Bermain di klub sebesar Real Madrid merupakan impian bagi sebagian besar bintang pesepak bola profesional. Dengan sejarah panjang penuh kejayaan dan basis pendukung yang masif, mengenakan seragam putih Los Blancos adalah pencapaian yang membanggakan. Namun, kenyataan di balik gemerlapnya Santiago Bernabeu tidak selalu seindah yang dibayangkan. Para pemain Real Madrid kerap menghadapi tekanan luar biasa, terutama dari fans mereka sendiri.
Ekspektasi tinggi yang dimiliki suporter Real Madrid menjadikan mereka cepat kecewa ketika performa pemain tak sesuai harapan. Bahkan nama-nama besar, termasuk legenda klub sekalipun, tak luput dari sorakan dan siulan saat permainan mereka dianggap menurun. Berikut adalah daftar 10 bintang Real Madrid yang pernah menjadi sasaran cemoohan dari fans mereka sendiri.
1. Kylian Mbappé
Kylian Mbappé datang ke Real Madrid dengan status megabintang dari Paris Saint-Germain. Meski tampil produktif dan menjadi top skor tim, perjalanan awalnya di ibu kota Spanyol tidak sepenuhnya berjalan mulus. Dalam sebuah insiden kontroversial, Mbappé menerima kartu merah langsung usai tekel keras terhadap gelandang Alaves, Antonio Blanco.
Saat menjalani hukuman larangan bermain, kamera stadion menangkap wajah Mbappé di layar besar. Respons fans sungguh mengejutkan — sorakan dan siulan terdengar keras. Insiden itu menjadi gambaran jelas bahwa hubungan Mbappé dengan fans belum harmonis meski performanya impresif.
2. Cristiano Ronaldo
Meski menjadi top skor sepanjang masa Real Madrid, Cristiano Ronaldo pun sempat merasakan dinginnya reaksi suporter. Salah satu momen paling ikonik terjadi pada laga Liga Champions 2017 melawan Bayern Munchen. Di babak pertama, Ronaldo beberapa kali gagal mencetak gol, dan hasilnya—ia disiuli.
Ronaldo membalas kritik tersebut dengan mencetak hattrick di babak tambahan, memastikan kelolosan Madrid. Seusai laga, ia berkata bahwa dirinya hanya meminta fans berhenti mencemooh, bukan mengabadikan namanya sebagai nama jalan. Pernyataannya menunjukkan bahwa tekanan dari fans kadang melampaui batas.
3. Gareth Bale
Selama sembilan tahun di Madrid, Gareth Bale mencetak banyak gol penting termasuk di final Liga Champions. Namun sayangnya, ia tak pernah sepenuhnya mendapat tempat di hati fans. Kritik makin keras usai insiden perayaan kelolosan Wales ke Euro 2020, ketika Bale mengangkat bendera bertuliskan, “Wales. Golf. Madrid. In that order.”
Dalam wawancaranya, Bale mengaku pernah dicemooh oleh 80.000 fans di stadion. Ia menyayangkan perlakuan tersebut dan mengatakan bahwa dukungan seharusnya diberikan, bukan cemoohan saat pemain dalam masa sulit.
4. Karim Benzema
Pada musim 2017/2018, Karim Benzema hanya mencetak lima gol dari 32 pertandingan La Liga. Hal ini memicu kritik tajam dari suporter. Pelatih Zinedine Zidane pernah membela Benzema dan menyerukan agar suporter memberikan dukungan penuh selama pertandingan berlangsung.
Benzema akhirnya membungkam kritik dengan menjadi salah satu penyerang terbaik di era modern Madrid. Namun fase kelam dalam kariernya tetap menjadi bagian dari kisahnya bersama klub.
5. Zinedine Zidane
Zinedine Zidane bukan hanya legenda sebagai pemain, namun juga sebagai pelatih. Namun demikian, Zidane mengalami momen dicemooh oleh fans di dua peran tersebut. Sebagai pemain, ia sempat dikritik usai transfer mahal dari Juventus. Sebagai pelatih, ia mendapatkan cemoohan usai kekalahan 0-3 dari Barcelona tahun 2017.
Meskipun prestasinya luar biasa — termasuk membawa Madrid juara Liga Champions tiga kali beruntun — tekanan dari fans tetap terasa tajam.
6. Alfredo Di Stefano
Alfredo Di Stefano adalah ikon terbesar dalam sejarah Real Madrid. Namun bahkan ia tidak kebal terhadap reaksi negatif. Pada tahun 1962, ia menuai kontroversi karena tampil dalam iklan stoking wanita. Hal tersebut membuat klub dan sebagian fans merasa tidak nyaman.
Namun, Di Stefano membalas dengan mencetak 22 gol pada musim itu. Penampilannya yang gemilang kembali menegaskan statusnya sebagai salah satu legenda sejati.
7. Iker Casillas
Iker Casillas adalah kiper ikonik yang menghabiskan hampir seluruh kariernya di Real Madrid. Meski begitu, di masa akhir kariernya di klub, ia dicemooh karena dianggap sebagai informan media saat Jose Mourinho masih melatih.
Meski tuduhan tersebut tak pernah terbukti, sebagian fans terlanjur kecewa. Pakar sepak bola Guillem Balague bahkan menyebut cemoohan itu lebih bernuansa politik daripada olahraga.
8. Sergio Ramos
Sergio Ramos dikenal sebagai pemimpin tangguh dan karismatik. Namun pada musim 2018/2019, ia juga menjadi sasaran kritik ketika tim tampil mengecewakan. Meski demikian, Ramos tetap berdiri di garda depan dan menunjukkan keteguhan mental.
Ia memahami bahwa kritik merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai kapten tim. Dengan semangat itu, Ramos membawa Real Madrid meraih banyak gelar bergengsi.
9. Vinicius Junior
Vinicius Junior awalnya lebih sering mendapat cemoohan dari fans lawan. Namun pada musim ini, suporter Madrid sendiri mulai kehilangan kesabaran. Setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Valencia, Vinicius menerima siulan dari para pendukung di Bernabeu.
Kegagalannya dalam melakukan dribel juga memicu kekecewaan lebih lanjut. Performa buruknya di laga tersebut memperburuk hubungannya dengan fans.
10. Roberto Carlos
Sebagai bek legendaris, Roberto Carlos jarang mendapatkan kritik dari fans Madrid. Namun saat hal itu terjadi, ia tidak menyerah. Justru, siulan dan kritik yang datang padanya menjadi bahan bakar untuk tampil lebih baik di lapangan.
Ia mengaku selalu berlari lebih keras dan aktif terlibat dalam permainan setelah mendapat cemoohan. Sikap profesional itulah yang membuatnya dikenang sebagai bek kiri terbaik sepanjang sejarah klub.