Saturday, November 1, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris6 Alasan Keterpurukan Liverpool Versi Arne Slot: Dari Adaptasi Pemain Baru hingga...

6 Alasan Keterpurukan Liverpool Versi Arne Slot: Dari Adaptasi Pemain Baru hingga Badai Cedera

Liverpool tengah menghadapi keterpurukan pada musim 2025/2026 di bawah asuhan Arne Slot. Setelah sempat memulai musim dengan cukup baik, performa The Reds menurun drastis dan kini mereka harus puas duduk di posisi ketujuh klasemen sementara Premier League. Kekalahan telak 0-3 dari Crystal Palace di Carabao Cup semakin memperparah situasi.

Tekanan pun mengarah kepada Slot, terutama karena rotasi yang ia lakukan — seperti mencadangkan Virgil van Dijk dan Mohamed Salah — justru berujung hasil buruk. Meski begitu, pelatih asal Belanda tersebut menegaskan bahwa ia tidak sedang mencari kambing hitam, melainkan berusaha menjelaskan kondisi sebenarnya di balik penurunan performa tim.

- Advertisement -
asia9QQ

Dalam konferensi pers terbarunya, Slot memaparkan enam faktor utama yang menurutnya menjadi penyebab keterpurukan Liverpool. Berikut ulasan lengkapnya.


1. Pemain Baru Absen di Pramusim

Menurut Slot, masalah pertama datang dari persiapan yang kurang optimal, terutama bagi para pemain baru. Alexander Isak, rekrutan termahal Liverpool senilai £130 juta, tidak sempat mengikuti pramusim penuh karena proses transfer yang terlambat.

Hal serupa juga dialami Hugo Ekitike, yang masih beradaptasi dengan intensitas tinggi Premier League. “Alex harus menjalani pramusimnya di tengah musim. Kami tidak punya banyak waktu karena jadwal begitu padat,” ungkap Slot.

Akibatnya, dua striker anyar tersebut belum mampu menyatu sepenuhnya dengan sistem permainan tim. Dampaknya terlihat jelas dalam efektivitas serangan Liverpool yang menurun tajam.


2. Badai Cedera yang Mengganggu Konsistensi

Faktor kedua yang tak kalah penting adalah badai cedera. Jeremie Frimpong dan Conor Bradley bergantian masuk ruang perawatan, membuat Slot harus melakukan eksperimen taktis, termasuk memainkan Dominik Szoboszlai di posisi bek kanan.

Selain itu, Alexander Isak juga sempat mengalami cedera ringan yang membuatnya kehilangan ritme permainan. “Kami kehilangan banyak pemain di posisi penting, dan itu mengganggu rencana permainan kami,” kata Slot dengan nada realistis.

Situasi ini membuat Liverpool kesulitan menemukan keseimbangan antara lini belakang dan depan, terutama ketika jadwal pertandingan semakin padat.


3. Pemain Baru Minim Pengalaman di Premier League

Selain cedera, Slot juga menyoroti kurangnya pengalaman para pemain baru di kompetisi Inggris. Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan kiper Giorgi Mamardashvili masih butuh waktu untuk memahami gaya permainan khas Premier League yang cepat dan penuh kontak fisik.

“Musim lalu, hampir semua pemain kami sudah punya pengalaman bermain di Premier League. Sekarang banyak yang baru datang, dan perbedaannya sangat terasa,” ujar Slot.

Adaptasi di liga ini memang tidak mudah. Karena itu, Slot menilai butuh waktu agar para pemain barunya bisa tampil konsisten dan menyesuaikan diri dengan intensitas permainan Inggris.


4. Faktor Keberuntungan yang Berbalik

Setiap musim, keberuntungan sering menjadi elemen tak terduga dalam sepak bola. Slot mengakui bahwa musim lalu Liverpool nyaris tak terganggu cedera dan sering menang dalam situasi sulit. Namun, musim ini nasib tampaknya berbalik arah.

“Mungkin tahun lalu kami terlalu beruntung, atau sekarang kami sedang kurang beruntung,” ujar Slot dengan senyum pahit.

Beberapa hasil imbang dan kekalahan yang diderita Liverpool terjadi karena peluang emas gagal dimanfaatkan atau kesalahan kecil di menit akhir. Karena itu, meski secara statistik performa tim masih baik, hasil akhirnya tidak selalu mencerminkan dominasi di lapangan.


5. Jadwal yang Sangat Padat

Selain faktor internal, jadwal yang padat juga menjadi tantangan berat. Liverpool harus memainkan hampir 60 laga dalam satu musim, termasuk kompetisi domestik dan Eropa. Beban ini jelas memengaruhi stamina dan konsentrasi pemain.

Slot menjelaskan bahwa rotasi memang diperlukan, tetapi rotasi yang terlalu sering justru mengganggu ritme permainan. “Kelelahan adalah musuh terbesar kami. Namun, tanpa rotasi, risiko cedera bisa lebih parah,” tegasnya.

Kondisi ini membuat Liverpool sulit menjaga performa konsisten dari pekan ke pekan.


6. Masalah di Depan dan Belakang

Faktor terakhir adalah ketidakseimbangan antara lini depan dan belakang. Menurut Slot, timnya gagal memanfaatkan peluang di depan gawang, sementara di sisi lain, pertahanan terlalu mudah ditembus lawan.

Virgil van Dijk dan rekan-rekan di lini belakang kerap kehilangan fokus di momen krusial, sedangkan para penyerang seperti Salah dan Isak kurang tajam dalam penyelesaian akhir. “Kami masih menciptakan banyak peluang dari open play. Namun hasil akhirnya belum mencerminkan performa kami,” jelas Slot.

Masalah efisiensi ini menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi pelatih asal Belanda tersebut jika ingin mengembalikan Liverpool ke jalur kemenangan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments