SEA Games 2025 semakin mendekat, dan menjadi peluang baru bagi pemain naturalisasi muda Garuda untuk tampil di depan publik. Saat ini, Timnas Indonesia U-22 kembali mengemban tugas besar untuk mempertahankan medali emas, sehingga perhatian terhadap komposisi skuad menjadi sangat tinggi. Indonesia tergabung di Grup C bersama Myanmar dan Filipina, dan kedua pertandingan fase grup akan berlangsung di 700th Anniversary of Chiang Mai Stadium, Thailand. Suasana kompetitif yang menanti Garuda Muda membuat persiapan teknis serta mental menjadi faktor penentu. Selain itu, lima pemain naturalisasi diprediksi menjadi tulang punggung utama karena kemampuan mereka mampu memberi pengaruh langsung pada performa tim.
Optimisme yang mengiringi perjalanan skuad asuhan Indra Sjafri tidak hadir tanpa dasar. Komposisi pemain dianggap lebih merata, terutama setelah hadirnya beberapa talenta diaspora yang memiliki pengalaman bermain di kompetisi Eropa. Karena itu, ekspektasi untuk tampil stabil sejak laga pertama melawan Filipina cukup beralasan. Selain memberikan warna baru pada permainan, kehadiran lima penggawa naturalisasi ini memberi dimensi tambahan dalam hal fisik, teknik, dan kecerdasan membaca permainan.
Dion Markx
Dion Markx muncul sebagai figur yang mampu memperkuat tembok pertahanan Garuda Muda. Pemain setinggi 187 sentimeter ini memiliki pengalaman menimba ilmu di akademi klub-klub Belanda seperti Spero, Vitesse, hingga NEC, sebelum bermain untuk TOP Oss. Oleh karena itu, ia membawa pengetahuan taktis yang baik serta pemahaman mendalam tentang peran seorang bek modern.
Debutnya bersama Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 menghadirkan kesan positif bagi para pendukung. Markx tidak hanya kuat dalam duel satu lawan satu, tetapi juga unggul dalam duel udara dan cukup percaya diri dalam menguasai bola. Keahliannya membangun serangan dari belakang memberi nilai tambah bagi Indonesia, terutama ketika Indra Sjafri membutuhkan transisi cepat dari pertahanan menuju lini tengah.
Ivar Jenner
Di sektor gelandang, Ivar Jenner menjadi salah satu pemain paling berpengaruh. Bermain untuk Utrecht setelah sempat ditempa di Ajax, ia membawa pengalaman berharga yang jarang dimiliki pemain seusianya. Karena ketenangannya dalam membawa bola serta ketepatan umpan yang tinggi, Jenner berperan sebagai pengatur ritme permainan. Selain itu, ia juga mampu menjaga stabilitas lini tengah ketika Indonesia berada di bawah tekanan.
Jenner telah mengoleksi 15 caps di tim nasional, termasuk laga-laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pengalaman tersebut memberinya kepercayaan diri sekaligus ketahanan mental yang sangat berguna di ajang seketat SEA Games. Kehadirannya membuat sektor tengah Indonesia lebih solid, terutama dalam menjaga penguasaan bola dan membangun serangan terstruktur.
Rafael Struick
Rafael Struick masih menjadi salah satu senjata utama Indonesia meski performanya sempat menurun. Keputusan menjadi warga negara Indonesia membawa dampak besar bagi kiprahnya, bahkan ia berperan penting dalam keberhasilan Indonesia menembus semifinal Piala Asia U-23 2024. Karena rekam jejak positif itu, Indra Sjafri tetap mempercayainya sebagai opsi utama di lini depan.
Walaupun kontribusinya di timnas senior sempat mengecil pada era Patrick Kluivert, naluri gol Struick tetap menjadi nilai penting. Ia memiliki kemampuan mencari ruang serta memaksimalkan peluang dalam situasi sulit. Apabila mampu menemukan kembali kepercayaan dirinya, Struick dapat menjadi pemecah kebuntuan dalam laga-laga krusial.
Mauro Zijlstra
Mauro Zijlstra datang dengan reputasi besar setelah tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bermain untuk Volendam di Eredivisie membuat kualitas teknik serta fisiknya berkembang pesat. Pergerakannya tanpa bola dinilai matang, dan ia selalu mampu membaca pergerakan lawan untuk menemukan ruang tembak.
Selain itu, Mauro memiliki postur hampir dua meter, yang menjadikannya ancaman udara bagi setiap lawan. Karena usianya baru 21 tahun, masa depannya di tim nasional terbuka sangat lebar. SEA Games 2025 menjadi ajang yang ideal untuk menunjukkan ketajaman yang terus meningkat.
Jens Raven
Jens Raven melengkapi daftar lima pemain naturalisasi yang siap memperkuat Indonesia. Striker Bali United ini mencuri perhatian setelah menjadi top skor Piala AFF U-23 dengan torehan tujuh gol. Pertumbuhan kariernya berlangsung stabil setelah menimba ilmu di Belanda bersama SV Nootdorp dan Dordrecht, sebelum akhirnya memilih membela tanah leluhurnya.
Raven dikenal sebagai penyerang dengan insting gol murni. Ketajamannya melalui kaki maupun kepala membuatnya ideal sebagai finisher. Karena turnamen seperti SEA Games menuntut efektivitas tinggi, Raven bisa menjadi sosok penting untuk memanfaatkan peluang sekecil apa pun.
Keberadaan lima pemain naturalisasi tersebut membuat kualitas Timnas Indonesia U-22 meningkat signifikan. Mereka membawa variasi gaya bermain yang segar serta kompetensi individu yang mendorong tim lebih kompetitif. Selain itu, pengalaman internasional mereka memberi keuntungan besar dalam menghadapi tekanan turnamen.






