Paris Saint-Germain (PSG) akan bertemu Tottenham setelah mencetak sejarah baru dengan menjuarai Liga Champions 2024/2025 dengan menggilas Inter Milan 5-0 di Allianz Arena. Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa klub asal ibu kota Prancis itu telah bertransformasi menjadi kekuatan dominan di Eropa. Tidak hanya soal skor telak, namun cara PSG bermain memperlihatkan level permainan yang jauh melampaui pesaingnya.
PSG Bungkam Inter Milan dengan Performa Tak Terbendung
Dua gol kilat di babak pertama yang dicetak Achraf Hakimi dan Desire Doue membuat Inter Milan tertekan sejak awal. PSG tak memberikan ruang bagi lawannya untuk berkembang. Bahkan setelah jeda, intensitas serangan mereka tidak menurun. Tiga gol tambahan lahir dari aksi Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan wonderkid Senny Mayulu.
Luis Enrique, pelatih PSG, merancang strategi yang begitu efektif hingga permainan Inter tampak lumpuh total. Trofi yang selama ini hanya menjadi impian kini telah resmi berada di lemari PSG. Kemenangan ini mengantar mereka ke panggung UEFA Super Cup 2025, di mana mereka akan menghadapi Tottenham Hotspur — juara Liga Europa musim lalu.
UEFA Super Cup 2025: Panggung Duel Dua Kutub Filosofi
Super Cup edisi ke-50 akan berlangsung pada 13 Agustus 2025 di Stadio Friuli, Udine, Italia. Pertemuan ini mempertemukan dua kampiun Eropa: PSG sebagai juara Liga Champions dan Tottenham yang mengejutkan banyak pihak dengan keberhasilan mereka di Liga Europa.
Spurs akan mencatat debut mereka di ajang ini, sebuah pencapaian bersejarah yang mencerminkan kemajuan klub di bawah manajemen terbaru. Namun, menghadapi PSG yang sedang di puncak performa tentu bukan pekerjaan mudah. Apalagi jika mengingat bagaimana tim Paris itu tampil mendominasi sepanjang fase gugur Liga Champions.
Sementara PSG akan tampil untuk kedua kalinya di Super Cup. Kali pertama mereka tampil pada 1996 usai memenangkan UEFA Cup Winners’ Cup. Sayangnya, saat itu mereka dibantai Juventus dengan agregat mencolok 2-9. Kini, dengan skuad bertabur bintang dan pelatih berpengalaman, PSG siap menebus kenangan pahit tersebut.
Ancaman Nyata Bagi Tottenham: Pesan dari Tony Cascarino
Mantan penyerang Republik Irlandia, Tony Cascarino, turut memberikan peringatan kepada Tottenham terkait laga kontra PSG ini. Dalam wawancaranya bersama TalkSPORT, Cascarino menyebut bahwa Spurs butuh sejumlah rekrutan baru jika ingin bersaing secara kompetitif.
“PSG ada di level yang sangat berbeda sekarang. Siapa pun yang menyaksikan final Liga Champions bisa melihat betapa luar biasanya mereka,” ujarnya. Cascarino menekankan bahwa etos kerja para pemain PSG sangat tinggi dan mereka bekerja keras dalam setiap posisi di lapangan.
“Bukan hanya soal teknik dan kecepatan, tapi mereka benar-benar disiplin dan bekerja sebagai satu kesatuan. Jika Tottenham tidak memperkuat skuad mereka, maka mereka akan kesulitan di pertandingan ini,” tambahnya.
Ujian Berat untuk Spurs: Tidak Bisa Hanya Andalkan Semangat
Bagi Tottenham, keberhasilan menjuarai Liga Europa memang merupakan tonggak penting. Namun, pertandingan kontra PSG jelas berada pada level yang berbeda. Ini bukan sekadar laga pembuka musim — ini adalah ujian sesungguhnya bagi mental, strategi, dan kedalaman skuad mereka.
Pelatih Spurs harus mampu menyusun taktik yang mampu meredam agresivitas PSG. Selain itu, para pemain pun harus siap secara mental untuk menghadapi tekanan yang begitu besar di laga besar seperti ini. Mengandalkan semangat juang saja tidak akan cukup.
Jika Spurs hanya bergantung pada momentum dari kemenangan di Liga Europa, mereka berisiko mengalami kekalahan telak. PSG bukanlah lawan yang bisa diremehkan, apalagi mereka datang dengan motivasi tinggi untuk menambah koleksi trofi mereka dan mempertegas status sebagai penguasa baru Eropa.
Laga di Udine: Lebih dari Sekadar Trofi
Pertandingan di Stadio Friuli nanti tidak hanya tentang siapa yang membawa pulang trofi. Ini adalah laga yang sarat makna simbolis. PSG ingin mengukuhkan posisi mereka sebagai klub paling dominan di benua biru. Sedangkan Tottenham datang dengan misi membuktikan bahwa mereka juga layak duduk di meja para raksasa.
Pertemuan ini juga mempertemukan dua filosofi yang berbeda. PSG dengan pendekatan modern, agresif, dan penuh bintang. Sementara Spurs dikenal sebagai tim yang lebih pragmatis dan mengandalkan kolektivitas. Ini akan menjadi benturan menarik antara gaya bermain ofensif melawan strategi solid dan cermat.
Para penggemar sepak bola di seluruh dunia tentu akan menantikan duel ini. Sebab, selain menjadi ajang pembuka musim baru, laga ini bisa menjadi penentu arah dari perjalanan kedua klub sepanjang musim 2025/2026. Mampukah Tottenham mengejutkan dunia, atau PSG kembali melanjutkan dominasinya?