Liverpool saat ini memimpin klasemen dalam perebutan gelar Premier League dengan keunggulan sembilan poin. Performa gemilang di bawah Arne Slot membuat mereka menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar liga yang ke-20. Kemenangan atas Chelsea, Real Madrid, dan Manchester City menunjukkan kualitas yang luar biasa, sementara 11 kemenangan dari 13 laga semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai favorit juara.
Namun, perjalanan menuju trofi Premier League bukan tanpa tantangan. Jadwal yang padat, ancaman cedera pemain, dan berbagai faktor lain dapat mengancam ambisi The Reds. Berikut adalah enam alasan mengapa Liverpool masih bisa tergelincir dalam perburuan gelar liga musim ini.
1. Cedera Pemain
Cedera pemain telah menjadi salah satu isu utama yang menghantui Liverpool musim ini. Hingga saat ini, mereka kehilangan enam pemain inti saat menghadapi Manchester City, lebih banyak dibandingkan dengan lawan mereka. Situasi ini semakin mengkhawatirkan dengan absennya beberapa pemain kunci seperti Conor Bradley, Ibrahima Konate, Kostas Tsimikas, dan kiper utama Alisson Becker.
Krisis cedera ini menekan kedalaman skuad, terutama di lini belakang. Meskipun Joe Gomez tampil impresif melawan juara bertahan, ketidakhadiran pemain-pemain utama bisa mengganggu stabilitas tim. Selain itu, andai Mohamed Salah harus absen untuk waktu yang lama, dampaknya pada serangan Liverpool akan terasa signifikan.
2. Jadwal Padat Sebelum Natal
Menjelang Natal, Liverpool menghadapi rangkaian pertandingan yang berat. Dalam waktu singkat, mereka harus bertandang ke Newcastle, memainkan derby Merseyside di Goodison Park, serta menghadapi tim-tim seperti Fulham dan Tottenham. Semua laga ini memiliki potensi besar untuk menjegal langkah Liverpool jika mereka tidak tampil maksimal.
Newcastle, dengan kekuatan mereka di kandang, bisa menjadi ujian sulit. Sementara itu, Tottenham dan Fulham dikenal mampu tampil mengejutkan melawan tim besar. Ketatnya jadwal ini juga meningkatkan risiko kelelahan pemain, terutama jika rotasi tidak dilakukan secara efektif.
3. Pesaing yang Terus Memberikan Tekanan
Meskipun Liverpool unggul jauh di klasemen, ancaman dari pesaing seperti Arsenal dan Chelsea tidak bisa diremehkan. Arsenal, khususnya, menunjukkan performa luar biasa dengan kemenangan besar melawan tim seperti West Ham dan Sporting Lisbon. Pemain seperti Martin Odegaard dan Bukayo Saka terus tampil konsisten, memberikan harapan besar bagi tim asuhan Mikel Arteta.
Chelsea juga memiliki skuad yang mampu memberikan kejutan kapan saja. Jika Liverpool terpeleset, salah satu dari kedua tim ini siap memangkas jarak poin dan memberikan tekanan yang lebih besar di fase akhir musim.
4. Masalah Kontrak Pemain Kunci
Liverpool harus menghadapi isu kontrak yang melibatkan tiga pemain bintang mereka: Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold. Meskipun ketiganya tetap memberikan kontribusi besar sejauh ini, ketidakpastian mengenai masa depan mereka bisa mengganggu fokus tim.
Dengan Januari semakin dekat, para pemain ini bebas bernegosiasi dengan klub lain jika perpanjangan kontrak tidak segera diselesaikan. Situasi ini dapat menciptakan spekulasi yang tidak diinginkan di dalam dan di luar lapangan, menambah tekanan bagi tim yang sedang berjuang di puncak klasemen.
5. Tantangan Rotasi di Kompetisi Domestik
Liverpool menghadapi dilema besar terkait rotasi pemain di kompetisi domestik seperti Carabao Cup dan Piala FA. Jamie Carragher, legenda Liverpool, menyarankan rotasi besar-besaran untuk memprioritaskan Premier League dan Liga Champions. Namun, langkah ini tidaklah mudah mengingat kedalaman skuad yang terbatas akibat cedera.
Dalam waktu dekat, mereka akan menghadapi Southampton di perempat final Carabao Cup dan mungkin berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Arsenal atau Manchester United di semifinal. Jika tidak dikelola dengan baik, jadwal padat ini bisa memengaruhi performa Liverpool di liga, yang menjadi prioritas utama mereka.
6. Tekanan sebagai Pemuncak Klasemen
Tekanan sebagai tim yang memimpin klasemen menjadi tantangan psikologis tersendiri bagi Liverpool. Mikel Arteta pernah mengingatkan bahwa mempertahankan konsistensi selama sepuluh bulan adalah tugas yang sangat sulit. Setiap pertandingan akan diawasi dengan lebih ketat, dan setiap poin yang hilang akan terasa lebih berat.
Contoh terbaik adalah pengalaman Arsenal pada musim 2022/2023, di mana mereka memimpin klasemen untuk waktu yang lama namun gagal meraih gelar. Liverpool harus belajar dari pengalaman ini dan menunjukkan mentalitas juara untuk mengatasi tekanan yang terus meningkat.
Kesimpulan
Premier League dikenal sebagai liga dengan persaingan paling ketat di dunia. Meskipun Liverpool memiliki keunggulan signifikan di klasemen, perjalanan menuju gelar masih panjang dan penuh tantangan. Dengan mengatasi enam faktor di atas, The Reds dapat meningkatkan peluang mereka untuk kembali mengangkat trofi liga.