Sunday, November 24, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala Eropa5 Alasan Kenapa Timnas Inggris Kalah atas Spanyol di Final Euro 2024

5 Alasan Kenapa Timnas Inggris Kalah atas Spanyol di Final Euro 2024

Timnas Inggris harus kembali menelan pil pahit di ajang Euro 2024 setelah kalah dari Spanyol dengan skor tipis 1-2 di final. Meski telah berjuang keras hingga ke partai puncak, The Three Lions harus mengakui keunggulan lawan mereka. Pertandingan yang berlangsung di Olympiastadion Berlin pada Senin, 15 Juli 2024, pukul 02.00 WIB, memperlihatkan dominasi Spanyol dalam berbagai aspek permainan.

Sejak awal, laga ini diprediksi akan berjalan ketat. Meski Spanyol lebih diunggulkan, banyak yang berharap Inggris bisa memberikan perlawanan sengit. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perlawanan Inggris tidak cukup kuat untuk mengimbangi ketangguhan Spanyol.

- Advertisement -
asia9QQ

Spanyol membuka keunggulan melalui gol Nico Williams pada menit ke-47. Inggris berhasil menyamakan kedudukan lewat tembakan jarak jauh Cole Palmer pada menit ke-73. Namun, mendekati akhir laga, Mikel Oyarzabal mencetak gol penentu kemenangan untuk Spanyol pada menit ke-86. Inggris tidak mampu membalas, dan pertandingan berakhir dengan kemenangan Spanyol.

Kekalahan ini tentunya meninggalkan rasa kecewa yang mendalam bagi pelatih Gareth Southgate dan seluruh skuad Inggris. Berbagai faktor dapat dijadikan alasan kekalahan Inggris dalam laga final ini. Berikut adalah lima alasan utama yang berkontribusi terhadap kekalahan Inggris dari Spanyol di final Euro 2024:

Spanyol Tampil Lebih Solid

Spanyol tampil sangat solid sepanjang Euro 2024, menunjukkan permainan yang konsisten dan dominan dari pertandingan pertama hingga final. Pasukan Luis de la Fuente tidak hanya mempersiapkan diri dengan baik, tetapi juga mampu mempertahankan kualitas permainan mereka sepanjang turnamen. Dalam pertandingan final melawan Inggris, Spanyol menunjukkan superioritasnya dengan mencatat 66% penguasaan bola dan melakukan 545 operan, hampir dua kali lipat dari Inggris yang hanya mencatat 294 operan.

Spanyol juga berhasil melepaskan 16 tembakan, jauh lebih banyak dibandingkan Inggris yang hanya berhasil mencatat 9 tembakan. Dominasi ini tidak hanya terlihat dari statistik, tetapi juga dari bagaimana Spanyol mengontrol ritme permainan dan tidak memberikan banyak kesempatan bagi Inggris untuk menyerang. Keberhasilan Spanyol ini membuktikan bahwa mereka memang layak menjadi juara Euro 2024.

Celah di Sisi Kanan Pertahanan Inggris

Salah satu faktor kunci kemenangan Spanyol adalah kemampuan mereka dalam mengeksploitasi kelemahan di sisi kanan pertahanan Inggris. Dua gol Spanyol di final berawal dari serangan di sisi kanan. Gol pertama dicetak oleh Nico Williams yang berlari bebas tanpa penjagaan. Gol kedua tercipta melalui umpan terobosan Marc Cucurella yang diterima oleh Mikel Oyarzabal tanpa gangguan berarti.

Inggris menggunakan formasi empat bek dengan Kyle Walker sebagai bek kanan, dibantu oleh Kobbie Mainoo yang berperan sebagai gelandang bertahan. Namun, Walker sering kali terlalu fokus dalam membantu serangan sehingga terlambat kembali ke posisi defensif. Spanyol memanfaatkan kelemahan ini dengan sangat efektif, memastikan bahwa serangan mereka berhasil mengancam pertahanan Inggris dan mencetak gol.

Inggris Tidak Bisa Kontrol Ritme

Meski Inggris tidak bermain buruk, mereka gagal mengontrol ritme permainan dan mengambil risiko yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan. Cole Palmer berhasil mencetak gol penyeimbang di menit ke-73, memberikan harapan bagi Inggris untuk kembali menguasai pertandingan. Namun, setelah menyamakan kedudukan, Inggris terlihat kurang berani memanfaatkan momentum tersebut.

Spanyol sempat kehilangan kontrol selama sekitar 10 menit setelah kebobolan, namun Inggris tidak mampu memanfaatkan situasi tersebut untuk menekan lebih jauh. Sebaliknya, mereka justru bermain lebih defensif, memberikan kesempatan bagi Spanyol untuk kembali mengambil alih permainan dan mencetak gol penentu kemenangan melalui aksi Mikel Oyarzabal di menit ke-86. Ketidakmampuan Inggris dalam mengontrol ritme permainan dan mengambil risiko menjadi salah satu alasan utama mereka kalah di final Euro 2024.

Lini Serang Buntu, Perubahan Terlambat

Selama 90 menit pertandingan, Harry Kane hanya sekali menyentuh bola di dalam kotak penalti lawan, menunjukkan bahwa lini serang Inggris mengalami kebuntuan. Inggris sulit mendapatkan bola, dan begitu berhasil merebutnya, mereka kehilangannya dengan terlalu mudah. Akibatnya, serangan-serangan Inggris sering terputus di lini tengah dan tidak sampai ke depan.

Harry Kane kesulitan tanpa suplai bola yang memadai, tetapi Southgate terlambat membuat perubahan. Inggris kalah dalam duel-duel di lini tengah. Masuknya Cole Palmer yang berhasil mencetak gol dari lini kedua menjadi bukti bahwa Inggris membutuhkan lebih banyak energi di lini tengah untuk mendukung serangan.

Risiko Ubah Taktik Lagi

Di dua laga sebelumnya, perempat final dan semifinal, Inggris berhasil meraih kemenangan berkat perubahan taktik Southgate. Formasi tiga bek terbukti mampu mengeluarkan potensi skuad secara maksimal. Sayangnya, Southgate kembali menurunkan formasi empat bek di final. Kembalinya Luke Shaw ke starting XI mungkin menjadi alasan, tetapi risiko perubahan taktik ini terlalu besar.

Hasilnya, kombinasi lini serang Inggris tampak tidak sebaik yang seharusnya. Phil Foden dan Jude Bellingham sering terlibat miskomunikasi, sementara Bukayo Saka tampak kesulitan mencari ruang kosong. Perubahan taktik yang terlambat dan risiko yang diambil dalam formasi menjadi faktor penting dalam kekalahan Inggris di final Euro 2024.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments