchester City.
Persaingan juara Liga Inggris dalam beberapa musim terakhir memang berjalan luar biasa.
Man City dan Liverpool bersaing ketat dalam tiga musim terakhir, selisih poin keduanya begitu tipis.
Musim ini, Man City kembali jadi juara dengan 93 poin. Liverpool menempel ketat dengan
92 poin, hampir ada skenario penggusuran di matchday terakhir. Kegagalan juara bukan berarti Liverpool yang
buruk, hanya Man City yang memang bermain luar biasa. 92 poin bukan jumlah yang sedikit.
Di musim-musim lain, angka tersebut sudah cukup menuntun Liverpool jadi juara Liga Inggris.
Liverpool Sudah Luar Biasa saat mengumpulkan 92 Poin
Menurut catatan, 92 poin seharusnya sudah cukup untuk menjadi juara EPL di setiap musimnya,
kecuiali musim 2004/05, 2016/17, 2017/18, 2018/19 & 2019/20. Bahkan, di era tahun 90-an, tim yang juara
Liga Inggris sulit meraih 80 poin, apalagi bicara soal 92 poin. Sebagai perbandingan, Sir Alex Ferguson menuntun
MU jadi juara sebanyak 13 kali. Di era Fergie, torehan poin tertinggi MU dalam semusim adalah 92 poin, itu pun
hanya satu kali (1993/94). Artinya, 92 poin seharusnya sudah cukup untuk Liverpool jadi juara Liga Inggris,
bahkan seharusnya mereka bisa meraih treble domestik musim ini. Sayangnya, Liverpool tidak beruntung berada di
era yang sama dengan Manchester City-nya Guardiola. The Reds mulai bangkit di bawah Jurgen Klopp,
hanya waktunya tidak tepat. Man City-nya Pep memang bermain di level luar biasa.
Musim ini mereka juara dengan satu poin di atas Liverpool, skenario yang mirip dengan musim 2018/19 (98-97).
Digadang-gadang Quadruple Ternyata Liverpool Hanya Dapat 2 Trofi Domestik
Liverpool sempat digadang-gadang bakal meraih quadruple alias empat trofi sekaligus di musim 2021/22 ini.
Sayangnya, situasi sekarang menunjukkan Liverpool mungkin hanya bisa meraih 2 trofi domestik.
Minggu (22/5/2022) kemarin, fans The Reds sempat dibuat berharap-harap cemas di matchday terakhir Premier
League 2021/22. Persaingan ketat dengan Manchester City sempat memanas. Kala itu, Man City dalam kondisi
tertinggal 0-2 dari Aston Villa. Liverpool sedang ditahan imbang Wolverhampton 1-1, tentu harapan fans The Reds
melambung tinggi, treble di depan mata. Meski begitu, Man City membuktikan ketangguhan mereka dengan
membalikkan kedudukan dan menang dengan skor 3-2. Liverpool juga menang 3-1, tapi posisi di klasemen tidak
berubah. The Reds pun harus mengaku kalah dalam persaingan menjadi Raja Inggris.
Man City sekali lagi membuktikan ketangguhannya sebagai tim top.
Sudah Amankan 2 trofi
Kegagalan menjuarai Premier League musim ini bisa jadi tamparan keras bagi Mohamed Salah dkk.
Mereka sudah main luar biasa dan menunjukkan level top, hanya Man City masih terlalu tangguh.
Meski begitu, Liverpool sudah mengawinkan 2 trofi domestik musim ini. Mereka sudah menjuarai Carabao Cup dan
Piala FA, masing-masing dengan mengalahkan Chelsea di partai final. Dua trofi itu jadi catatan istimewa bagi Klopp.
Selama berkarier sebagai pelatih Liverpool, Klopp memang punya PR untuk trofi domestik.
Gagal menjuarai Liga Inggris tentu jadi pukulan telak bagi The Reds. Seharusnya musim ini jadi musim terbaik
mereka karena bisa bersaing ketat di empat kompetisi sekaligus. 29 Mei 2022 mendatang, Liverpool masih akan
berhadapan dengan Real Madrid di final Liga Champions 2021/22. Ada peluang treble, tapi Madrid jelas bukan
lawan mudah. Quadruple jelas sudah melayang dengan Man City jadi juara Liga Inggris.
Kini Liverpool harus menghadapi Madrid dengan ambisi meraih 3 trofi musim ini.
Masalahnya, Madrid adalah salah satu lawan paling merepotkan di Liga Champions.
Alih-alih juara, Liverpool mungkin harus kembali gigit jari dan menutup musim dengan dua trofi domestik saja.
Penyerang PSG Kylian Mbappe mengungkapkan dirinya memang pernah menggelar pembicaraan dengan raksasa
Premier League Liverpool. Mbappe tampil menawan sejak membela AS Monaco. Ia pun diburu oleh tim-tim elit
Eropa. Namun pada akhirnya Mbappe malah memilih gabung PSG pada tahun 2017 silam.
Pemain Prancis ini kemudian disebut akan cabut dari Parc des Princes pada musim panas 2022 nanti.
Pasalnya kontraknya di PSG berakhir pada saat itu. Meski sempat dikaitan dengan Real Madrid,
tapi Mbappe akhirnya memilih bertahan di Parc des Princes.