Thomas Tuchel puji performa apik Romelu Lukaku dalam duel imbang Chelsea vs Wolverhampton pekan lalu.
Lukaku mencetak dua gol untuk membawa The Blues unggul, sayangnya berakhir gagal menang (2-2).
Pertandingan kontra Wolves kemarin menyisakan PR besar untuk barisan pertahanan Chelsea.
Mereka main apik di awal pertandingan, tapi lengah dan membiarkan lawan menyamakan kedudukan di 20 menit akhir.
Tuchel puji lukaku meski kalah dari Wolves
Akibatnya, dua gol Lukaku jadi tidak dirayakan seperti seharusnya. Gol-gol itu sangat penting, terlebih karena
sebelumnya Lukaku terakhir mencetak gol di Premier League pada Desember 2021. Kini, menjelang duel Leeds
United vs Chelsea, Kamis (12/5/2022), Tuchel juga bicara soal peluang main Lukaku. Tuchel tahu betul bahwa
Lukaku layak mendapatkan kesempatan bermain setelah aksinya di laga kontra Wolves kemarin.
Bahkan, Tuchel merasa seharusnya lebih banyak memuji Lukaku. Chelsea memang gagal menang lawan Wolves,
tapi bukan berarti Lukaku tidak boleh bergembira. Tuchel tahu bahwa dua gol itu sangat berarti bagi Lukaku pribadi.
Romelu Lukaku Tidak Mungkin Lupa Cara Membuat Gol
Thomas Tuchel menyuarakan dukungannya untuk Romelu Lukaku sebagai striker utama Chelsea.
Dia tahu Lukaku selalu bisa diandalkan dalam urusan mencetak gol. Striker Belgia itu cukup kesulitan sepanjang musim ini.
Lukaku dipulangkan Chelsea dengan ekspektasi bisa jadi pencetak gol utama tim. Sayangnya, Lukaku ternyata
kesulitan menyesuaikan diri dengan taktik Tuchel. Bahkan bisa dibilang sebaliknya, taktik Tuchel sudah saklek dan
Lukaku tidak cocok dengan gaya main tersebut. Tuchel terus dikritik karena sedikit memberi kesempatan bermain
untuk Lukaku. Sentuhan Lukaku dikhawatirkan luntur. Pekan lalu, Lukaku akhirnya membuktikan diri dalam
urusan mencetak gol. Dia mencetak brace yang membawa Chelsea unggul 2-0 atas Wolves, meski akhirnya harus
bermain imbang 2-2. Dua gol Lukaku ini menunjukkan bahwa sentuhannya sebagai striker tidak hilang,
khususnya untuk gol kedua. Karena itu, Tuchel tidak pernah khawatir soal kemampuan striker Belgia itu.
Tuchel paham betul bahwa Lukaku sempat tidak percaya diri karena paceklik gol selama beberapa bulan.
Biar begitu, selama kesulitan itu, Tuchel tidak pernah sekali pun meragukan kemampuan strikernya.
Alasan Romelu Lukaku Gagal di Chelsea
Romelu Lukaku dianggap gagal memenuhi ekpektasi sebagai striker baru Chelsea musim.
Lukaku diharapkan jadi pencetak gol utama, tapi kini dia bahkan jarang mendapatkan menit bermain.
Musim panas 2021, Chelsea memutuskan memulangkan Lukaku dari Inter Milan dengan biaya transfer mencapai
97,5 juta pounds. Lukaku terbukti tajam di Italia, harapannya dia bisa melakukan hal yang sama di Inggris.
Sayangnya, Lukaku hanya bermain apik dalam beberapa bulan awal. Dia lantas kesulitan menyesuaikan diri dengan
tuntutan taktik Thomas Tuchel. Bahkan, Lukaku pernah terang-terangan bicara di depan media bahwa dia menyesal
meninggalkan Inter Milan. Sejauh ini Lukaku hanya bisa mencetak 5 gol dari 20 pertandingan di Premier League.
Kini dia mengisi bangku cadangan, Thomas Tuchel lebih menyukai Kai Havertz. Kasus Lukaku ini juga diperhatikan
oleh analis Premier league, Glenn Hoddle. Menurutnya, kesalahan terletak dalam diri Lukaku sendiri, bukan pelatih
atau tim.
Hoddle mengatakan masalah Lukaku tidak ada hubungannya dengan Tuchel, tidak ada hubungannya dengan gaya
main Chelsea. Dia harus berkaca dan melihat dirinya sendiri. Seharusnya dia berkaca dan menyadari bahwa dia
harus memberikan kemampuan terbaiknya. Dia jauh dari level yang diharapkan. Hoddle tidak tahu betul apa yang
terjadi dengan Lukaku. Namun, jika Tuchel terus mencadangkannya sampai sekarang, tentu ada alasan kuat di balik
keputusan tersebut. Hoddle mengatakan ia tidak tahu apakah dia cukup bugar. Di matanya, dia tidak terlihat
benar-benar fit. Mungkin dia melatih hal yang salah. Hoddle mengira mungkin dia sudah bekerja keras,
tapi dia salah memilih latihan. Sebagai contoh, mungkin dia terlalu banyak berlatih di gym, Hoddle tidak tahu.
Hoddle menilai kasus Lukaku serius. Faktanya, ketika Lukaku masuk sebagai pemain pengganti,
Hoddle tidak melihat adanya kontribusi dari striker Belgia itu. Hoddle menilai dia masuk ke lapangan dan tampak
seperti pemain yang tidak bisa mengubah pertandingan. Seharusnya, pasti menginginkan pemain pengganti untuk memengaruhi laga.