Thursday, November 21, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Spanyol5 Bintang Galactico yang Gagal Bersinar di Real Madrid – Apakah Kylian...

5 Bintang Galactico yang Gagal Bersinar di Real Madrid – Apakah Kylian Mbappe Akan Mengikuti Jejak Mereka?

Kylian Mbappe kini menjadi pusat perhatian setelah bergabung dengan Real Madrid sebagai salah satu rekrutan Galactico terbaru dari Florentino Perez. Harapan besar ditumpukan pada Mbappe sebagai pemain berkelas dunia dan pemenang Piala Dunia. Namun, sejumlah kritik muncul terkait penampilannya, terutama dalam sinerginya dengan Vinicius Junior dan kontribusinya terhadap tim.

Meski baru beberapa bulan di Santiago Bernabeu, penampilan Mbappe sudah menjadi bahan perbincangan luas. Namun, masih terlalu dini untuk menilai kariernya di Real Madrid, dan masih ada waktu baginya untuk menunjukkan kualitas yang diharapkan. Real Madrid memiliki sejarah panjang dalam merekrut bintang-bintang besar yang kemudian gagal memenuhi ekspektasi di lapangan. Meski begitu, Mbappe berpeluang membuktikan bahwa ia berbeda dan dapat menjadi simbol era Galactico baru bagi Los Blancos.

- Advertisement -
asia9QQ

Berikut ini adalah lima bintang Galactico yang gagal bersinar di Real Madrid, yang diharapkan tidak diikuti oleh Kylian Mbappe.

1. Eden Hazard

Eden Hazard tiba di Real Madrid dari Chelsea dengan nilai transfer fantastis sebesar €100 juta, tetapi ekspektasinya tak sebanding dengan hasil yang diberikan. Hazard sering mengalami cedera yang membuat kontribusinya bagi Real Madrid sangat minim. Dalam 76 penampilannya, Hazard hanya mencetak tujuh gol dan memberikan 12 assist, angka yang jauh dari harapan.

Kehadirannya juga minim dalam pertandingan penting, termasuk El Clasico, di mana Hazard tak pernah tampil satu kali pun. Dengan gaji yang tinggi, Hazard menjadi salah satu investasi yang merugikan bagi Real Madrid, baik dari segi finansial maupun prestasi.

2. James Rodriguez

James Rodriguez memulai kariernya di Real Madrid dengan penuh semangat setelah meraih Sepatu Emas Piala Dunia 2014. Di musim pertamanya, James mencetak 17 gol, menunjukkan tanda-tanda sebagai pemain kunci bagi tim. Namun, setelah kepergian pelatih Carlo Ancelotti, performa dan posisinya di tim mulai merosot.

James akhirnya dipinjamkan ke Bayern Munchen dan kembali ke Madrid hanya untuk menghabiskan musim terakhirnya dengan kesempatan bermain yang sangat terbatas. Meskipun berbakat, James tidak pernah benar-benar mendapatkan tempat tetap di tim utama dan akhirnya meninggalkan klub untuk bergabung dengan Everton.

3. Kaka

Kaka pernah menjadi pemain termahal dalam sejarah Real Madrid sebelum Cristiano Ronaldo tiba. Sayangnya, Kaka gagal memenuhi ekspektasi tinggi yang mengelilinginya. Meskipun berhasil mencetak 29 gol dan memberikan 39 assist dalam 120 penampilan, Kaka tidak mampu mereplika magis yang pernah ia tunjukkan saat di AC Milan.

Faktor utama yang menghambat karier Kaka di Real Madrid adalah cedera, yang secara signifikan mengurangi konsistensi dan dampaknya di lapangan. Meski membantu Madrid meraih gelar La Liga, Kaka tetap tidak dianggap sebagai pemain kunci dan akhirnya kembali ke Milan, mengakhiri periode yang mengecewakan di Bernabeu.

4. Michael Owen

Michael Owen datang ke Real Madrid dengan gelar Ballon d’Or setelah periode gemilang di Liverpool. Namun, adaptasinya di Spanyol tidak berjalan mulus. Walaupun berhasil mencetak 16 gol dalam satu musim, Owen sering kali berada di bangku cadangan dan kesulitan menembus formasi utama.

Kendala bahasa dan budaya turut mempersulit proses adaptasi Owen, dan akhirnya ia kembali ke Inggris setelah hanya satu musim di Madrid. Pengalaman Owen di Real Madrid menjadi salah satu contoh bagaimana ekspektasi tinggi terkadang sulit dipenuhi ketika adaptasi di luar lapangan tidak berjalan baik.

5. Nicolas Anelka

Nicolas Anelka bergabung dengan Real Madrid pada 1999 dengan biaya transfer yang saat itu cukup tinggi, sebesar £22,3 juta. Meski memiliki potensi besar, Anelka hanya mencetak dua gol di La Liga dalam musim pertamanya, yang diwarnai dengan berbagai masalah di dalam dan di luar lapangan.

Anelka sering merasa terasing di ruang ganti, yang memperburuk hubungannya dengan rekan setimnya. Setelah mengalami musim yang penuh kekecewaan, ia memutuskan untuk meninggalkan Real Madrid dan kembali ke Paris Saint-Germain. Pengalaman Anelka di Madrid menjadi pelajaran bahwa talenta besar tidak selalu menjamin kesuksesan jika tidak diiringi dengan dukungan tim dan adaptasi yang baik.

Apakah Mbappe Akan Mengikuti Jejak Mereka?

Melihat kembali perjalanan kelima Galactico tersebut, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. Salah satunya adalah bahwa status sebagai pemain bintang tidak selalu menjamin kesuksesan di Real Madrid. Setiap pemain Galactico yang gagal, seperti Eden Hazard hingga Nicolas Anelka, menghadapi tantangan besar yang berbeda, mulai dari cedera hingga kendala adaptasi di ruang ganti. Kylian Mbappe, yang saat ini berada dalam sorotan, tentu memiliki kemampuan luar biasa untuk sukses. Meski awal kariernya di Madrid belum sejalan dengan ekspektasi, masih ada peluang baginya untuk menjadi sosok ikonik di era baru Los Blancos.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments