Pada pekan ke-5 dan 6 BRI Liga 1 2024/2025, penyerang tengah Timnas Indonesia menunjukkan performa yang mengesankan dengan kontribusi gol yang signifikan. Ketiga pemain ini, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, dan Dimas Drajad, tidak hanya berhasil mencetak gol, tetapi juga memperlihatkan permainan yang solid setelah menjalani FIFA Matchday pada bulan September 2024 lalu, di mana mereka di panggil untuk memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi dan Australia.
Di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, ketiga penyerang ini menjadi pilihan utama dari klub-klub yang berlaga di BRI Liga 1. Namun, di dalam dua pertandingan internasional tersebut, mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan waktu bermain yang cukup. Mereka harus bersaing dengan duo penyerang yang lebih berpengalaman, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen, yang menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di lini depan. Meskipun demikian, pemanggilan mereka untuk membela Timnas Indonesia adalah sebuah langkah penting dalam perjalanan karir mereka, terutama di level internasional.
Dalam upaya meningkatkan kualitas serangan, Timnas Indonesia baru-baru ini merekrut pelatih khusus untuk penyerang, Yeom Kim-hun, dari Korea Selatan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ketiga penyerang tersebut dan meningkatkan daya saing Timnas Indonesia dalam kancah internasional.
Dengan pelatih baru dan pengalaman yang diperoleh dari pertandingan sebelumnya, ketiga penyerang ini memiliki peluang untuk lebih berkontribusi dan menunjukkan kualitas terbaik mereka di masa mendatang.
Lantas, siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Ramadhan Sananta: Tancap Gas Sejak Awal
Ramadhan Sananta adalah salah satu pemain yang langsung menunjukkan performa menonjol setelah kembali dari Timnas Indonesia. Dalam pertandingan melawan Madura United, pemain berusia 21 tahun itu mencetak gol spektakuler yang membantu Persis Solo meraih kemenangan telak 4-0. Dengan sepakan keras yang akurat, Sananta membuktikan kemampuannya sebagai penyerang yang berbahaya.
Namun, performanya tidak konsisten di laga berikutnya. Pada pertandingan melawan Persebaya dan Persik, Sananta tidak mampu mencetak gol dan bahkan harus memulai pertandingan dari bangku cadangan. Sayangnya, Persis Solo mengalami kekalahan dalam dua laga tersebut, mengingat pentingnya peran Sananta di lini depan. Ketidakmampuan untuk tampil maksimal dalam dua laga tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada potensi besar, konsistensi tetap menjadi tantangan bagi Sananta.
Hokky Caraka: Dua Gol Indah yang Menentukan
Setelah Ramadhan Sananta, giliran Hokky Caraka yang mencuri perhatian. Dalam duel melawan Borneo FC, Hokky menunjukkan performa yang apik, tetapi yang paling menonjol adalah ketika dia mencetak dua gol indah dalam laga melawan Arema FC. Dengan kemenangan 3-1 untuk PSS, penampilan Hokky menjadi sorotan publik.
Kemampuannya dalam menjawab tantangan dan tekanan di lapangan menunjukkan kematangan yang meningkat dalam permainan. Dengan usia 20 tahun, Hokky telah membuktikan dirinya sebagai penyerang yang dapat diandalkan. Dan performanya di lapangan semakin menjadikannya sebagai salah satu aset berharga bagi klubnya. Penampilan cemerlang ini menciptakan harapan bahwa dia dapat mempertahankan bentuk terbaiknya dan membantu PSS meraih hasil positif di laga-laga mendatang.
Dimas Drajad: Pahlawan Persib di Laga Kritis
Dimas Drajad juga tidak mau ketinggalan dalam unjuk gigi setelah kembali dari Timnas. Dalam laga melawan Persija Jakarta, Dimas mencetak satu dari dua gol yang membantu Persib Bandung meraih kemenangan penting. Performa Dimas sangat krusial mengingat absennya David da Silva akibat cedera. Serta, ia berhasil mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh striker senior tersebut.
Kemampuan Dimas untuk mencetak gol di saat-saat genting menunjukkan kualitas dan potensi yang dimilikinya. Ia tidak hanya memberikan kontribusi dalam hal mencetak gol tetapi juga dalam hal menciptakan peluang bagi rekan-rekannya di lapangan. Keberhasilan Dimas di level klub menegaskan bahwa ia layak mendapatkan tempat di lini depan Timnas Indonesia.
Berkembang Berkat Sentuhan Yeom Kim-hun
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberhasilan ketiga penyerang ini juga tak lepas dari sentuhan pelatih striker Timnas Indonesia, Yeom Kim-hun. Pelatih asal Korea Selatan ini membawa pendekatan baru dalam melatih para penyerang, dan banyak yang melihat perubahan signifikan dalam permainan mereka.
“Dari pelatih Yeom, saya banyak belajar tentang kekurangan dalam permainan saya. Ia memberikan banyak masukan yang berguna, dan saya merasa semakin siap untuk tampil lebih baik di setiap pertandingan,” ujar Sananta mengenai pelatihnya.
