Seiring berakhirnya kontrak beberapa pemain Timnas Indonesia yang kini bermain di luar negeri, pertanyaan pun muncul apakah mereka akan mengikuti jejak dua pemain sebelumnya, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri, yang memilih pulang ke tanah air.
Egy Maulana Vikri, yang pertama kali mendapat kontrak profesional dengan Lechia Gdansk pada musim 2018/2019, mengalami tantangan berat untuk mendapatkan menit bermain di klub tersebut. Keterbatasan tersebut mendorongnya untuk pindah ke FK Senica dan Zlate Moravce sebelum akhirnya membela Dewa United. Perjalanan Egy menciptakan narasi yang unik. Pemain muda tersebut membangun karirnya melalui berbagai pengalaman di luar negeri sebelum kembali ke Indonesia.
Witan Sulaeman, sementara itu, memiliki latar belakang yang sedikit berbeda. Sebelum berkiprah di Eropa, pemain berusia 22 tahun itu meraih pengalaman dengan PSIM Yogyakarta di Liga 2 Indonesia. Setelah merantau, Witan membela klub-klub seperti Radnik Surdulika, Lechia Gdansk, FK Senica, dan AS Trencin. Pada Januari 2023, ia memilih pulang ke Indonesia dan bergabung dengan Persija Jakarta, menandai kepulangannya ke kompetisi sepak bola dalam negeri.
Pertanyaannya sekarang adalah, siapa saja pemain Timnas Indonesia di luar negeri yang kontraknya akan segera habis? Apakah mereka akan memutuskan untuk kembali ke Indonesia, mengikuti langkah-langkah Egy dan Witan, atau mungkin melanjutkan petualangan mereka di liga luar negeri?
Pratama Arhan
Musim luar biasa telah dilalui oleh Tokyo Verdy, dan dengan sukses mereka mendapatkan tiket promosi ke J1 League 2023. Meski demikian, Pratama Arhan, yang merupakan bagian dari tim tersebut, tampaknya tidak dapat mengklaim kontribusi signifikan atas prestasi tersebut.
Pratama Arhan secara resmi akan meninggalkan Tokyo Verdy karena kontraknya akan berakhir pada 31 Desember 2023. Sayangnya, tidak ada tawaran kontrak baru yang mengikuti eksistensi pemain yang sebelumnya membela PSIS Semarang ini.
Nama Pratama Arhan kini terkait erat dengan klub asal Korea Selatan, Suwon FC. Dusan Bogdanovic, agen yang mewakili Arhan, memberikan sedikit cahaya mengenai masa depan pemain ini dengan menyatakan, “Bisa jadi. Mungkin dalam dua sampai tiga pekan ke depan akan diketahui.”
Asnawi Mangkualam
Asnawi Mangkualam telah menjalani musim ketiganya di Korea Selatan dengan gemilang. Ia tidak hanya bermain secara reguler bersama Jeonnam Dragons tetapi juga turut membantu klub tersebut finis di posisi ketujuh di K2 League 2023.
Meski demikian, kontrak Asnawi Mangkualam dengan Jeonnam Dragons akan habis pada Desember 2023. Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai masa depan pemain berusia 24 tahun ini. Evaluasi dari beberapa pelatih, termasuk Lee Jang-Gwang, memberikan gambaran kompleks tentang penampilan Asnawi, dengan pujian dan kritik, terutama terkait kartu merah yang didapatnya.
Shayne Pattynama
Masa bakti Shayne Pattynama di Viking FK akan segera mencapai akhirnya. Kontraknya dengan klub Norwegia tersebut akan habis pada akhir 2023. Pada musim ini, Pattynama berhasil membawa Viking FK finis di posisi keempat klasemen Liga Utama Norwegia dengan catatan kehadiran yang konsisten.
Dengan hanya dua kali absen dari 30 pertandingan, Shayne Pattynama kini dianggap sebagai free transfer yang diminati oleh beberapa klub di Belanda. Kabarnya, pemain berusia 25 tahun itu tengah mempertimbangkan tawaran menarik untuk melanjutkan karier di Eropa.
Rafael Struick
Rafael Struick memiliki situasi kontrak yang berbeda dibandingkan dengan tiga rekannya. Kontraknya baru akan berakhir pada 30 Juni 2024 bersama ADO Den Haag. Meskipun masih berusia 20 tahun, Struick memiliki peluang besar untuk mendapatkan kontrak baru, terutama jika ADO Den Haag berhasil promosi ke Eredivisie.
Jika skenario ini terjadi, masa depan Rafael Struick akan menjadi sangat menarik. Kemungkinan melangkah ke level tertinggi sepak bola Belanda akan menjadi pencapaian besar untuk pemain muda berbakat ini.
Kesimpulan
Saat kontrak berakhir bagi pemain-pemain berbakat Indonesia di berbagai belahan dunia, perjalanan mereka selanjutnya menjadi bahan perbincangan yang menarik. Dari Pratama Arhan yang melangkah ke arah baru di Suwon FC hingga Shayne Pattynama yang diperebutkan klub di Belanda. Bursa transfer ini menjadi panggung penting dalam karier sepak bola internasional para pemain.
Sementara kita menantikan keputusan resmi dalam beberapa pekan mendatang, satu hal yang pasti adalah masa depan sepak bola Indonesia akan terus terangkum dalam kisah-kisah menarik para pemainnya di kancah internasional.