Posisi Enzo Maresca di Chelsea kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya usai kemenangan atas Everton. Meski meraih tiga poin, Maresca menyebut 48 jam terakhir sebagai periode terberat sejak menangani The Blues. Oleh karena itu, komentar tersebut memicu spekulasi mengenai masa depannya di Stamford Bridge. Selain itu, reputasi Chelsea yang kerap mengganti pelatih membuat manajemen diyakini mulai menyiapkan opsi antisipasi.
Pernyataan Maresca yang Memantik Tanda Tanya
Kemenangan 2-0 atas Everton seharusnya menjadi momentum positif bagi Chelsea. Namun, suasana berubah setelah Enzo Maresca melontarkan pernyataan mengejutkan. Ia mengaku tidak merasakan dukungan penuh dalam beberapa hari terakhir.
Komentar tersebut dinilai tidak biasa, terutama karena disampaikan setelah hasil meyakinkan. Karena itu, banyak pihak menilai ucapan Maresca berpotensi memancing reaksi internal klub. Chelsea pun kembali dikaitkan dengan isu pergantian pelatih.
Meski belum ada indikasi pemecatan dalam waktu dekat, manajemen dikenal tidak menunggu krisis membesar. Oleh karena itu, pemetaan calon pengganti dianggap sebagai langkah preventif. Beberapa nama dengan latar belakang berbeda mulai mencuat.
Zidane dan Southgate, Opsi Nama Besar
Zinedine Zidane selalu masuk daftar elite saat kursi pelatih klub besar dipertanyakan. Meski belum melatih sejak 2021, reputasinya tetap sangat kuat. Tiga gelar Liga Champions bersama Real Madrid menjadi bukti kapasitasnya.
Jika Chelsea berhasil membujuk Zidane, langkah tersebut akan menjadi pernyataan ambisi besar. Selain itu, statusnya yang bebas klub memudahkan pendekatan. Namun, kesediaan Zidane menangani Chelsea masih menjadi tanda tanya.
Gareth Southgate juga berada dalam situasi serupa. Mantan pelatih timnas Inggris itu saat ini tanpa klub. Meski jarang melatih di level klub, pengalamannya mengelola skuad bertabur talenta menjadi nilai tambah.
Southgate memang sempat menyatakan ingin rehat. Namun, proyek jangka panjang dengan sumber daya besar bisa mengubah sikapnya. Oleh karena itu, namanya tetap relevan dalam radar Chelsea.
Rosenior dan Lampard, Arah Berbeda
Liam Rosenior mewakili opsi pelatih muda yang tengah naik daun. Setelah tampil menjanjikan di Inggris, ia melanjutkan progres positif bersama Strasbourg. Musim lalu, klub tersebut finis di posisi ketujuh Ligue 1.
Faktor kepemilikan BlueCo menjadi nilai strategis. Selain itu, gaya kepelatihan Rosenior dinilai sejalan dengan proyek jangka panjang Chelsea. Pendekatan ini bisa menarik jika klub ingin stabilitas.
Sementara itu, Frank Lampard menawarkan nuansa nostalgia. Mantan legenda klub tersebut pernah kembali ke Stamford Bridge dalam situasi darurat. Kini, reputasinya kembali meningkat bersama Coventry City.
Lampard membawa Coventry bersaing di papan atas Championship. Oleh karena itu, namanya kembali masuk perbincangan. Meski pro dan kontra selalu menyertai, hubungan emosionalnya dengan klub tetap kuat.
Brendan Rodgers dan Erik ten Hag, Opsi Berpengalaman
Brendan Rodgers memiliki ikatan historis dengan Chelsea. Karier kepelatihannya berawal dari akademi klub tersebut. Ia kemudian mencatatkan prestasi bersama Swansea, Liverpool, dan Leicester City.
Trofi Piala FA bersama Leicester menjadi pencapaian penting. Selain itu, dua periode sukses di Celtic memperkuat reputasinya. Statusnya yang bebas klub membuat Rodgers menjadi opsi realistis.
Erik ten Hag melengkapi daftar kandidat potensial. Meski masa tugasnya di Manchester United berakhir prematur, ia sempat mempersembahkan dua trofi domestik. Pengalamannya meraih gelar menjadi nilai tersendiri.
Ten Hag juga dikenal memiliki pendekatan taktik yang jelas. Oleh karena itu, Chelsea bisa melihatnya sebagai solusi jangka menengah. Biaya relatif rendah turut menjadi pertimbangan penting.
Pertimbangan Strategis Chelsea
Chelsea kini berada di persimpangan penting. Di satu sisi, Maresca masih memiliki hasil yang bisa dipertahankan. Namun di sisi lain, stabilitas komunikasi internal menjadi faktor krusial.
Manajemen harus menimbang arah proyek klub. Apakah ingin figur elite, pelatih muda, atau sosok berpengalaman. Setiap pilihan membawa risiko dan konsekuensi berbeda.
Selain itu, jadwal padat dan target kompetitif menuntut keputusan cepat. Chelsea tidak ingin kehilangan momentum. Oleh karena itu, pemetaan kandidat menjadi langkah logis.
Penutup
Pernyataan Enzo Maresca membuka kembali spekulasi di Chelsea. Meski belum mengarah pada keputusan langsung, klub diyakini bersiap menghadapi segala kemungkinan. Enam nama yang mencuat menawarkan karakter dan pendekatan berbeda. Oleh karena itu, keputusan akhir Chelsea akan sangat menentukan arah proyek dan stabilitas tim ke depan.






