Monday, October 6, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Spanyol3 PR Besar Xabi Alonso di Jeda Internasional: Real Madrid Harus Cepat...

3 PR Besar Xabi Alonso di Jeda Internasional: Real Madrid Harus Cepat Berbenah untuk La Liga Selanjutnya

Kemenangan 3-1 atas Villarreal memang menegaskan posisi Real Madrid di puncak klasemen sementara La Liga. Namun, masalah yang harus dibenahi Xabi Alonso di jeda internasional masih cukup banyak untuk menjaga konsistensi Los Blancos. Meski unggul dua poin dari pesaing terdekat, penampilan Madrid belum menunjukkan kestabilan yang dibutuhkan untuk bertarung di semua kompetisi.

Kini, para pemain tengah menikmati masa jeda internasional. Momen ini menjadi peluang emas bagi Xabi Alonso untuk menganalisis performa tim secara lebih mendalam. Dengan jadwal yang semakin padat, pelatih muda asal Spanyol itu dituntut menemukan formula terbaik agar Real Madrid tetap kompetitif hingga akhir musim.

- Advertisement -
asia9QQ

Kekalahan dari Atletico Madrid di La Liga dan PSG di Piala Dunia Antarklub menjadi sinyal peringatan keras. Keduanya menunjukkan kelemahan mendasar dalam struktur permainan Madrid, mulai dari harmoni ruang ganti hingga kestabilan pertahanan. Jika tidak segera ditangani, masalah ini bisa mengganggu ambisi klub untuk meraih gelar ganda di musim 2025/2026.

Berikut adalah tiga persoalan utama yang perlu segera dibenahi oleh Xabi Alonso selama jeda internasional ini agar Real Madrid tetap berada di jalur kemenangan.


1. Menjaga Harmoni dan Ego dalam Tim

Xabi Alonso kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga keharmonisan ruang ganti yang dipenuhi para pemain bintang. Meski tampak ideal di atas kertas, mengelola skuad bertalenta tinggi selalu berisiko menimbulkan ketegangan internal.

Real Madrid saat ini memiliki kedalaman skuad yang luar biasa. Hampir setiap posisi memiliki dua hingga tiga pemain berkualitas, membuat persaingan ketat tidak bisa dihindari. Banyak pemain pelapis sejatinya layak menjadi starter di klub lain.

Contoh paling mencolok adalah Endrick, penyerang muda asal Brasil yang dibeli dengan nilai fantastis sekitar 60 juta euro. Namun, waktu bermainnya masih terbatas, menimbulkan potensi frustrasi di kalangan pemain muda. Hal serupa juga dialami Dani Ceballos, yang kerap tersisih dari susunan utama.

Alonso harus mampu menyeimbangkan ego pemain dengan kebutuhan tim. Pendekatan komunikatif dan transparan akan menjadi kunci menjaga suasana ruang ganti tetap positif. Jika harmoni tim terganggu, Madrid bisa menghadapi masalah jangka panjang yang memengaruhi performa kolektif mereka di lapangan.


2. Menyelesaikan Masalah di Lini Pertahanan

Meski mencetak banyak gol, Real Madrid masih bermasalah di sektor pertahanan. Alonso belum menemukan kombinasi bek tengah yang benar-benar solid sejak awal musim.

Eder Militao telah kembali dari cedera dan menunjukkan performa cukup stabil. Namun, pasangannya, Dean Huijsen, belum bisa tampil konsisten. Bek muda yang baru direkrut dari Bournemouth itu datang dengan reputasi besar, tetapi adaptasinya di Santiago Bernabéu berjalan lambat.

Dua kartu merah yang diterimanya musim ini menunjukkan kurangnya kedisiplinan dalam bertahan. Selain itu, Huijsen kerap kalah dalam duel udara dan kehilangan fokus saat menghadapi tekanan cepat dari lawan. Kondisi ini membuat Madrid beberapa kali kebobolan dengan cara yang seharusnya bisa dihindari.

Xabi Alonso perlu mempertimbangkan rotasi dengan memberi kesempatan lebih kepada Antonio Rüdiger atau Nacho Fernández, yang memiliki pengalaman dan ketenangan lebih baik dalam situasi krusial. Jika masalah ini tidak diselesaikan, sektor belakang bisa menjadi titik lemah yang dimanfaatkan klub-klub besar seperti Barcelona atau Manchester City di kompetisi Eropa.


3. Menemukan Pengatur Irama di Lini Tengah

Masalah ketiga dan paling krusial adalah belum adanya pemain yang mampu menjadi pengatur ritme permainan. Selama bertahun-tahun, Real Madrid bergantung pada duet Toni Kroos dan Luka Modric untuk mengatur tempo dan distribusi bola. Namun, setelah keduanya mulai menurun dan mendekati akhir karier, Madrid terlihat kehilangan figur yang bisa mengontrol permainan dari lini tengah.

Arda Güler memang tampil impresif, tetapi gaya bermainnya lebih ofensif dan eksplosif. Ia cenderung melakukan tusukan ke kotak penalti ketimbang mengatur sirkulasi bola. Hal ini membuat alur permainan Madrid terkadang tidak stabil, terutama saat menghadapi tim dengan pressing ketat.

Alonso perlu memutuskan apakah akan mempercayakan peran pengatur tempo kepada Federico Valverde atau mencoba formasi baru dengan menurunkan Jude Bellingham sedikit lebih ke belakang. Keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan tim, terutama ketika menghadapi laga-laga penting di Liga Champions dan La Liga.

Ketiadaan pengatur permainan membuat serangan Madrid terlalu bergantung pada kecepatan dan kreativitas individu pemain seperti Vinicius Jr. dan Kylian Mbappe. Meski efektif di beberapa laga, pola ini sulit dipertahankan dalam jangka panjang tanpa struktur permainan yang jelas.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments