Laga Manchester United vs Arsenal di pekan pembuka Premier League 2025/2026 menjadi sorotan besar karena menghadirkan drama sekaligus pelajaran berharga. Pertandingan di Old Trafford pada Minggu (17/8/2025) malam WIB itu berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan Arsenal. Hasil ini membuat Setan Merah gagal memulai musim dengan baik di hadapan pendukung sendiri.
Gol tunggal yang menentukan tercipta pada menit ke-13 melalui skema sepak pojok. Altay Bayindir gagal mengantisipasi bola dengan sempurna, hingga Riccardo Calafiori memanfaatkannya untuk mencetak gol. Blunder fatal itu seakan membuyarkan strategi awal Ruben Amorim, pelatih baru United. Meski mencoba menekan di babak kedua, tuan rumah tetap kesulitan menembus lini belakang The Gunners yang tampil solid.
Arsenal sendiri tidak terlalu dominan dalam hal penguasaan bola, tetapi sangat efisien dalam bertahan. Performa lini belakang mereka dipadu aksi gemilang David Raya di bawah mistar sukses menjaga gawang tetap aman. Dengan hasil ini, Arsenal langsung tancap gas dan menegaskan ambisi bersaing di jalur juara. Sementara itu, Amorim harus menerima kenyataan pahit, karena United kembali kalah di laga pembuka Premier League untuk pertama kalinya sejak 2008.
Dari duel penuh gengsi ini, terdapat lima pelajaran penting yang bisa dipetik oleh kedua tim.
1. Altay Bayindir Jadi Sorotan Negatif
Absennya Andre Onana membuat Ruben Amorim memilih menurunkan Altay Bayindir sebagai starter. Keputusan ini justru berbalik menjadi masalah. Pada menit ke-13, Bayindir gagal mengantisipasi situasi sepak pojok yang dieksekusi Declan Rice. Sentuhan kecil dari William Saliba membuatnya kehilangan keseimbangan, hingga bola hanya terlepas ke arah Riccardo Calafiori yang dengan mudah mencetak gol.
Klaim Bayindir terkait pelanggaran tidak digubris wasit. Blunder tersebut menjadi penentu hasil akhir dan menunjukkan betapa rapuhnya sektor penjaga gawang United. Jika masalah ini tidak segera diatasi, sulit bagi United bersaing di papan atas musim ini.
2. David Raya Sang Penyelamat The Gunners
Jika Bayindir tampil buruk, maka David Raya justru jadi pahlawan untuk Arsenal. Meski sempat membuat kesalahan kecil, kiper asal Spanyol ini melakukan beberapa penyelamatan krusial. Salah satunya saat menggagalkan tembakan keras Matheus Cunha yang hampir menyamakan kedudukan.
Raya juga sukses menepis sundulan Bryan Mbeumo di akhir babak pertama. Berkat refleks cepatnya, Arsenal tetap menjaga keunggulan tipis hingga laga usai. Penampilan solid ini menegaskan posisi Raya sebagai kiper utama pilihan Mikel Arteta.
3. Viktor Gyokeres Alami Culture Shock
Arsenal mendatangkan Viktor Gyokeres dengan harga mahal dan harapan tinggi. Namun, debutnya di Premier League melawan United justru belum berjalan mulus. Striker asal Swedia itu terlihat kesulitan beradaptasi dengan tempo cepat liga Inggris.
Momen mencolok terjadi saat ia berhasil mengalahkan Matthijs de Ligt dalam duel fisik, tetapi kemudian kehilangan bola di area berbahaya. Peluang emas itu terbuang sia-sia. Pada babak kedua, Arteta memilih mengganti Gyokeres dengan Kai Havertz, menandakan bahwa adaptasi masih diperlukan sebelum ia benar-benar jadi andalan.
4. Trio BBC United Masih Butuh Waktu
Publik Old Trafford akhirnya menyaksikan trio lini depan baru Manchester United: Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo. Ketiganya didatangkan dengan nilai fantastis £207,5 juta. Meski potensinya besar, performa perdana mereka masih jauh dari kata padu.
Sesko yang masuk di babak kedua jarang mendapat suplai bola. Cunha dan Mbeumo memang aktif menusuk, tetapi penyelesaian akhir mereka masih lemah. Jika Amorim ingin menjadikan trio BBC ini senjata utama, ia harus menemukan formula yang tepat agar bisa maksimal.
5. Arsenal Kirim Pesan ke Rival
Kemenangan di Old Trafford memang tidak diraih dengan dominasi penuh, tetapi justru menunjukkan sisi lain Arsenal. Mereka bisa bermain efektif, bertahan disiplin, dan memanfaatkan kelemahan lawan. Inilah ciri khas tim juara: menang meski tampil tidak sempurna.
Solidnya lini belakang yang dipimpin Saliba dan Calafiori, ditambah ketenangan Declan Rice di lini tengah, membuat Arsenal sulit ditembus. Meski musim masih panjang, hasil ini menjadi sinyal kuat bahwa Arsenal siap kembali bersaing dengan Liverpool dan Manchester City dalam perburuan gelar.