Pelatih Barcelona Ronald Koeman merasa kecewa setelah anak asuhnya gagal mengeksekusi 2 penalti saat mereka melawan Cornella di laga Copa del Rey Jumat 22/1 dini hari WIB. Klub Barcelona sudah berusaha keras untuk menggulingkan Cornella melanjutkan laga ke babak 16 besar Cope del Rey di Municipal de Cornella.
Mereka menghabiskan waktu 120 menit untuk unggul dari Cornella 2-0. Dua gol tersebut disumbangkan oleh Ousmane Dembele dan Martin Braithwaite di babak tambahan menit 93 dan 120. Kali ini El Barca memulai laga dengan penyesuaian penggunaan lapangan rumput sintetis.
Tentu para pemain Barca tidak biasa bermain dengan kondisi lapangan seperti itu. Selain itu, pasukan Ronald Koeman sempat menyiakan kesempatan emas untuk mengakhiri pertandingan selama 90 menit. Hal itu dikarenakan rekan Lionel Messi tidak berhasil menjebol gawang Cornella lewat 2 penalti.
Tidak heran jika pelatih Barcelona naik darah akibat kejadian itu. Menurut Ronald Koeman jika saja anak asuhnya bisa memanfaatkan umpan penalti tersebut besar kemungkinan Barcelona akan unggul lebih banyak lagi. Namun sangat disayangkan penalti pertama setelah Ronald Araujo dilanggar di kotak 16 menit ke 38 gagal mereka manfaatkan.
Wasit memutuskan memberikan bola di titik putih sebagai hukuman. Pemain yang dipercaya sebagai eksekutor Miralem Pjanic ternyata tidak berhasil memasukan bola ke gawang Cornella. Tendangannya berhasil ditebak oleh penjaga gawang Cornella, Roman Juan Ramirez akibatnya pelatih Barcelona merasa kecewa.
Berlanjut penalti kedua menit ke 80, saat itu Clement Lenglet bek tengah Barcelona dilanggar oleh salah satu pemain lawan. Kali ini Ousmane Dembele bertindak sebagai eksekutor. Sama dengan Mirelem Pjanic, ia gagal menjebol gawang Cornella. Tendangannya sangat buruk, mengarah tepat ke tengah sehingga kiper dengan mudah menangkis bola tersebut.
Setelah laga usai, pelatih Barcelona Ronald Koeman tidak kuasa menahan rasa kecewanya walaupun ia tetap memberikan penghargaan kepada anak asuhnya tersebut. Sesi wawancara dengan Mundo Deportivo, ia mengatakan bahwa tidak mengeluhkan soal usaha pemain namun itu tidak begitu baik dan mereka tidak bisa memanfaatkan peluang secara efektif.
Kegagalan dua penalti sekaligus sangat merugikan bagi klub. Dan hal itu tidak bisa diterima dengan mudah. Koeman juga menyinggung dua eksekutor pada laga tersebut, menurutnya pemain itu tidak ada efektifitas dan tidak seharusnya hal seperti itu terjadi di Barcelona. Melewatkan dua penalti dalam satu laga merupakan hal serius dan tidak bisa dilupakan begitu saja.
Pelatih Barcelona Kecewa, Kiper Cornella Ungkap Rahasia Suksesnya
Pelatih Barcelona benar-benar mengutarakan rasa sedih dan kecewa atas kejadian yang menimpa klubnya. Terlebih ia menilai jika skuad yang digarapnya memiliki penendang yang bisa diandalkan untuk mengeksekusi penalti. Padahal eksekusi penalti itu tidak ada tekanan sama sekali, tidak ada tekanan juga tanpa penonton sehingga hanya butuh konsentrasi.
Ronald Koeman juga akan menganalisis secara lebih mendalam mengenai kegagalan anak asuhnya tersebut. Dirinya tidak ingin kejadian seperti ini akan kembali terulang pada laga selanjutnya. Pelatih berkebangsaan Belanda itu juga menyinggung sosok Lionel Messi.
Pelatih Barcelona itu menilai La Pulga sebagai pemain paling konsisten menciptakan gol dari titik putih. Pemain lain harusnya bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh La Pulga sehingga dia tidak pernah gagal mengolah bola menjadi gol.
Keberhasilan Roman Juan sang penjaga gawang dalam menggagalkan penalti sangat dibanggakan pihak cornella. Dirinya membagikan rahasia atas keberhasilannya tersebut. Penyelamatan dua penalti yang dilakukannya menjadi kali pertama bagi Roman Juan selama berkarir di dunia sepakbola.
Ia mengaku bahwa dirinya sempat mempelajari gaya penalti Pjanic sebelum kompetisi digelar. Saat itu ia masih menggunakan jersey Juventus. Sehingga ia hafal betul dengan gaya penalti pemain Barcelona yang bertindak sebagai eksekutor.
Sementara penalti Dembele, ia menggagalkannya dengan menggunakan intuisinya yang cukup kuat. Penampilan Ramon Juan memang patut di apresiasi. Kiper 21 tahun itu mampu menyeimbangi Barcelona yang dikenal sebagai tim papan atas .
Sementara pelatih Barcelona, Ronald Koeman akan segera memberikan evaluasinya terkait penampilan anak asuhnya pada laga tersebut. Hal itu akan dilakukannya sesegera mungkin mengingat masih ada beberapa laga yang akan segera mereka ikuti.