Wayne Rooney baru-baru ini mengungkap siapa duet terbaiknya selama memperkuat Manchester United (MU), dan jawabannya mengejutkan banyak orang. Bukan Cristiano Ronaldo, sang megabintang asal Portugal yang disebut-sebut sebagai ikon utama Manchester United di era akhir 2000-an, melainkan Carlos Tevez, striker asal Argentina yang sempat bersitegang dengan Sir Alex Ferguson.
Rooney dikenal sebagai pemain ikonik di era keemasan MU. Ia menjadi andalan lini depan selama lebih dari satu dekade dan berkontribusi besar dalam membawa klub meraih berbagai trofi bergengsi. Selama kariernya di Old Trafford, ia berduet dengan sejumlah striker top dunia seperti Robin van Persie, Zlatan Ibrahimovic, Dimitar Berbatov, Radamel Falcao, dan tentu saja Cristiano Ronaldo.
Namun, pilihan Rooney jatuh pada Tevez—sosok yang menurutnya sangat klop secara gaya bermain dan memiliki komitmen tinggi untuk tim. Duet keduanya memang tidak berlangsung lama, tetapi hasil yang mereka berikan sangat maksimal. Dalam kurun waktu dua musim, mereka sukses mempersembahkan sederet gelar domestik maupun Eropa untuk Manchester United.
Apa alasan di balik pilihan Rooney? Mari simak ulasan lengkapnya.
Tevez, Bukan Ronaldo, Jadi Pilihan Utama Rooney
Dalam wawancara dengan BBC Sport, Rooney menyebut Carlos Tevez sebagai duet terbaiknya di Manchester United. Bukan tanpa alasan, ia menilai Tevez punya karakter dan etos kerja yang sangat mirip dengannya di atas lapangan.
Menurut Rooney, Tevez adalah striker yang tidak hanya mengandalkan naluri mencetak gol, tetapi juga selalu bekerja keras dalam setiap pertandingan. Hal ini membuat keduanya memiliki sinergi yang kuat di lini depan.
“Ketika Carlos bergabung dengan Manchester United, banyak orang meragukan kami bisa cocok sebagai duet. Tapi saya langsung merasa nyaman bermain bersamanya,” ungkap Rooney.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keduanya sama-sama bisa beroperasi sebagai striker utama maupun second striker. Fleksibilitas inilah yang membuat kombinasi mereka sulit ditebak lawan.
Duet Efektif yang Hanya Bertahan Dua Musim
Rooney dan Tevez hanya bermain bersama selama dua musim, yaitu dari tahun 2007 hingga 2009. Meski singkat, kolaborasi mereka bersama Cristiano Ronaldo dikenal sebagai “Trio Mematikan” yang menebar teror di Eropa.
Dalam dua musim itu, MU berhasil meraih dua gelar Premier League secara beruntun, satu trofi Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub. Ketiganya mencetak total lebih dari 70 gol dalam satu musim, membuat Manchester United sangat superior di lini depan.
“Saya menikmati waktu bermain dengan banyak striker hebat, tapi Carlos adalah yang paling menyenangkan untuk diajak bekerja sama,” kata Rooney.
Kolaborasi mereka di final Liga Champions 2008 melawan Chelsea menjadi momen ikonik. Meski Tevez hanya bermain sebagai starter dan digantikan di babak kedua, kehadirannya menjadi bagian penting dari sistem taktik Ferguson malam itu.
Hubungan Tevez dan Ferguson Berakhir Pahit
Meski tampil mengesankan, masa depan Tevez di Old Trafford tidak berlangsung sesuai harapan. Ia hanya berstatus pinjaman dari West Ham United selama dua musim, dan banyak pihak berharap MU segera mengamankan jasanya secara permanen.
Namun, keputusan Sir Alex Ferguson untuk mendatangkan Dimitar Berbatov pada musim panas 2008 mengubah segalanya. Tevez merasa tidak dihargai dan mulai menunjukkan ketidaksenangan secara terbuka.
Ketegangan semakin memuncak ketika ia tak lagi menjadi pilihan utama di musim 2008/2009. Akhirnya, Tevez memilih hengkang secara mengejutkan ke Manchester City, rival sekota MU, pada musim panas 2009.
Hubungan antara Tevez dan Ferguson pun memburuk. Salah satu momen yang memperlihatkan keretakan itu adalah saat Tevez mengenakan kaus bertuliskan “RIP Fergie” dalam parade juara Manchester City tahun 2011, sebuah sindiran yang memicu kontroversi besar di Inggris.
Bukan Sekadar Statistik, Tapi Kecocokan Gaya Bermain
Rooney juga menekankan bahwa pilihannya terhadap Tevez bukan didasarkan pada jumlah gol atau assist semata. Ia lebih melihat dari aspek kerja sama tim dan pemahaman taktis di lapangan.
Cristiano Ronaldo memang memiliki kemampuan individu luar biasa, namun menurut Rooney, Ronaldo lebih sering berfokus pada penyelesaian akhir ketimbang membangun permainan secara kolektif. Di sisi lain, Tevez disebutnya lebih banyak membantu saat bertahan, menjemput bola ke lini tengah, dan membuka ruang.
Hal ini membuat kombinasi Rooney dan Tevez lebih harmonis, karena keduanya saling melengkapi baik dalam menyerang maupun bertahan.
Duet yang Singkat Tapi Bersejarah
Meskipun hanya bertahan selama dua musim, duet Wayne Rooney dan Carlos Tevez akan selalu dikenang oleh fans Manchester United sebagai salah satu kombinasi terbaik yang pernah dimiliki klub. Mereka bukan hanya produktif dalam urusan gol, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap kesuksesan tim secara keseluruhan.
Pernyataan Rooney soal Tevez menunjukkan bahwa chemistry dan kerja sama tim bisa lebih penting dari sekadar nama besar. Dan bagi banyak penggemar setia Manchester United, kombinasi Tevez-Rooney-Ronaldo akan selalu menjadi bagian dari era kejayaan yang sulit dilupakan.