Manchester United memulai tahun 2025 dengan berbagai masalah yang membutuhkan perhatian serius. Situasi ini semakin mengkhawatirkan karena performa tim terus merosot di bawah kepemimpinan Ruben Amorim. Setelah menggantikan Erik ten Hag pada November lalu, Amorim menghadapi tantangan besar dalam membalikkan keadaan. Sayangnya, hingga kini, ia belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Empat kekalahan beruntun telah menambah catatan buruk Manchester United dengan total enam kekalahan dari delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi. Akibatnya, posisi Setan Merah di klasemen Premier League kian terancam, terpuruk di peringkat ke-14, hanya terpaut tujuh poin dari zona degradasi.
Permasalahan ini muncul di tengah jadwal berat yang menanti Manchester United. Mereka dijadwalkan menghadapi laga tandang melawan Liverpool di Premier League, diikuti oleh pertandingan Piala FA melawan Arsenal. Dengan tekanan besar yang menghantui Ruben Amorim dan dukungan dari pemilik baru INEOS, ada lima masalah utama yang harus segera diselesaikan untuk menyelamatkan musim Manchester United.
1. Formasi Ruben Amorim yang Belum Efektif
Ruben Amorim dikenal dengan formasi 3-4-3 yang sukses diterapkannya di Sporting Lisbon. Namun, di Manchester United, formasi ini belum berjalan sesuai harapan. Komposisi pemain yang tersedia kurang mendukung gaya permainan yang diusung Amorim, sehingga efektivitas formasi ini menjadi tanda tanya besar.
Di Old Trafford, Amorim menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan skuat. Banyak pemain inti yang tidak cocok dengan sistem ini, memaksa pelatih asal Portugal tersebut untuk melakukan penyesuaian yang lebih mendalam. Meski metode ini terbukti sukses di klub sebelumnya, penerapannya di Premier League memerlukan waktu dan adaptasi. Dengan jadwal pertandingan yang padat, hasil yang kurang memuaskan mungkin akan terus terjadi sebelum sistem ini benar-benar terintegrasi.
2. Ketidakpastian Masa Depan Marcus Rashford
Marcus Rashford menjadi sorotan besar di Manchester United setelah menyatakan keinginannya untuk mencari tantangan baru bulan lalu. Hubungannya dengan Ruben Amorim juga dilaporkan memburuk, membuat masa depan pemain ini di klub semakin tidak jelas.
Musim ini, Rashford kesulitan menunjukkan performa terbaiknya. Ia bahkan absen dalam empat pertandingan berturut-turut, sebelum akhirnya kembali ke bangku cadangan saat United kalah melawan Newcastle. Meski ia mungkin tampil dalam laga melawan Liverpool, peluang Rashford untuk hengkang pada bursa transfer Januari tetap terbuka.
Sebagai pemain yang menjadi ikon United selama bertahun-tahun, kehilangan Rashford dapat menjadi pukulan besar. Klub harus segera memutuskan apakah akan mempertahankannya dengan memperbaiki hubungan dengan Amorim atau melepasnya demi mendapatkan dana segar untuk kebutuhan tim.
3. Masalah di Lini Tengah yang Memburuk
Lini tengah Manchester United menjadi salah satu titik terlemah yang memerlukan perhatian segera. Kekurangan energi dan mobilitas terlihat jelas saat mereka kalah 2-0 dari Newcastle di Old Trafford. Kombinasi Casemiro dan Christian Eriksen di lini tengah tampaknya tidak mampu menahan serangan lawan yang agresif.
United mencoba memperbaiki situasi ini dengan memasukkan Kobbie Mainoo untuk mengontrol permainan. Namun, upaya ini tidak cukup untuk mengubah jalannya pertandingan. Masalah utama tetap ada: kurangnya fisik dan kecepatan dalam menguasai lini tengah. Kembalinya Manuel Ugarte dan Bruno Fernandes diharapkan dapat membawa perubahan positif, tetapi masalah fundamental seperti stamina dan dinamika tetap harus diatasi.
4. Kurangnya Dukungan untuk Joshua Zirkzee
Joshua Zirkzee, striker muda yang direkrut dengan harga £36,5 juta dari Bologna, menjadi sorotan negatif setelah tampil mengecewakan dalam kekalahan melawan Newcastle. Ia bahkan ditarik keluar pada menit ke-33 di tengah sorakan sinis dari para pendukung di Old Trafford.
Momen ini jelas menjadi pukulan berat bagi Zirkzee, yang masih beradaptasi dengan tekanan bermain di klub sebesar Manchester United. Ruben Amorim mengakui bahwa ini adalah periode sulit bagi striker muda tersebut. Dukungan dari klub sangat diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan diri Zirkzee dan memastikan bahwa investasi besar pada dirinya tidak menjadi sia-sia.
Namun, agar Zirkzee bisa maksimal, Manchester United juga harus memperbaiki sistem permainan yang dapat mendukung potensi sang pemain. Dukungan dari lini tengah dan pola serangan yang lebih terkoordinasi menjadi kebutuhan mendesak untuk mengoptimalkan peran Zirkzee.
5. Aktivitas Transfer yang Terbatas
Bursa transfer Januari menjadi kesempatan bagi Ruben Amorim untuk memperkuat skuad sesuai visinya. Namun, aktivitas transfer United terbatas oleh aturan Financial Fair Play setelah belanja besar yang dilakukan pada musim panas lalu. Hal ini memaksa klub untuk menjual beberapa pemain demi mendanai pembelian baru.
Prioritas Amorim di bursa transfer adalah mendatangkan dua bek sayap menyerang dan seorang penyerang untuk menambah daya gedor. Meski tantangannya besar, ini menjadi peluang penting bagi Amorim untuk mulai membentuk tim sesuai strateginya. Keputusan transfer pada bulan ini dapat menjadi penentu apakah Manchester United mampu keluar dari krisis atau justru semakin terpuruk di sisa musim ini.