AS Roma mungkin akan segera kehilangan salah satu bintang andalannya, Paulo Dybala, pada bursa transfer musim panas 2024. Pemain asal Argentina ini tengah berada dalam tahap negosiasi dengan klub asal Arab Saudi, Al Qadsiah. Kabar ini tentunya menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar Giallorossi, namun manajemen klub tetap tenang menghadapi situasi ini. Ada beberapa faktor yang membuat AS Roma tidak terlalu cemas jika Dybala benar-benar meninggalkan klub.
Menurut laporan dari jurnalis transfer terkenal Italia, Gianluca Di Marzio, negosiasi antara Paulo Dybala dan Al Qadsiah sudah hampir mencapai kesepakatan penuh. Kedua belah pihak dikabarkan telah menemukan titik temu terkait gaji dan kontrak pemain. Namun, proses transfer ini belum sepenuhnya rampung karena AS Roma masih menunggu tawaran resmi dari klub asal Arab Saudi tersebut.
Tawaran yang awalnya disebut-sebut mencapai angka 18 juta euro, kini dikabarkan menurun secara drastis menjadi 10 juta euro, bahkan terakhir menyusut lagi hingga sekitar 4-5 juta euro. Meski jumlah tersebut jauh dari harapan awal, AS Roma disebut siap menerima tawaran tersebut, mengingat keinginan kuat Dybala untuk meninggalkan klub dan mencoba tantangan baru di Timur Tengah.
Jika Paulo Dybala benar-benar meninggalkan AS Roma, pelatih Daniele De Rossi dan manajemen klub tampaknya tidak perlu terlalu khawatir. Setidaknya ada tiga alasan utama yang membuat AS Roma tetap optimis menghadapi kemungkinan kehilangan bintang mereka ini.
1. Riwayat Cedera yang Mengganggu
Meskipun Dybala merupakan pemain yang berbakat dan kerap menjadi kunci dalam banyak pertandingan, riwayat cederanya menjadi salah satu kekhawatiran terbesar bagi AS Roma. Sepanjang musim 2023/2024, Dybala hanya mampu mencatatkan 1.974 menit bermain, dengan raihan 13 gol dan 9 assist. Catatan ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rekan setimnya, Romelu Lukaku, yang berhasil mencatatkan 2.644 menit bermain di Serie A musim lalu.
Cedera yang sering kambuh membuat Dybala sering absen dalam beberapa pertandingan penting, sehingga ia sering kali mendapat julukan “pemain kaki kaca”. Kondisi fisiknya yang rentan ini tentu menjadi pertimbangan serius bagi manajemen AS Roma, terutama saat mereka harus memikirkan jangka panjang. Dalam situasi seperti ini, kehilangan Dybala mungkin tidak terlalu merugikan, karena klub bisa mencari pemain yang lebih fit dan konsisten untuk mengisi posisi tersebut.
2. Beban Gaji yang Berat
Salah satu faktor utama yang mendorong AS Roma untuk mempertimbangkan penjualan Dybala adalah beban gajinya yang cukup besar. Dengan kontrak yang secara otomatis diperpanjang hingga 2026, Dybala akan menerima gaji sebesar 7 juta euro per musim. Jika diakumulasikan, AS Roma harus mengeluarkan hampir 30 juta euro hanya untuk membayar gaji Dybala selama dua tahun ke depan.
Jumlah ini tentu saja cukup membebani keuangan klub, terutama mengingat kontribusi Dybala yang tidak maksimal akibat seringnya cedera. Dalam situasi keuangan yang semakin ketat, AS Roma mungkin akan lebih memilih untuk mengalihkan dana tersebut ke pemain lain yang bisa memberikan kontribusi lebih besar dan lebih konsisten. Meskipun keputusan ini mungkin tidak disukai oleh sebagian besar penggemar, dari perspektif manajemen, ini adalah langkah yang logis dan perlu diambil demi keseimbangan keuangan klub.
3. Sudah Ada Pengganti yang Siap
Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi, tampaknya sudah siap dengan kemungkinan kehilangan Dybala. Tim ini telah melakukan rekrutan yang cermat dan mendatangkan pemain yang bisa mengisi peran Dybala dengan baik. Salah satu nama yang patut diperhatikan adalah Matias Soule, pemain muda berbakat yang direkrut dari Juventus. Soule dikenal memiliki kemampuan bermain di posisi yang sama dengan Dybala dan sudah mulai menunjukkan potensinya.
Dalam laga pembuka kontra Cagliari, Soule bahkan dipercaya sebagai starter, sementara Dybala harus puas duduk di bangku cadangan. Ini menunjukkan bahwa De Rossi sudah mulai merancang strategi baru tanpa terlalu bergantung pada Dybala. Selain Soule, AS Roma juga memiliki Tommaso Baldanzi. Ia merupakan pemain muda lainnya yang juga bisa beroperasi di posisi Dybala dalam formasi yang diterapkan De Rossi. Keberadaan pemain-pemain ini memberikan keyakinan bahwa AS Roma tetap kompetitif meskipun tanpa Dybala.
Kesimpulan
Kehilangan Paulo Dybala mungkin akan menjadi pukulan bagi sebagian penggemar AS Roma, namun jika dilihat lebih dekat, ada alasan yang kuat mengapa klub tidak perlu terlalu khawatir.