Persaingan ketat di level klub kembali menjadi tantangan besar bagi sejumlah pemain Timnas Indonesia musim ini. Karena intensitas liga-liga Eropa semakin meningkat, beberapa pemain justru kesulitan mendapatkan menit bermain reguler. Kondisi ini tentu berdampak pada perkembangan mereka, terutama ketika dipanggil untuk membela skuad Garuda. Selain itu, sebagian dari mereka juga baru pulih dari cedera sehingga harus bersabar kembali mendapatkan tempat di tim utama.
Meski situasinya berbeda-beda, harapan agar mereka bisa tampil lebih konsisten tetap besar. Terlebih lagi, tim nasional membutuhkan pemain-pemain yang berada dalam kondisi top agar siap bertarung di berbagai kompetisi penting tahun depan.
1. Mauro Zijlstra – Produktif di U-21, tetapi Masih Cadangan di Tim Senior
Nama pertama yang menghadapi tantangan cukup berat adalah Mauro Zijlstra. Penyerang muda ini masih kesulitan menembus skuad utama FC Volendam. Sepanjang musim Eredivisie 2025/2026, dia belum sekalipun diturunkan di kompetisi kasta utama Belanda.
Karena itu, menit bermainnya lebih banyak datang dari tim U-21. Menariknya, produktivitas Zijlstra tetap mengesankan. Ia mencetak tiga gol dalam tiga laga yang dijalaninya. Namun, situasi makin sulit karena ia harus memenuhi panggilan Timnas U-22 untuk persiapan SEA Games 2025. Akibatnya, kesempatan bermain di level klub berpotensi makin berkurang.
Meskipun begitu, performa yang ia tunjukkan di U-21 menjadi sinyal positif bahwa kemampuan Zijlstra tetap berkembang.
2. Ole Romeny – Masih Berjuang Setelah Pulih dari Cedera
Di posisi serang lainnya, Ole Romeny juga masih berusaha menemukan ritme terbaiknya. Pemain Oxford United ini sempat menepi lama setelah mendapat tekel keras pada Piala Presiden 2025. Cedera tersebut membuatnya absen bagi klub dan tim nasional.
Pada awal Oktober, ia akhirnya kembali merumput saat menghadapi Stoke City. Namun, karena proses pemulihan masih berjalan, Ole baru dimainkan dua kali sebagai pemain pengganti dalam empat pekan terakhir. Total waktu bermainnya hanya 22 menit.
Walau begitu, kondisi Ole kini berangsur stabil. Jika kebugarannya terus membaik, ia berpeluang kembali masuk ke dalam rencana utama Oxford United.
3. Ragnar Oratmangoen – Mulai Menunjukkan Performa Positif
Ragnar Oratmangoen sebenarnya bukan tanpa peluang. Pemain sayap FCV Dender tersebut telah tampil sembilan kali di Liga Belgia musim ini. Namun, hanya satu laga yang ia jalani sebagai starter. Sisanya ia mulai dari bangku cadangan, yang tentu membatasi kontribusinya.
Meski begitu, ada perkembangan positif. Pada pekan ke-15, Ragnar mencetak gol penting ketika Dender mengalahkan Royal Antwerp. Gol tersebut menjadi bukti bahwa ia masih punya kualitas yang dapat membantu tim. Karena itu, performa tersebut diharapkan bisa membuka pintu bagi Ragnar untuk tampil lebih sering pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
4. Marselino Ferdinan – Kesempatan Masih Sangat Minim di AS Trencin
Marselino Ferdinan pernah disebut sebagai pemain yang membutuhkan menit bermain lebih banyak. Karena itu, ia memilih pindah dari Oxford United ke AS Trencin pada bursa transfer sebelumnya. Tujuannya jelas: mendapatkan jam terbang reguler di Liga Slovakia.
Namun, hingga kini, hasilnya belum sesuai ekspektasi. Marselino baru tiga kali tampil, semuanya sebagai pemain pengganti. Total menit bermainnya baru menyentuh angka 64 menit. Kondisi ini tentu bukan kabar baik mengingat perannya sangat penting bagi Timnas Indonesia.
Meski begitu, Marselino masih berusia 21 tahun dan punya waktu untuk berkembang. Dengan kerja keras dan adaptasi yang tepat, peluangnya menjadi starter terbuka lebar.
5. Justin Hubner – Awal Musim Menjanjikan, tetapi Kesempatan Mulai Menyusut
Bek Timnas Indonesia ini sempat tampil menjanjikan pada awal musim bersama Fortuna Sittard. Ia bahkan bermain penuh dalam dua pertandingan pertama. Tetapi, setelah itu situasinya berubah. Hubner absen empat pekan karena kondisi fisik dan lebih sering duduk di bangku cadangan setelah pulih.
Sejauh musim berlangsung, Hubner sudah mencatatkan delapan penampilan di Eredivisie dengan total 356 menit bermain. Meskipun durasinya tidak buruk, persaingan di lini belakang Sittard membuatnya tidak otomatis masuk dalam rencana utama pelatih.
Karena itu, Hubner perlu tampil lebih konsisten jika ingin kembali menjadi pilihan pertama.
6. Maarten Paes – Belum Kembali Setelah Cedera Panjang
Nama terakhir yang juga jarang tampil adalah Maarten Paes. Kiper FC Dallas ini mengalami cedera panjang sejak pertengahan Agustus 2025. Cedera tersebut membuatnya tidak lagi tampil hingga MLS musim ini berakhir.
Dari dua laga terakhir, Paes hanya menjadi cadangan. Karena MLS 2026 baru dimulai pada Februari tahun depan, ia masih punya waktu cukup untuk mematangkan kondisi fisiknya. Jika proses pemulihan berjalan lancar, peluang kembali ke posisi inti sangat terbuka.






