Timnas Indonesia akan menjalani Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia Juni mendatang.
Berdasarkan hasil drawing, Timnas Indonesia masuk dalam grup A dan akan bersaing dengan Yordania, Kuwait, dan Nepal.
Dari tiga tim tersebut, sudah pasti Yordania dan Kuwait adalah lawan yang paling sulit dihadapi oleh Timnas Indonesia.
Hal ini bisa dilihat dari peringkat FIFA kedua negara tersebut yang berada di atas Indonesia.
Yordania di nomor 90, Kuwait di nomor 143, sementara Indonesia berada di nomor 160 peringkat FIFA.
Selain itu, meski Nepal berada di bawah Indonesia, belum tentu Nepal akan mudah dikalahkan.
Oleh karena itu, Timnas Indonesia benar-benar harus mempersiapkan diri sebaik mungkin diwaktu yang semakin sedikit ini.
Berikut ini akan diulas mengenai kerugian apa yang akan dirasakan oleh Timnas Indonesia sebab menjadi lawan Yordania dan Kuwait.
Langsung Berjumpa Lawan Berat
Dilihat dari hasil drawing yang diperoleh, Indonesia sepertinya akan langsung bertemu dengan lawan yang berat,
khususnya Yordania. Hal ini membuat peluang Indonesia untuk menjadi juara Grup A sepertinya semakin menipis.
Satu-satunya hal yang bisa diharapkan adalah mengusir Kuwait dan menjadi juara runner up di grup A.
Itu pun belum cukup, Indonesia harus masuk ke lima terbaik runner up dari seluruh grup di putaran ketiga.
Sementara itu, Kuwait juga terlihat telah bersiap untuk bersaing dengan Indonesia.
Bahkan, Kuwait dikabarkan telah mendatangkan pelatih baru Vitezslav Lavicka dari Republik Ceko.
Pelatih ini adalah salah satu pelatih terbaik dunia. Ia telah menorehkan berbagai penghargaan,
di antaranya adalah Pelatih Terbaik Ceko Tahun 2006 dan 2016 serta Hall of Fame Sydney FC Tahun 2015.
Profil Vitezslav Lavicka
Selain itu, saat mengasuh klub AC Sparta Praha, Lavicka sukses membawa klub tersebut meraih tiga penghargaan besar,
dalam satu musim 2013/2014, yaitu Liga Pertama Ceko Tahun 2013/2014,
Piala Ceko Tahun 2013/2014, dan Piala Super Ceko Tahun 2014.
Kehadiran pelatih baru bagi Kuwait ini tentu menjadi sinyal bahaya untuk Timnas Indonesia,
yang akan bertemu di Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8 Juni 2022 mendatang.
Oleh karena itu, bertemu dengan Yordania dan Kuwait menjadikan peluang Indonesia,
untuk lolos semakin kecil, sebab dua negara ini bisa menjadi pemilik dua rangking terbaik.
Bisa Hancurkan Tren Positif Timnas
Saat ini, Timnas Indonesia dikatakan sedang mengalami tren positif.
Dalam beberapa event yang dilalui, Timnas Indonesia berhasil menunjukkan performa terbaiknya,
mulai dari penampilan di Piala AFF 2020 yang membawa gelar runner up,
serta laga FIFA Matchday melawan Timor Leste yang membuat Indonesia naik peringkat dari 164 ke 160.
Untuk bisa menjaga momentum tren positif ini, Indonesia harus tetap menjaga kemenangan dalam babak kualifikasi mendatang.
Oleh karena itu, bertemu Yordania dan Kuwait menjadi tantangan yang berat bagi Timnas Indonesia.
Head to Head Indonesia Kontra Yordania dan Kuwait Buruk
Selain atas dasar peringkat FIFA, catatan head to head Indonesia dengan Yordania,
dan Kuwait juga termasuk buruk.
Tercatat dari total empat pertandingan melawan Yordania,
Timnas Indonesia selalu mengalami kekalahan. Sementara dengan Kuwait,
Timnas Indonesia pun hanya berhasil menang ditahun 1980 atau pada pertemuan pertama kedua tim.
Setelah itu, pada lima pertemuan selanjutnya, Timnas Indonesia belum pernah memenangkan laga.
Timnas Indonesia hanya bisa meraih tiga imbang dan dua kalah.
Catatan rekor pertemuan itu sudah cukup menjadi bukti betapa kuatnya sepak bola Yordania dan Kuwait.
Kedua tim tersebut cukup kuat untuk menyingkirkan Timnas Indonesia dari merebut tiket ke Piala Asia 2023.
Itulah ulasan mengenai kerugian yang diperoleh Timnas Indonesia jika bertemu dengan Yordania dan Kuwait.
Harapan di Putaran Ketiga Kualifikasi
Meski demikian, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tetap yakin bahwa Indonesia mampu menjebol Piala Asia 2023 mendatang.
Pelatih asal Korea Selatan ini telah menyiapkan skuat untuk tampil dalam babak Kualifikasi Piala Asia.
mendatang yang didominasi oleh pemain muda.
Seperti yang diketahui, pemain muda yang dipilih Shin Tae-yong saat Piala AFF 2020,
telah membuktikan kemampuan memukau mereka di hadapan publik.
Oleh karena itu, kekuatan pemain muda ini cukup bisa diandalkan untuk proyeksi Piala Asia.
Selain itu, Indonesia juga telah menaturalisasi tiga pemain keturunan dari Eropa,
yang kemungkinan sudah bisa dijadikan opsi bagi Shin Tae-yong untuk tampil pada Juni mendatang.
Pemain keturunan yang dimaksud adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.