Timnas Indonesia menjadi sorotan setelah melalui dua laga awal di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tanpa hasil maksimal. Dalam dua pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak, pasukan asuhan Patrick Kluivert gagal mengamankan poin. Namun yang menarik perhatian bukan hanya hasil di lapangan, melainkan keputusan pelatih yang tidak menurunkan delapan pemain sama sekali, termasuk bek muda andalan, Justin Hubner.
Dari total 29 pemain yang dibawa, Kluivert tampak melakukan eksperimen besar terhadap susunan tim. Garuda kalah 2-3 dari Arab Saudi pada Kamis (9/10) dini hari WIB, kemudian takluk 0-1 dari Irak pada Minggu (12/10) dini hari WIB. Dua hasil tersebut membuat langkah Indonesia terhenti di fase keempat kualifikasi. Namun di balik hasil tersebut, muncul tanda tanya besar mengenai strategi dan pilihan pemain yang digunakan Kluivert. Apakah keputusan sang pelatih merupakan bagian dari rotasi, atau justru menunjukkan adanya masalah internal dalam skuad Garuda?
Kejutan Taktik Kluivert yang Menimbulkan Tanda Tanya
Pada laga melawan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Patrick Kluivert menurunkan formasi 4-2-3-1 — skema yang sebelumnya sukses saat menghadapi Chinese Taipei dan Lebanon dalam laga uji coba. Namun, hasilnya tidak berjalan sesuai rencana.
Pelatih asal Belanda tersebut memberikan kepercayaan kepada Marc Klok dan Joey Pelupessy untuk mengawal lini tengah sejak awal. Di depan, Beckham Putra dan Ragnar Oratmangoen juga dipercaya menjadi starter. Formasi ini dianggap mengejutkan karena meninggalkan beberapa nama besar yang biasanya menjadi andalan.
Justin Hubner, Rizky Ridho, dan Thom Haye — yang selama ini menjadi bagian penting dari lini pertahanan dan tengah — tidak tampil sebagai starter. Bahkan, Hubner hanya duduk di bangku cadangan tanpa dimainkan sama sekali. Sementara Thom Haye baru masuk di babak kedua, ketika Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan dari tuan rumah.
Keputusan tersebut memunculkan kritik dari pengamat dan pendukung Timnas. Banyak yang menilai bahwa absennya sejumlah pemain inti membuat stabilitas tim terganggu, terutama dalam fase bertahan.
Perubahan Besar di Laga Kedua Lawan Irak
Setelah menuai kritik tajam dari publik, Kluivert melakukan perombakan besar saat Indonesia menghadapi Irak. Dalam laga yang berlangsung di Jeddah, beberapa pemain yang sebelumnya diistirahatkan kembali ke daftar starting XI. Thom Haye, Rizky Ridho, dan Calvin Verdonk dipercaya turun sejak menit pertama untuk memperkuat pertahanan dan transisi serangan.
Di lini depan, Mauro Zijlstra tampil sejak awal dan sempat beberapa kali mengancam pertahanan Irak. Meski demikian, efektivitas penyelesaian akhir tetap menjadi masalah utama Garuda. Timnas Indonesia akhirnya kembali gagal mencetak gol dan kalah 0-1 lewat gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-79.
Jay Idzes dan Maarten Paes tetap menjadi tumpuan di sektor belakang dan gawang. Kedua pemain tampil disiplin, namun minim dukungan dari lini tengah yang kurang konsisten. Dean James juga kembali dimainkan untuk menjaga keseimbangan di sisi kanan pertahanan.
Sayangnya, perubahan taktik dan rotasi pemain ini belum mampu mengubah hasil akhir. Kritik kembali datang, kali ini terkait kurangnya kontinuitas komposisi pemain serta tidak diberikannya kesempatan bermain bagi delapan nama lain di dalam skuad.
Delapan Pemain yang Tidak Mendapat Menit Bermain
Dari daftar 29 pemain yang dibawa ke dua pertandingan, delapan di antaranya sama sekali tidak turun ke lapangan. Mereka adalah Justin Hubner, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Egy Maulana Vikri, Stefano Lilipaly, Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan Reza Arya.
Keputusan untuk tidak memainkan tiga penjaga gawang cadangan masih dapat dipahami karena posisi Maarten Paes sulit tergantikan. Namun, absennya pemain seperti Hubner dan Egy Maulana menimbulkan banyak pertanyaan.
Justin Hubner, yang tampil konsisten di level klub bersama Wolverhampton Wanderers U-21, bahkan tidak masuk daftar susunan pemain saat menghadapi Irak. Hal serupa juga dialami oleh Egy Maulana, yang dua kali tidak tercantum dalam DSP. Sedangkan Jordi Amat dan Shayne Pattynama, dua pemain berpengalaman di lini belakang, juga tidak diberi kesempatan bermain.
Banyak pihak menilai bahwa keputusan ini bisa jadi berkaitan dengan faktor kebugaran, adaptasi strategi, atau bahkan masalah komunikasi antara pelatih dan pemain. Namun hingga kini, Kluivert belum memberikan penjelasan rinci terkait alasan di balik keputusan tersebut.
Sinyal Evaluasi Menuju FIFA Matchday November 2025
Meski hasil di Putaran 4 tidak sesuai harapan, masih ada peluang bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan menjelang FIFA Matchday November 2025. Beberapa pemain yang belum tampil diyakini akan mendapatkan kesempatan dalam laga uji coba berikutnya.
Nama-nama seperti Justin Hubner dan Egy Maulana Vikri masih memiliki masa depan cerah bersama Timnas. Keduanya diharapkan bisa kembali menunjukkan performa terbaik untuk menembus skuad utama. Sementara itu, Patrick Kluivert dikabarkan akan melakukan evaluasi besar terhadap strategi dan komposisi pemain.
Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai masa depannya, Kluivert menyatakan akan tetap fokus membawa Timnas Indonesia berkembang dan bersaing di level Asia. Ia menegaskan bahwa proses pembentukan tim memerlukan waktu dan konsistensi dalam setiap tahapnya.