Wednesday, October 29, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris5 Pemain yang Bangkit di Era Ruben Amorim: Manchester United Kembali Menyala...

5 Pemain yang Bangkit di Era Ruben Amorim: Manchester United Kembali Menyala di Premier League 2025/2026

Manchester United akhirnya kembali bangkit dan menemukan ritme terbaiknya di bawah kepemimpinan Ruben Amorim. Setelah melalui awal musim yang tidak stabil, kini Setan Merah mencatat tiga kemenangan beruntun di Premier League 2025/2026. Perubahan ini tidak hanya soal hasil, tetapi juga soal karakter permainan yang kini terlihat jauh lebih intens, terstruktur, dan penuh semangat juang.

Amorim membawa filosofi permainan yang modern dan berani. Ia menekankan pressing tinggi, transisi cepat, serta kedisiplinan dalam setiap lini. Karena itu, performa tim secara keseluruhan meningkat signifikan. Dari tim yang sempat terdampar di posisi ke-14 klasemen, United kini menempati peringkat keenam dan mulai menatap zona empat besar dengan penuh keyakinan.

- Advertisement -
asia9QQ

Selain itu, yang paling menarik adalah kebangkitan sejumlah pemain yang sebelumnya dianggap kehilangan arah. Di tangan Amorim, mereka menemukan kembali kepercayaan diri dan peran penting dalam tim. Berikut lima pemain yang menjadi simbol transformasi besar di Old Trafford musim ini.


1. Casemiro

Menjelang akhir era Erik ten Hag, Casemiro sempat dianggap sudah habis. Kecepatan yang menurun dan performa tidak konsisten membuat masa depannya di Old Trafford diragukan. Bahkan, sempat beredar rumor bahwa ia akan pindah ke Arab Saudi.

Namun, kedatangan Amorim mengubah segalanya. Casemiro kini tampil seperti pemain yang kita kenal di masa jayanya bersama Real Madrid. Ia menjadi jangkar utama di lini tengah, mengatur ritme permainan, sekaligus melindungi pertahanan dengan efisien. Hebatnya, United hanya kebobolan tiga gol musim ini saat Casemiro bermain penuh.

Ketenangan dan pengalamannya kembali menjadi faktor penting yang membuat United tampil solid. Karena itu, tidak berlebihan jika banyak pihak menyebutnya sebagai “kapten tanpa ban” dalam sistem Amorim.


2. Matthijs De Ligt

Selain Casemiro, kebangkitan Matthijs De Ligt juga mencuri perhatian. Setelah melalui masa adaptasi yang sulit dan dihujani kritik pada awal kariernya bersama United, bek asal Belanda ini kini menjadi figur sentral di jantung pertahanan.

Dalam sistem tiga bek milik Amorim, De Ligt tampil lebih nyaman. Ia lebih leluasa membaca permainan dan memimpin garis belakang dengan tenang. Statistik mencatat bahwa De Ligt memenangi lebih banyak duel bertahan dibandingkan bek tengah lain di Premier League musim ini.

Kedisiplinan, ketenangan, dan kualitas dalam mengantisipasi bola udara membuatnya kembali ke level yang pernah ia tunjukkan di Ajax. Dengan begitu, pertahanan United kini terlihat jauh lebih kokoh dan terorganisir.


3. Leny Yoro

Musim ini juga menjadi titik balik bagi Leny Yoro. Bek muda asal Prancis itu sempat kesulitan akibat cedera pada musim debutnya. Namun, Amorim memberinya kepercayaan penuh, dan Yoro membayar dengan performa yang luar biasa.

Ia sangat cocok dengan filosofi Amorim yang menuntut bek untuk aktif membangun serangan dari belakang. Keberaniannya dalam membawa bola serta kecepatan membaca arah permainan menjadikannya aset berharga. Karena itu, banyak pengamat menilai Yoro bisa menjadi salah satu bek masa depan terbaik Eropa jika terus berkembang di bawah bimbingan Amorim.


4. Amad Diallo

Perubahan terbesar di era Amorim mungkin terjadi pada Amad Diallo. Pemain yang sebelumnya dikenal sebagai winger eksplosif kini tampil sebagai bek sayap kanan dengan peran menyerang. Transformasi ini terlihat berani, tetapi hasilnya sangat efektif.

Amad kini menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di sisi kanan United. Kombinasinya dengan Bryan Mbeumo menghadirkan ancaman nyata bagi lawan. Selain itu, kemampuan Amad dalam duel satu lawan satu dan kreativitasnya dalam menyerang membuat Amorim semakin percaya padanya.

Perubahan posisi ini membuktikan kemampuan Amorim dalam memaksimalkan potensi pemain. Diallo kini bukan hanya sekadar pelapis, melainkan bagian penting dari sistem 3-4-3 yang menjadi andalan pelatih asal Portugal tersebut.


5. Mason Mount

Mason Mount juga mengalami kebangkitan luar biasa. Setelah musim debut yang penuh cedera dan performa tidak stabil, banyak yang meragukan transfernya dari Chelsea. Akan tetapi, Amorim memberikan kehidupan baru untuk Mount dengan menempatkannya di posisi yang lebih dinamis.

Kini, Mount tampil lebih bebas dalam mengatur serangan, sering kali menjadi penghubung antara lini tengah dan depan. Ia juga terlihat lebih percaya diri dalam menekan lawan dan mencari ruang di antara lini pertahanan. Karena itu, meski belum sepenuhnya mencapai performa puncaknya, progres yang ia tunjukkan sudah cukup menjanjikan.

Selain itu, Mount kini menjadi contoh nyata bagaimana kepercayaan pelatih bisa mengubah karier seorang pemain. Dengan energi dan fleksibilitasnya, ia mulai kembali ke performa terbaik yang dulu membuatnya bersinar di Stamford Bridge.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments