Manchester United kembali mendapat hasil mengecewakan dalam laga lanjutan melawan Brighton pada ajang Premier League 2021/2022.
Menghadapi Brighton & Hove Albion, di Amex Stadium, Sabtu (07/05) malam, Setan Merah takluk empat gol tanpa balas.
Dalam laga tersebut, gawang Setan Merah bobol oleh Moses Caicedo, Leandro Trossard, Marc Cucurella, dan Pascal Gross.
Bagi United, laga ini merupakan gambaran sempurna buruknya permainan mereka. Hampir dalam semua aspek,
performa skuad besutan Ralf Rangnick tersebut berada di bawah rata-rata. Secara statistik, mulai dari sektor
penyerangan sampai pertahanan Setan Merah tampak rapuh. Penguasaan bola gagal dimanfaatkan oleh
Setan Merah. Mereka lebih banyak menguasai bola di pertahanan sendiri. Para penggawa Setan Merah pun
kesulitan menguasai bola di pertahanan Brighton. Kegagalan United menguasai bola di pertahanan Brighton ini pun
tampak dari data statistik umpan sukses mereka di final third. Laman Understat mencatat, mereka hanya mampu
mencatatkan lima umpan sukses di final third. Sementara, Brighton mencatatkan 18 umpan sukses di final third.
Secara kuantitas, United memang mampu mencatatkan 15 tembakan pada laga ini, hanya selisih dua gol dari catatan
Brighton. Namun, secara kualitas, peluang kedua tim sangat jomplang. Sudahlah peluang tak terlalu bagus,
penyelesaian akhir para penggawa Setan Merah pun memprihatinkan. Dari 15 peluang yang dimiliki, hanya lima
yang menyasar ke gawang.
Pertahanan Bobrok
Lini pertahanan Setan Merah seakan menggelar open house untuk membiarkan para pemain lawan menciptakan
peluang-peluang berkualitas di area mereka. Ada 13 peluang yang diciptakan para penggawa Brighton di jantung
pertahanan United. Sepuluh peluang tercipta di kotak penalti. Sementara, tiga peluang sisanya tercipta di petak
enam yard.Jika biasanya tampil sebagai pahlawan, tak demikian halnya dengan penampilan David De Gea pada laga
ini. Kiper Manchester United tersebut justru menjadi pesakitan. Dari enam tembakan yang menyasar ke gawangnya,
ia hanya mampu mengantisipasi satu di antaranya. Tembakan Pascal Gross yang diantisipasi De Gea pada menit 88
tersebut memiliki nilai xG sebesar 0,02. Dalam laga tersebut, bukan hanya peluang dengan nilai xG besar yang
membobol gawang De Gea. Gawang kiper asal Spanyol ini juga kebobolan melalui peluang -yang secara matematis-
memiliki kualitas kecil. Gol pertama Brighton, melalui sepakan jarak jauh Moises Caicedo pada menit 14, hanya
memiliki nilai xG sebesar 0,03.
Buruknya penampilan De Gea pada laga ini membuatnya menjadi pemain dengan rapor paling buruk.
Menurut penilaian Whoscored, ia hanya mendapat ponten 5,2 dalam laga tersebut.
Manchester United Disarankan Tiru Komitmen Pemain Brighton
Manchester United dikalahkan tuan rumah Brighton 0-4 pada pekan ke-36 Premier League 2021/22, Sabtu 7 Mei 2022.
Menurut Alan Shearer, penampilan anak-anak asuh Ralf Rangnick di laga ini sungguh kacau dan memalukan.
Gol-gol Brighton ke gawang MU dicetak oleh Moises Caicedo menit 15, Marc Cucurella menit 49,
Pascal Gross menit 57, dan Leandro Trossard menit 60. Kekalahan ini sekaligus memastikan MU gagal lolos ke
Liga Champions musim depan. Mereka kacau kata Shearer, eks striker Inggris yang kini menjadi pundit.
Manchester United, mereka memalukan. Ralf Rangnick perlu mengumpulkan para pemainnya, lalu tunjukkan
performa mereka dari laga melawan Brighton. Seperti itulah seharusnya para pesepakbola yang berkomitmen pada
klub, fans, rekan-rekan, dan manajer mereka. Mereka bekerja keras juga mereka siap untuk itu serta mereka disiplin
dan berkomitmen. Mereka seharusnya seperti itu, tapi Manchester United tidak.
sang pemain harus melihatnya, karena para pemain Brighton hari ini telah menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan untuk para fans.
Mereka luar biasa Mereka bermain fantastis. Manchester United kalah segalanya.
Pemain harus berusaha untuk segalanya, dan itulahyang dilakukan oleh Brighton.
Hari ini, United sudah memalukan klub sepak bola mereka. Pada musim ini, tidakbisa dipungkiri bahwa permain
dari tim sekelas Manchester United sedang hancur hancurnya. Mereka tidak bisatampil konsisten dan
membahagiakan para fans mereka. Padahal, skuat mereka sudah diisi oleh beberapa pemaintop top dunia.
Seperti, Cristiano Ronaldo, Paul Pogba, Jadon Sancho, dan lain lain. Tetapi mereka tidak mampu
menghadirkan performa dan permainan apik sehingga mereka kerap mengalami kekalahan bahkan melawan tim
tim kecil selalu kesulitan.