Wednesday, June 26, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Indonesia6 Pelajaran dari Duel Indonesia vs Filipina: Lapangan Menjadi Sorotan

6 Pelajaran dari Duel Indonesia vs Filipina: Lapangan Menjadi Sorotan

Pada hari Selasa, 11 Juni 2024, Timnas Indonesia melakukan duel dengan Filipina dalam matchday ke-6 Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan ini berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan disaksikan langsung oleh sekitar 67 ribu penonton.

Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia menunjukkan dominasi sejak babak pertama. Skuad Garuda tampil agresif dan mendominasi penguasaan bola. Meskipun banyak peluang tercipta, mereka hanya berhasil mencetak satu gol melalui tendangan spektakuler dari Thom Haye, yang berhasil memecah kebuntuan.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Babak kedua dimulai dengan perubahan signifikan dari sisi Filipina. Tim The Azkals menunjukkan semangat juang tinggi dan berhasil merepotkan pertahanan Timnas Indonesia. Meskipun demikian, ketangguhan lini belakang Merah Putih, yang dipimpin oleh Rizky Ridho, mampu meredam serangan-serangan tersebut. Rizky Ridho bahkan berhasil mencetak gol tambahan yang mengamankan kemenangan bagi Indonesia.

Pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Indonesia. Hasil ini memastikan Timnas Indonesia, di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae-yong, melaju ke babak ketiga kualifikasi bersama dengan Irak.

Bukan Ragnar Tapi Haye: Gol Perdana Sang Profesor di SUGBK

Sebelum pertandingan melawan Filipina digelar, Ragnar Oratmangoen menyampaikan ambisinya kepada media untuk mencetak gol perdananya bagi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Ragnar dengan penuh semangat berkata, “Seperti yang saya harapkan, besok bisa mencetak gol di pertandingan, dan menjadi pemain penting buat tim.”

Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. Ragnar terlihat kurang optimal dalam laga tersebut, meskipun beberapa kali berhasil masuk ke dalam kotak penalti lawan, ia tak mampu menemukan ruang untuk menembak dan mencetak gol. Kekecewaan Ragnar berubah menjadi kegembiraan bagi pemain lain, Thom Haye.

Thom Haye, yang dijuluki Sang Profesor, berhasil mencetak gol debutnya untuk Timnas Indonesia pada menit ke-32. Gol tersebut tercipta dari tembakan jarak jauh yang berkelas, menambah satu gol ke koleksi penampilan gemilangnya. Dengan gol ini, Haye telah mencatatkan satu gol dan satu assist dari tiga penampilannya bersama Skuad Garuda.

Rapor Debut Calvin Verdonk

Dalam pertandingan ini, pemain naturalisasi baru, Calvin Verdonk, mendapatkan kesempatan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Banyak netizen yang antusias menantikan debut pemain berusia 27 tahun ini. Verdonk, yang sehari-hari bermain untuk NEC Breda, dipilih sebagai starter menggantikan Shayne Pattynama dan Pratama Arhan.

Verdonk menunjukkan performa solid sepanjang pertandingan. Ia aktif menyisir area kiri lapangan, bekerja keras dalam bertahan dan menyerang. Verdonk mendapatkan setidaknya dua peluang emas untuk mencetak gol, salah satunya hampir membuahkan hasil namun berhasil diblok oleh kiper Filipina.

Kemampuan Verdonk dalam mengirim umpan silang juga patut diapresiasi. Beberapa operannya berhasil menciptakan peluang bagi rekan setimnya. Meskipun tidak bermain penuh dan digantikan oleh Pratama Arhan pada menit ke-67, penampilan perdana Verdonk cukup meyakinkan. Kesan pertama yang apik ini berpotensi menjadikannya pilihan utama di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Kondisi Lapangan SUGBK yang Kurang Memadai

Secara keseluruhan, penampilan Timnas Indonesia dalam laga melawan Filipina cukup memuaskan. Kerjasama tim yang solid dan strategi permainan yang diterapkan menunjukkan hasil yang positif. Namun, ada satu aspek yang cukup mengganggu, yaitu kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno yang kurang memadai.

Rumput lapangan terlihat tidak rata dengan noda-noda hitam di banyak titik, yang mengakibatkan bola sulit melaju mulus di atas lapangan. Kondisi ini bahkan menghambat Thom Haye untuk melakukan selebrasi knee slide usai mencetak gol.

Pelatih Shin Tae-yong pun menyoroti buruknya kondisi rumput ini dalam konferensi pers usai pertandingan. Ia meminta agar SUGBK tidak digunakan untuk menggelar konser lagi, agar kualitas lapangan tetap terjaga demi kepentingan sepak bola.

GWS, Adrian!

Dalam pertandingan ini, ada insiden yang cukup memilukan. Menjelang akhir babak kedua, bek Filipina Adrian Ugelvik mengalami cedera parah. Ia terjatuh dalam posisi tak ideal saat mencoba menanduk bola di kotak penalti Indonesia. Jatuh dalam posisi tertelungkup, wajahnya menghantam tanah dengan keras, menyebabkan kekhawatiran di kalangan pemain dan penonton.

Tim medis segera bergegas memberikan perawatan, namun sayangnya Adrian tidak dapat melanjutkan pertandingan. Ia harus diangkut keluar lapangan dengan ambulans. Semoga saja cedera yang dialami Adrian tidak terlalu parah dan ia bisa segera kembali bermain. GWS, Adrian!

Leadership Bang Jay Idzes

Jay Idzes kembali tampil setelah absen dalam pertandingan melawan Irak karena masalah kebugaran. Bek Venezia ini menunjukkan performa solid di lini belakang, berhasil mematikan pergerakan striker senior Filipina, Patrick Reichelt. Idzes sekali lagi membuktikan kelasnya sebagai seorang defender handal.

Selain kemampuannya dalam bertahan, Jay Idzes juga menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin. Ia terlihat menenangkan Ernando Ari ketika hampir melakukan blunder dan memimpin rekan-rekannya dalam membentuk pagar manusia saat Adrian Ugelvik cedera. Setelah pertandingan, Idzes menghampiri Ernando Ari dan mengajaknya merayakan kemenangan Indonesia bersama. Top Bang Jay!

Welcome New Record! Rekor Baru di Bawah Asuhan Shin Tae-yong

Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam permainan dan hasil pertandingan. Prestasi ini memungkinkan skuad Garuda memecahkan beberapa rekor baru. Sebelumnya, untuk pertama kalinya, Indonesia berhasil menembus babak 16 besar Piala Asia.

Kini, setelah mengalahkan Filipina, Timnas Indonesia berhasil mencatatkan sejarah baru dengan maju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebelumnya, pencapaian terbaik Indonesia hanya sampai di putaran kedua, terakhir kali pada tahun 1986. Pencapaian ini menjadi tonggak bersejarah bagi Skuad Merah Putih dan menunjukkan kemajuan yang luar biasa di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments