Jawaban atas rumor yang mengaitkan Marko Simic dengan Arema FC kemungkinan besar akan terjawab pada
pertengahan bulan Mei 2022 ini. Marko Simic sudah tak lagi membela panji Persija Jakarta.
Padahal keduanya sudah bersama sejak tahun 2018 silam.Secara kemampuan, Marko Simic masih tergolong salah
satu predator kotak penalti. Musim lalu, dia mencetak 14 gol dalam 27 pertandingan. Produktivitasnya bisa dibilang
menurun dibandingkan musim 2019 lalu. Waktu itu dia jadi pemain tersubur dengan 28 gol. Ia adalah pemain
impor yang sangat gacor dan tokcer dan menjadi sosok yang mengerikan berdiri di lini depan lawan lawannya.
Ia salah satu penyerang yang patut diwaspadai dan diperhitungkan. Klub manapun yang berhasil mendapatkannya
akan beruntung jika berhasil mengamankan jasa kontribusinya. Menurunnya produktivitas Simic musim ini
bukannya tanpa alasan. Karena dia beberapa kali menjadi cadangan dan mulai sering ditarik keluar di babak kedua.
Lantas ke mana Marko Simic akan berlabuh? Beberapa hari ini, dia dikaitkan dengan Arema FC.
Arema butuh sosok Simic di skuad mereka
Sebab, tim berjuluk Singo Edan ini memang masih butuh striker asing sebagai pengganti Carlos Fortes yang
hengkang ke PSIS Semarang. Hanya saja kabar ini baru sebatas rumor dan keinginan dari beberapa netizen di media
sosial. Lantas bagaimana tanggapan manajemen Arema? Mereka memberikan sinyal jika sudah menemukan striker
asing bidikan. Tapi bukan Simic. Melainkan striker asal Portugal yang direkomendasikan pelatih Eduardo Almeida.
Presiden Arema mengungkapkan bahwa manajer tim sudah berkomunikasi dengan striker ini.
Pertengahan Mei paling lambat akan dirilis. Jadi, pertengahan bulan Mei ini akan terjawab siapa striker berpaspor
asing anyar Arema yang sesungguhnya. Karena pengumuman ini sangat dinantikan Aremania.
Mereka berharap Singo Edan punya targetman yang tajam. Musim lalu, Fortes bisa memenuhi ekspektasi tersebut
dengan menceta 20 gol. Maklum, Arema sudah cukup lama tak punya striker garang. Terakhir mereka punya
Cristian Gonzales di musim 2013-2017. Setelah itu, Singo Edan seperti sulit dapat striker tajam.
Karena mereka sempat mencoba Tiago Fortuoso, Sylvano Comvalius, Robert Gladiator dan beberapa nama lain.
Tapi mereka tak bertahan lama karena tampil dibawah performa terbaik.
Polemik Persija Jakarta Dengan Marko Simic
Marko Simic akan menyeret Persija Jakarta ke FIFA. Striker asal Kroasia itu yakin bakal menang.
Simic membantah pernyataan Persija. Ia menganggap statemen Macan Kemayoran lewat presiden klub,
Mohamad Prapanca tidak benar. Simic memutuskan kontraknya dengan Persija. Ia mengklaim gajinya ditunggak
setahun oleh Macan Kemayoran. Persija tidak membayarkan uang Simic sebagaimana tertuang dalam kontrak
sebelum COVID-19, selama COVID-19, juga setelah COVID-19 berakhir. Ini artinya, klub tidak mengatakan hal yang
sebenarnya dalam pernyataan mereka sebelumnya. Simic berharap mereka mau mengeluarkan pernyataan supaya
semuanya jelas. Simic akan berjuang untuk hak dirinya di depan FIFA, dan Simic yakin ia akan menang.
Tentunya polemic ini akan menjadi suatu pertimbangan tim tim lainnya untuk berbenah dan mengambil sikap atas
kejadian yang menimpa Simic dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi bagi tim.
Drama Simic dan Persija
Simic menuliskan surat terbuka lewat akun Instagramnya, @markosimic_77 pada Selasa (26/4/2022).
Ia buka-bukaan terkait kondisinya di Persija. Dengan berat hati Simic harus mengumumkan bahwa Simic telah
mengakhiri kontrak Simic secara sepihak dengan Persija. Karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak
membayar gaji Simic selama 1 tahun. Persija tidak tinggal diam. Macan Kemayoran merilis keterangan pers sehari
berselang atau pada Rabu (27/4/2022). Persija membantah telah menunggak gaji Simic. Macan Kemayoran juga
menyebut bahwa striker asal Kroasia itu sepakat dengan penyesuaian gaji sesuai Surat Keputusan (SK) PSSI PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.
Persija mengakui adanya penyesuaian gaji berupa adendum pertama terhadap para pemainnya akibat dari vakum
Liga 1 pada musim 2020, dan semua pemain termasuk Simic menerimanya. SK yang bertanda tangan Ketua Umum
PSSI, Mochamad Iriawan pada November 2020 itu berisikan bahwa setiap klub Liga 1 diperbolehkan untuk
memotong gaji para pemainnya selama 75 persen pada Oktober – Desember 2020, dan berkurang menjadi 50 persen
ketika kompetisi kembali digelar.
Menjadikan Simic dengan mantap untuk hengkang dari klub yang telah lama ia bela itu.