Pelatih asal Malaysia, Raja Isa, kembali memberikan perhatian kepada sepak bola Indonesia. Ia turut serta memberi
bocoran kekuatan Timnas Bangladesh menjelang duel kontra Timnas Indonesia pada FIFA Matchday
di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6/2022).
Menurut Raja, Isa, ada satu nama yang menjadi ruh permainan Bangladesh yakni Jamal Bhuyan, gelandang jangkar
kelahiran Copenhagen, Denmark, 10 April 1992. Ia adalah pemain pernah bermain di Liga Denmark bersama
Hellerup IK, BK Avarta dan Avedore IF ini memiliki kelebihan dalam melepaskan umpan jauh dan pendek.
Biasanya, Javeier Cabrera, memainkan Jamal di lini tengah. Pemain yang saat ini membela Saif Sporting Club akan
ditemani oleh Sohel Rena (Bashundhara Kings) yang lebih berperan sebagai perebut bola.
Berikut ini beberapa ulasan mengenai cara bermain Bangladesh menurut Pelatih asal Malaysia.
Jago Bola Mati
Salah satu keunggulan Bangladesh yang wajib diwaspadai Indonesia adalah kehebatannya dalam memanfaatkan bola mati.
Javeier Cabrera kemungkinan akan mengandalkan kecepatan yang dimiliki penyerang sayap Foysal Ahmed Fahim, rekan setim Jamal.
Foysal sendiri termasuk pemain yang harus diwaspadai selain Jamal karena memiliki kecepatan untuk melewati pemain lawan.
Sementara di lini belakang, Bangladesh mengandalkan Yeasin Arafat, bek sayap piawai dalam melepaskan umpan silang ke ke kotak penalti lawan.
Selain jago memanfaatkan bola mati dan miliki kecepatan yang baik, pemain timnas Bangladesh juga kerap
memanfaatkan lemparan ke dalam untuk membuka peluang mencetak gol.
Menurut Raja Isa, setidaknya ada tiga atau empat orang yang jago melakukannya.
Hal ini tentu harus diwaspadai oleh Timnas Indonesia yang miliki target menang. Apalagi saat ini Skuad Garuda
masih berada di rangking 159. Apabila menang, maka Timnas Indonesia bisa naik peringkat FIFA.
Titik Lemah Bangladesh
Salah satu hal yang bisa menjadi kelemahan Bangladesh nanti adalah mereka tak memiliki striker murni yang haus gol.
Hal ini dikarenakan semua klub Liga 1 mereka lebih mengandalkan pemain asing daripada lokal.
Hal ini sejatinya mirip dengan kondisi di Timnas Indonesia. Akan tetapi Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri
bisa mengambil alih posisi ini. kemampuan mereka pun sudah terbukti saat tampil di SEA Games 2021 lalu.
Selain itu, Bangladesh nanti tak diperkuat oleh kiper jangkung, namun hanya miliki postur 177 cm.
Kiper utama mereka adalah Anisur Rahman Zico (Bashundhara Kings).
Dua hal ini bisa menjadi titik lemah Bangladesh yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia, salah satunya saat
terjadi situasi bola mati seperti tendangan bebas atau penjuru.
Kelemahan Bangladesh selanjutnya adalah terkait pemain. Tak seperti Indonesia yang saat ini bisa dimainkan
secara full team, kondisi Bangladesh justru sebaliknya.
Menghadapi Indonesia, Bangladesh diketahui tidak bisa tampil dengan komposisi terbaiknya.
Intensitas latihan tinggi yang diterapkan Javier Cabrera pada masa persiapan ternyata memakan korban,
di antaranya Tapu Barman, Tareq Raihan Kazi, Suman Reza, Matin Mia, Masuk Mia Jonny, Saad Uddin
dan Hemanta Vincent Biswas.
Skuad Garuda Lebih Unggul Secara Skill dan Teknik
Secara umum, Raja Isa menyebut secara umum kualitas timnas Bangladesh masih di bawah Indonesia.
Apalagi Skuad Garuda bisa bermain dengan highpressing yang tinggi sepanjang lawan.
Dengan kata lain, secara skill dan teknik, Indonesia lebih unggul. Apalagi jika ditambah dengan gaya bermain ala
Shin Tae-yong yang agresif, Indonesia bisa dengan mudah mengalahkan Bangladesh.
Kendati demikian, Timnas Indonesia tidak boleh lengah dan harus tetap waspada agar bisa memenangkan laga tersebut.
Bisa Disaksikan Penonton
Sudah lama tidak menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia secara langsung, PSSI akhirnya mengizinkan
supporter untuk hadir ke pertandingan FIFA Matchday kontra Bangladesh. Laga uji coba FIFA Matchday tersebut
akan digelar pada Senin (1/6) pukul 20.30 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan melalui laman resmi PSSI pada Sabtu (28/5).
Ia mengungkapkan bahwa Insya Allah laga ini dapat ditonton secara langsung oleh suporter timnas Indonesia
di Stadion, karena pihaknya berencana menjual tiket pertandingan.
Adapun bagi penggemar yang tidak bisa menonton secara langsung di venue, Anda tetap dapat menikmatinya secara
online melalui channel Indosiar kick off pukul 20.00 WIB pada Rabu, 1 Juni 2022.