Shin Tae-yong adalah pelatih sepak bola Tim nasional Indonesia,
dan merupakan mantan pemain sepakbola dan mantan pelatih tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia.
Profil Singkat Shin Tae-yong
Shin Tae-yong merupakan kelahiran Korea Selatan khususnya wilayah Yeongdeok pada tanggal 11 Oktober 1970.
Saat ini ia berusia 51 tahun dan memiliki pasangan bernama Cha Young Ju yang juga berkebangsaan Korea Selatan.
Ia sendiri diketahui telah memiliki minat yang tinggi terhadap sepak bola sejak usia 3 tahun.
Dan sejak saat itu dia berlatih sepak bola yang tentu saja dengan dukungan dari kedua orang tuanya,
sehingga mampu di posisi saat ini berkat kerja kerasnya semenjak dini tersebut
Pelatih dari Tae-yong sendiri mengatakan bahwa ia sangat aktif dalam berlatih bahkan hingga malam hari.
Berkat latihannya yang tekun ia bahkan menjadi pusat perhatian ketika bermain di kompetisi pelajar,
karena dianggap mampu memperkuat Sekolah Menengah Teknik Daegu dan meraih gelar pemain terbaik.
Berkat penampilannya di Sekolah Menengah Teknik Daegu tersebut,
dia kemudian di lirik oleh tim sepakbola dari metropolitan, Seoul.
Perjalanannya Menjadi Pemain Sepak Bola
Ketika berada di usia 19 tahun, Shin Tae-yong kemudian masuk ke Universitas Yeungnam dan masuk ke dalam klub universitas.
Setelahnya, ia menjadi primadona dan pusat perhatian terbesar,
ketika bermain di Ihwa Chunma yang saat ini dikenal dengan nama Seongnam FC.
Dari tahun 1992 sampai 2004 ia berada di Seongnam dan mampu bermain sebanyak 401 kali,
dan mencetak 99 gol dan memberikan 68 dengan berposisi sebagai gelandang serang.
Perjalanan Kepelatihan Sepak Bola
Shin Tae-yong kemudian berkecimpung di dunia kepelatihan pada 2005,
setelah dipercaya menjadi asisten pelatih Miron Bleiberg di Queensland Roar FC.
Selama ia menjadi pemain dan di Timnas, ia bahkan pernah meraih 11 pemain terbaik sepanjang masa Liga Korea,
atau K-League 30th Anniversary Best XI dalam peringatan 30 tahun K-League pada 2013.
Hingga tahun 2008 ia masih setia kepada Queensland Roar FC.
Pada tahun 2008, ia mendapat tawaran untuk menjadi pelatih kepala di Seongnam FC.
Hingga pada 18 Februari 2010, Seongnam FC akhirnya memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih tetap.
Namun, selama masa kepemimpinannya catatan keberhasilan Seongnam FC tidak terlalu baik.
Dalam 111 laga memimpin Seongnam FC, Shin Tae-yong hanya mencatatkan 36,94 persen kemenangan atau 41 laga.
Hingga kemudian ia mendapat tawaran menjadi pelatih sementara Timnas Korea Selatan pada 18 Agustus 2014.
Ia menggantikan ong Myung-Bo dan membawa Timnas Korea Selatan dalam dua laga persahabatan,
dan membuahkan hasil 1 kemenangan dan 1 imbang.
Hal ini sangat disayangkan karena setelahnya ia mengangur dan Timnas Korea Selatan mengumumkan Uli Stielike sebagai pelatih tetap.
Kemudian pada 6 Februari 2015 ia mendapat tawaran untuk melatih Timnas U-23 Korea Selatan.
Dalam 17 laga yang dimainkan, Timnas Korea Selatan U-23 hanya kalah sekali,
dengan persentase kemenangan mencapai 64,71 persen. Ia kembali menunjukkan kemampuannya.
31 Juli 2018 kemudian membuat ia mengangur selama setahun setelah ia tidak lagi menjabat sebagai pelatih di Timnas Korea Selatan.
Dan ketika tahun 2019, Pada 28 Desember, PSSI kemudian menunjuk Shin Tae- yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Ia mendapat tawaran untuk menjadi pelatih tetap selama 4 tahun bersama Indonesia.
Pelatih 51 tahun tersebut diberi tugas untuk memberikan gelar Piala AFF 2020,
dan prestasi bersama Timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021.
Ia bertanggung jawab secara penuh atas pelatihan Timnas Indonesia disegala level.
Diapresiasi Selama Menjadi Pelatih Timnas Indonesia
Khususnya ketika peringkatan FIFA telah diumumkan,
nama Shin Taeyong hangat diperbincangkan di dunia olahraga khususnya sepak bola.
Bagaimana tidak, hanya dengan 4 bulan masa baktinya Indonesia naik 15 peringkat pada September 2021.
Meskipun pada November 2021, Indonesia sempat turun 1 tangga ke posisi 166 karena kalah melawan pihak Afghanistan.
Dengan kepemimpinan dari Shin Tae-yong Indonesia telah meraih runner up di ajang Tertinggi se- Asia Tenggara,
dan meraih 5 kali kemenangan dan 3 kali imbang dengan lawan yang jauh diatas Indonesia.
Hingga akhirnya mendapat posisi rangking ke 164 di akhir tahun 2021.
Kemudian pada Februari 2022 Indonesia mencapai rangking 160 di FIFA.
Dengan harapan PSSI mengatakan Indonesia dapat mencapai rangking 150 di akhir tahun,
dan memuji teknik Tae-yong dalam melatih Tim Garuda.