Jay Idzes kembali menarik perhatian publik Italia dan Indonesia. Bukan hanya karena penampilannya yang stabil bersama Sassuolo, tetapi juga karena pengakuannya mengenai kecintaannya pada kuliner Indonesia. Menariknya, ia menganggap makanan Indonesia lebih lezat dibandingkan kuliner Italia yang terkenal di seluruh dunia. Pandangan itu tentu membuat banyak pendukung Garuda merasa bangga, karena selain tampil solid sebagai bek, Idzes juga membawa identitas Indonesia ke mana pun ia bermain.
Sejak kedatangannya ke Sassuolo pada musim panas, Idzes terus menunjukkan perkembangan signifikan. Dia dipercaya tampil sebagai starter dalam 10 pertandingan Serie A pertama musim ini. Selain itu, ketenangannya membuat lini belakang Sassuolo tampil jauh lebih rapi. Karena performa konsisten itu, namanya perlahan menjadi andalan Fabio Grosso, pelatih yang sangat menghargai pemain disiplin dan berkarakter teguh.
Karier yang Melesat Bersama Sassuolo
Awal musim 2025/2026 menjadi titik penting dalam perjalanan Idzes. Ia langsung tampil penuh sejak debut menghadapi Cremonese, meski Sassuolo menelan kekalahan 2-3. Meskipun demikian, performanya tetap mendapat sorotan positif karena ia bermain selama 810 menit dalam 10 laga awal. Selain itu, empat clean sheet yang diraih Sassuolo menjadi bukti bahwa kehadirannya memberi dampak besar.
Setiap pekan, Idzes memperlihatkan kemampuan membaca serangan lawan dengan lebih baik. Ia sering memotong bola pada waktu yang tepat dan mengalirkan operan sederhana untuk membangun serangan. Karena itu, banyak pengamat menilai Idzes telah menemukan ritme terbaiknya sejak datang dari Venezia.
Nasi Goreng Tetap yang Nomor Satu
Dalam sebuah video yang diunggah Sassuolo melalui akun Instagram resmi klub, Idzes membagikan cerita mengenai makanan favoritnya. Ia membandingkan kuliner Italia dengan masakan Indonesia, dan dengan tegas memilih Indonesia sebagai pemenangnya. Menurutnya, nasi goreng merupakan hidangan yang tidak tertandingi.
Ia menjelaskan bahwa nasi goreng terasa lengkap sebagai satu menu. Ada nasi, sayuran, bumbu khas, dan kadang tambahan telur atau daging. Selain itu, rasa gurih dan aroma khas membuatnya sulit berpaling pada hidangan lain. Karena itu, ia menyebut kuliner Indonesia sebagai makanan terbaik di dunia, sementara kuliner Italia menempati posisi kedua dengan selisih tipis.
Sate Ayam dan Gado-Gado Jadi Favorit Selanjutnya
Selain nasi goreng, Idzes juga menempatkan sate ayam dan gado-gado sebagai makanan favoritnya. Ia menggambarkan sate ayam sebagai tusukan daging yang disajikan dengan saus kacang khas Indonesia. Perpaduan rasa gurih dan sedikit manis membuatnya ketagihan sejak kecil. Oleh sebab itu, ia sering mencari kesempatan untuk menikmati hidangan tersebut ketika pulang ke Indonesia atau ketika bertemu keluarga yang pandai memasak.
Setelah itu, ia menyebut gado-gado sebagai “salad ala Indonesia”. Meski terlihat sederhana, campuran sayur, bumbu kacang, dan bahan tambahan lainnya justru menciptakan rasa yang sulit ditolak. Karena kenangan masa kecil, dua hidangan itu selalu memiliki tempat khusus di hatinya.
Menurut Idzes, kecintaannya pada tiga makanan itu berasal dari masakan neneknya. Ia sering menemani sang nenek di dapur ketika masih kecil. Selain itu, kebiasaan itu membuatnya tumbuh dengan selera yang lekat pada masakan Indonesia, bahkan setelah ia menetap di Eropa. Ia menambahkan bahwa momen bersama keluarga itu menjadi alasan utama mengapa kuliner Indonesia begitu istimewa baginya.
Menatap Laga Berikutnya Bersama Sassuolo
Di luar cerita mengenai makanan favorit, Idzes tetap fokus pada perjalanan Sassuolo di musim ini. Setelah kemenangan atas Atalanta, Sassuolo kini berada di posisi kedelapan klasemen Serie A dengan 16 poin dari 10 pertandingan. Selain itu, mereka hanya tertinggal dua poin dari Juventus yang tampil tidak stabil.
Idzes menegaskan bahwa ia ingin menjaga penampilan terbaiknya. Ia menulis pesan singkat di Instagram yang menggambarkan tekadnya: “Kuat dari awal hingga akhir. Kemenangan besar! Performa yang harus ditingkatkan setelah jeda.” Pesan itu menunjukkan bahwa ia belum puas, meski sudah tampil konsisten sepanjang musim.
Selanjutnya, Sassuolo akan menghadapi Pisa dalam lanjutan pekan ke-12 Serie A di MAPEI Stadium. Pertandingan tersebut menjadi peluang bagi Idzes dan rekan setimnya untuk mempertahankan tren positif. Karena jadwal semakin padat, ketenangan dan disiplin Idzes akan sangat dibutuhkan.
