Friday, February 21, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris4 Pemimpin Premier League yang Tumbang di FA Cup oleh Klub Divisi...

4 Pemimpin Premier League yang Tumbang di FA Cup oleh Klub Divisi Bawah

Turnamen FA Cup terkenal dengan istilah “Giant Killing,” di mana klub-klub kecil berhasil menumbangkan raksasa Premier League. Meskipun ada perbedaan finansial dan kualitas yang besar antara tim kasta tertinggi dan divisi bawah, sejarah mencatat bahwa kejutan tetap terjadi.

Bahkan, ada momen di mana tim yang tengah memimpin klasemen Premier League justru tersingkir dari FA Cup oleh lawan yang seharusnya jauh di bawah level mereka. Sejak era Premier League dimulai pada 1992, sudah ada empat kasus pemuncak klasemen yang mengalami kekalahan mengejutkan di ajang ini.

- Advertisement -
asia9QQ

Berikut adalah empat momen tak terlupakan saat pemimpin Premier League tersingkir dari FA Cup oleh tim divisi bawah.

1. Cardiff City 2-1 Leeds United (2002)

Leeds United datang ke laga putaran ketiga FA Cup 2002 dengan status favorit. Tim yang saat itu diperkuat pemain top seperti Rio Ferdinand dan Mark Viduka diharapkan menang mudah atas Cardiff City, yang masih berlaga di divisi bawah.

Leeds sempat unggul lebih dulu melalui gol Viduka. Namun, situasi berubah setelah Alan Smith mendapatkan kartu merah. Cardiff pun bangkit dan mencetak dua gol melalui Graham Kavanagh serta Scott Young.

Tak hanya hasilnya yang mengejutkan, laga ini juga diwarnai insiden di luar lapangan. Suporter Cardiff melakukan kerusuhan, melempar benda ke lapangan, dan bahkan terjadi ketegangan antara manajemen kedua klub. Leeds yang terpuruk setelah kekalahan ini mengalami penurunan performa drastis. Dua tahun kemudian, mereka terdegradasi dari Premier League dan butuh 16 tahun untuk kembali ke kasta tertinggi.

2. Chelsea 2-4 Bradford City (2015)

Chelsea di era Roman Abramovich selalu menjadi kekuatan besar di FA Cup. Mereka memenangkan turnamen ini lima kali antara 2006 dan 2018. Namun, musim 2014/2015 menyisakan kisah pahit bagi klub London tersebut.

Saat menghadapi Bradford City di putaran keempat FA Cup, Chelsea tampil dominan dan sempat unggul 2-0 di Stamford Bridge. Publik London yakin tim asuhan Jose Mourinho akan melaju dengan mudah. Namun, segalanya berubah dalam sekejap.

Bradford membalikkan keadaan dengan mencetak empat gol tanpa balas, membuat skor akhir menjadi 2-4 untuk tim League One itu. Kekalahan ini dianggap sebagai salah satu hasil paling mengejutkan dalam sejarah FA Cup. Mourinho, yang terkenal dengan strategi pertahanannya yang solid, harus menerima kenyataan bahwa timnya dipermalukan oleh klub dari dua divisi di bawah mereka.

3. Wigan Athletic 1-0 Manchester City (2018)

Manchester City asuhan Pep Guardiola tampil luar biasa pada musim 2017/2018. Mereka bahkan mencetak rekor dengan meraih 100 poin di Premier League. Namun, di FA Cup, mereka justru mengalami salah satu kejutan terbesar dalam sejarah klub.

Di putaran kelima FA Cup, City berhadapan dengan Wigan Athletic, klub yang saat itu sudah terdegradasi ke League One. Meskipun di atas kertas City lebih kuat, mereka kesulitan menembus pertahanan Wigan. Petaka bagi City datang setelah Fabian Delph menerima kartu merah, yang membuat mereka harus bermain dengan 10 orang.

Memanfaatkan situasi ini, Wigan mencetak gol melalui Will Grigg di babak kedua. Suporter tuan rumah langsung merayakan kemenangan bersejarah ini dengan menyerbu lapangan setelah peluit akhir berbunyi. Bahkan, Sergio Aguero sempat terlibat insiden dengan salah satu fans karena frustrasi dengan hasil tersebut.

4. Plymouth Argyle 1-0 Liverpool (2025)

Liverpool menjadi korban terbaru dari “Giant Killing” di FA Cup. Klub yang tengah memimpin klasemen Premier League pada musim 2024/2025 harus mengakui keunggulan Plymouth Argyle, tim juru kunci Championship, di putaran keempat FA Cup.

Arne Slot, yang baru saja membawa Liverpool meraih kemenangan di Piala Liga, memutuskan untuk melakukan rotasi besar dengan mengganti 10 pemain dari susunan tim sebelumnya. Keputusan ini ternyata berdampak buruk. Liverpool kesulitan menembus pertahanan Plymouth yang tampil disiplin sepanjang pertandingan.

Gol kemenangan Plymouth dicetak oleh Ryan Hardie melalui eksekusi penalti di babak kedua. Liverpool sempat berusaha menyamakan kedudukan melalui peluang dari Diogo Jota dan Darwin Nunez, tetapi kiper Plymouth, Conor Hazard, tampil luar biasa untuk menjaga keunggulan timnya.

Hasil ini membuat Liverpool tersingkir dari FA Cup, sementara Plymouth mencatat sejarah dengan kemenangan terbesar mereka di turnamen ini. Kemenangan ini juga memperpanjang daftar panjang kejutan yang selalu terjadi di FA Cup.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments