Real Madrid sedang menghadapi masalah sulit menjelang jeda internasional November ini. Dua hasil tanpa kemenangan secara beruntun membuat para pendukung mulai khawatir. Setelah awal musim yang begitu menjanjikan, performa pasukan Xabi Alonso tiba-tiba mengalami penurunan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, sang pelatih harus segera menemukan solusi agar momentum positif tim tidak sepenuhnya hilang.
Awal Musim yang Impresif Tapi Rawan Goah
Pada awal musim, Real Madrid tampil luar biasa dengan mencatat tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi. Kekalahan di derby Madrid sempat dianggap hanya sebagai batu sandungan kecil. Namun, hasil imbang tanpa gol melawan Rayo Vallecano dan kekalahan tipis dari Liverpool di Anfield membuka mata banyak pihak bahwa ada masalah mendasar di balik permainan mereka.
Sebagai pelatih baru, Alonso kini diuji kemampuannya dalam menjaga kestabilan tim. Ia harus mampu menyeimbangkan gaya menyerang agresif khas Madrid dengan soliditas pertahanan yang menjadi fondasi penting dalam setiap perebutan gelar.
1. Kurangnya Chemistry antara Vinicius Junior dan Kylian Mbappé
Masalah pertama yang paling mencolok adalah hubungan permainan antara Vinicius Junior dan Kylian Mbappé. Pada awal kedatangan Mbappé, performa impresifnya menutupi kelemahan ini. Ia mencetak gol di sebelas laga beruntun, membuat publik lupa bahwa kerja samanya dengan Vinicius sebenarnya belum padu.
Namun, begitu Mbappé mulai kesulitan mencetak gol, masalah itu menjadi jelas terlihat. Banyak momen ketika Vinicius berlari di sisi kiri dan mengirimkan bola ke area penalti, tetapi Mbappé justru berada di luar kotak. Sebaliknya, saat Mbappé berada di posisi ideal, Vinicius sering memilih menggiring bola sendiri. Akibatnya, keduanya jarang terlibat dalam kombinasi yang efektif.
Selain itu, pola pergerakan yang belum sinkron ini membuat serangan Madrid menjadi mudah dibaca lawan. Karena itu, Alonso perlu menciptakan sistem permainan yang memungkinkan keduanya saling melengkapi, bukan saling menunggu bola.
2. Kerapuhan di Lini Belakang yang Makin Terlihat
Selain masalah di lini depan, sektor pertahanan juga menjadi perhatian besar. Di awal kepemimpinannya, Alonso berhasil memperbaiki struktur pertahanan dengan pressing kolektif dan koordinasi antar pemain yang solid. Hasilnya, Real Madrid sempat mencatat delapan clean sheet dan jarang kebobolan lebih dari satu gol per pertandingan.
Sayangnya, dalam beberapa laga terakhir, fokus para pemain belakang mulai menurun. Pemain-pemain depan seperti Vinicius dan Mbappé terlihat enggan turun membantu pertahanan, membuat gelandang seperti Jude Bellingham dan Aurelien Tchouameni kewalahan.
Walaupun Thibaut Courtois tampil heroik di beberapa laga, performa individu saja tidak akan cukup. Oleh karena itu, Alonso harus menegaskan kembali disiplin taktik, terutama dalam transisi bertahan. Dengan begitu, Madrid bisa menghindari kebobolan akibat kelengahan kecil yang selama ini sering terjadi.
3. Inkonsistensi di Sisi Kanan Serangan
Masalah ketiga yang juga cukup serius adalah ketidakkonsistenan di sektor sayap kanan. Hingga kini, Alonso belum menemukan pemain yang benar-benar mampu mengisi posisi tersebut secara efektif. Ia sudah mencoba berbagai kombinasi — mulai dari Brahim Diaz, Rodrygo, hingga Arda Güler — namun belum ada yang memberikan kontribusi signifikan.
Rodrygo, misalnya, belum mencetak gol sejak Maret, sementara Diaz hanya mencatat tiga kontribusi gol dalam 13 pertandingan. Sementara itu, Güler dan Valverde lebih cocok beroperasi di tengah ketimbang di sayap. Akibatnya, pola serangan Real Madrid sering kali berat sebelah ke sisi kiri, yang membuat mereka mudah ditebak lawan.
Untuk mengatasi hal ini, Alonso perlu memikirkan variasi taktik yang lebih fleksibel. Mungkin dengan menurunkan Valverde sedikit lebih melebar atau memberi ruang bagi Trent Alexander-Arnold — jika benar bergabung — untuk membantu dari sisi kanan. Dengan keseimbangan di kedua sayap, Madrid bisa kembali menjadi tim yang mematikan di lini depan.
Saatnya Alonso Bertindak Cepat
Krisis kecil yang kini dihadapi Real Madrid memang belum sampai mengkhawatirkan. Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, situasi ini bisa berpengaruh besar pada ambisi mereka menjuarai La Liga dan Liga Champions. Karena itu, Xabi Alonso harus segera bertindak — memperkuat chemistry lini depan, memperbaiki koordinasi pertahanan, dan mencari solusi di sisi kanan serangan.
Hanya dengan langkah cepat dan keputusan tepat, Real Madrid bisa kembali ke jalur kemenangan sebelum kompetisi memasuki fase krusial.






