Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Indonesia5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Tergusur Pemain Naturalisasi

5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Tergusur Pemain Naturalisasi

Kehadiran pemain naturalisasi dalam skuad Timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong membawa perubahan besar. Shin berhasil menciptakan tim yang lebih kompetitif dengan kebijakan yang tidak hanya memperkuat barisan pemain lokal, tetapi juga memberikan kesempatan kepada pemain-pemain keturunan Indonesia untuk bersaing. Akibatnya, persaingan untuk mendapatkan tempat di tim nasional semakin ketat.

Pada awal masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong menerapkan kebijakan potong generasi dengan tujuan meremajakan Timnas Indonesia. Hal ini mengakibatkan tersingkirnya beberapa pemain yang sebelumnya menjadi langganan Timnas. Kebijakan naturalisasi yang dikebut selama masa kepemimpinan Erick Thohir juga berdampak besar pada perubahan komposisi pemain. Saat ini, beberapa pemain naturalisasi telah menjadi andalan baru di Timnas Indonesia, sehingga pemain-pemain lokal harus berjuang ekstra keras atau bahkan tersingkir dari skuad.

- Advertisement -
asia9QQ

Berikut adalah lima pemain yang kehilangan tempat mereka di Timnas Indonesia akibat persaingan yang semakin ketat.

1. Andritany Ardhiyasa

Andritany Ardhiyasa, penjaga gawang senior dari Persija Jakarta, pernah menjadi pilihan utama Timnas Indonesia. Sejak debut pada 2014, Andritany telah mengoleksi 18 penampilan bersama tim nasional. Namun, posisi Andritany mulai goyah sejak kedatangan Shin Tae-yong sebagai pelatih.

Shin lebih memilih pemain yang lebih muda dan dinamis seperti Nadeo Argawinata untuk mengisi posisi penjaga gawang utama. Andritany yang kini berusia 32 tahun tampaknya sulit untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia, terutama setelah kehadiran Maarten Paes, penjaga gawang naturalisasi yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi pilihan utama dalam beberapa pertandingan penting.

Kebijakan ini menunjukkan bahwa Shin Tae-yong tidak hanya mencari pengalaman, tetapi juga fokus pada regenerasi dan peningkatan kualitas di setiap lini, termasuk posisi penjaga gawang.

2. Fachruddin Aryanto

Fachruddin Aryanto, bek tangguh asal Klaten, Jawa Tengah, pernah menjadi salah satu pilar utama di lini belakang Timnas Indonesia. Selama bertahun-tahun, Fachruddin selalu menjadi pilihan utama dalam berbagai ajang internasional, termasuk Piala AFF 2020, Kualifikasi Piala Asia 2024, hingga Piala AFF 2022. Bahkan, pada awal kepemimpinan Shin Tae-yong, Fachruddin masih menjadi pemain yang diandalkan.

Namun, sejak pertandingan play-off Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Brunei Darussalam, Fachruddin mulai kehilangan tempatnya di tim. Posisinya kini digantikan oleh para pemain keturunan seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, Jay Idzes, dan Justin Hubner. Kehadiran para pemain naturalisasi ini membuat Fachruddin harus merelakan tempatnya dan fokus pada karier di level klub.

3. Rachmat Irianto

Rachmat Irianto adalah salah satu pemain muda yang sempat bersinar di bawah asuhan Shin Tae-yong. Gelandang Persib Bandung ini mendapatkan debutnya bersama Timnas Indonesia pada masa awal kepemimpinan Shin dan berhasil mencatatkan 30 penampilan di berbagai ajang internasional. Ia tampil di Kualifikasi Piala Asia 2022, Piala AFF 2020, Kualifikasi Piala Asia 2023, hingga Piala AFF 2022.

Sayangnya, cedera menjadi faktor utama yang membuat Irianto kehilangan tempat di tim. Meski sempat dipanggil untuk menghadapi Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong belum memberinya kesempatan untuk tampil. Kini, Rachmat Irianto harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa ia masih layak memperkuat Timnas Indonesia di masa mendatang.

4. Evan Dimas

Evan Dimas Darmono adalah nama besar yang tidak asing bagi penggemar sepak bola Indonesia. Gelandang asal Surabaya ini pernah menjadi langganan di lini tengah Timnas Indonesia, bahkan sebelum era Shin Tae-yong. Dengan 43 penampilan dan 11 gol untuk Timnas, Evan Dimas adalah salah satu pemain paling produktif dalam skuad Garuda.

Namun, penurunan performa dan munculnya gelombang pemain naturalisasi seperti Thom Haye dan Ivar Jenner membuat Evan harus tersingkir dari daftar pemain yang dipanggil ke tim nasional. Terakhir kali Evan mendapatkan panggilan adalah pada laga uji coba melawan Timor Leste pada tahun 2022. Sejak saat itu, ia tak lagi menjadi bagian dari rencana Shin Tae-yong, meskipun usianya masih tergolong produktif untuk seorang gelandang.

5. Saddil Ramdani

Saddil Ramdani adalah salah satu talenta muda yang paling menjanjikan di Indonesia. Debutnya bersama Timnas Indonesia terjadi ketika Saddil masih berusia 18 tahun, dan ia terus menjadi andalan di beberapa ajang internasional. Pada era kepemimpinan Shin Tae-yong, Saddil sering dipanggil untuk mengisi lini serang Timnas Indonesia, terutama pada tahun 2022 hingga 2023.

Namun, seperti halnya pemain lainnya, Saddil harus menghadapi persaingan yang ketat dari para pemain naturalisasi dan pemain muda lainnya. Meski sempat tampil pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, namanya kini tidak lagi masuk dalam radar Shin Tae-yong. Saddil mulai kehilangan tempatnya, terutama sejak Piala Asia 2023 dimulai, di mana Shin lebih memilih pemain lain untuk mengisi posisinya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments