Monday, November 10, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris5 Pelajaran dari Kekalahan Telak Liverpool di Markas Manchester City 3-0

5 Pelajaran dari Kekalahan Telak Liverpool di Markas Manchester City 3-0

Manchester City tampil luar biasa saat menghancurkan Liverpool dengan skor telak 3-0 di Etihad Stadium dalam lanjutan Premier League 2025/2026, Minggu (9/11/2025). Kemenangan ini bukan hanya mengokohkan posisi City di papan atas klasemen, tetapi juga menjadi hadiah istimewa bagi Pep Guardiola yang merayakan laga ke-1000 dalam karier kepelatihannya.

Di sisi lain, kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Liverpool yang sebelumnya tampil impresif di Liga Champions. Karena itu, ada banyak pelajaran penting yang bisa dipetik dari duel dua raksasa Inggris ini.

- Advertisement -
asia9QQ

1. Jeremy Doku Tak Terbendung

Yang paling mencuri perhatian tentu saja adalah Jeremy Doku. Winger asal Belgia itu tampil menakjubkan sepanjang laga. Dengan kecepatan dan kelincahan tinggi, ia terus menekan pertahanan Liverpool dan membuat Conor Bradley kewalahan.

Doku bahkan menjadi pemain paling berpengaruh di lini depan City. Ia mencatat tujuh dribel sukses, memenangkan banyak duel satu lawan satu, dan menutup penampilannya dengan sebuah gol indah di babak kedua. Gol tersebut melengkung sempurna ke pojok gawang Giorgi Mamardashvili, menegaskan kelasnya sebagai salah satu pemain muda paling berbahaya di Premier League saat ini.

Karena performa gemilangnya itu, banyak pihak menilai bahwa tanpa Doku, serangan City akan kehilangan variasi dan ketajaman.

2. Haaland Gagal Penalti, Tapi Tetap Mematikan

Kegagalan Erling Haaland mengeksekusi penalti di awal laga sempat membuat pendukung City kecewa. Namun, striker asal Norwegia itu segera menebus kesalahannya dengan mencetak gol pembuka lewat sundulan keras pada menit ke-30.

Gol tersebut terasa spesial karena menjadi gol ke-99 Haaland di Premier League. Meski prosesnya sedikit beruntung setelah bola sempat mengenai wajahnya, hal itu tetap menunjukkan naluri tajam seorang predator sejati di kotak penalti.

Selain itu, Haaland kini sudah mengoleksi 14 gol dari 11 pertandingan liga musim ini. Catatan tersebut menegaskan bahwa meskipun gagal penalti, ia tetap menjadi mesin gol yang menakutkan bagi lawan mana pun.

3. Liverpool Kehilangan Taji dan Kreativitas

Sementara itu, Liverpool terlihat kehilangan arah permainan. Setelah tampil luar biasa saat menaklukkan Real Madrid di ajang Eropa, kali ini The Reds tampil seperti tim yang kehabisan energi.

Pertahanan mereka rapuh, lini tengah mudah ditembus, dan serangan minim variasi. Bahkan, satu-satunya momen berbahaya mereka—sundulan Virgil van Dijk—harus dianulir VAR karena offside.

Selain itu, duet Florian Wirtz dan Hugo Ekitike yang diharapkan bisa menjadi pelengkap Mohamed Salah justru tampil tanpa kreativitas. Karena itulah, tidak heran jika Liverpool gagal mencetak gol untuk pertama kalinya dalam 44 laga terakhir Premier League.

Jika performa seperti ini tidak segera diperbaiki, peluang mereka dalam perburuan gelar bisa berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.

4. Pep Guardiola Rayakan Laga ke-1000 dengan Gemilang

Bagi Pep Guardiola, kemenangan ini memiliki makna lebih dari sekadar tiga poin. Laga melawan Liverpool menjadi pertandingan ke-1000 sepanjang karier kepelatihannya, dan ia merayakannya dengan kemenangan yang sangat dominan.

City bermain dengan ciri khas mereka—mendominasi bola, mengontrol tempo, dan menyerang dengan efisien. Formasi yang fleksibel serta pergantian pemain yang tepat membuat City tampil nyaris tanpa celah.

Selain itu, Guardiola juga berhasil membungkam kritik yang sempat muncul setelah beberapa hasil imbang sebelumnya. Dengan performa seperti ini, bukan mustahil Manchester City akan kembali bersaing ketat dengan Arsenal untuk gelar juara musim ini.

5. Rekor Gol Liverpool Terhenti

Satu hal yang cukup menarik dari laga ini adalah terhentinya rekor gol Liverpool. Sebelum pertandingan, The Reds selalu mencetak gol dalam 44 pertandingan Premier League berturut-turut. Namun, di Etihad, rekor tersebut berakhir dengan cara yang menyakitkan.

Pertahanan City yang dikomandoi Josko Gvardiol dan Ruben Dias benar-benar solid. Mereka sukses mematikan setiap pergerakan Salah dan kawan-kawan. Bahkan, peluang terbaik Liverpool hanya datang dari tembakan jarak jauh yang tak berbuah hasil.

Selain itu, minimnya kreativitas lini tengah Liverpool menjadi masalah besar. Tanpa aliran bola cepat ke depan, trio penyerang mereka kehilangan arah dan gagal menciptakan peluang berbahaya.

Karena itu, kekalahan ini menjadi sinyal kuat bahwa Liverpool perlu melakukan evaluasi besar-besaran jika ingin tetap bersaing di papan atas.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments