Final Piala Dunia Qatar 2022 kurang dari sebulan lagi di Qatar. Kabar mengejutkan, justru melanda Timnas Iran. Pasukan Carlos Queiroz terancam dibatalkan dari Piala Dunia Qatar 2022. Timnas Iran batal karena dalam masalah politik negaranya. Ukraina baru saja mengajukan banding ke FIFA untuk melarang Timnas Iran dari Piala Dunia Qatar 2022.
Tuduhan Ukraina sangat serius. Ukraina ingin Timnas Iran dikenai sanksi oleh FIFA karena memasok senjata ke Rusia. Bantuan Timnas Iran dalam invasi Rusia ke Ukraina dengan memasok senjata ini juga mendapat reaksi keras dari negara – negara anggota UEFA di Eropa. Ukraina juga menyoroti pelanggaran hak asasi manusia sebagai protes atas kemarahan pemerintah Timnas Iran. Ukraina menilai Timnas Iran telah melanggar Pasal 3 dan 4 Anggaran Dasar FIFA.
(Mempertimbangkan informasi media tentang tampilan sistematis pelanggaran hak asasi manusia Timnas Iran, yang mungkin melanggar prinsip dan norma Piagam FIFA, dengan mempertimbangkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 tentang sanksi terhadap Timnas Iran dan dugaan Timnas Iran Berpartisipasi dalam agresi militer Federasi Rusia terhadap Ukraina, [mereka] mengajukan banding ke FIFA, merekomendasikan agar masalah pengecualian Timnas Iran dari Piala Dunia FIFA 2022 dipertimbangkan) – Tulis Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Timnas Iran sendiri lolos ke Piala Dunia Qatar 2022 sebagai wakil Asia. Mereka menempati peringkat pertama Grup A babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Asia. Ini adalah Piala Dunia ketiga berturut – turut bagi Timnas Iran. Di Qatar, Timnas Iran berada di Grup B bersama Inggris, Wales, dan Amerika Serikat.
Laga pertama Timnas Iran di Piala Dunia Qatar 2022 akan melawan Inggris pada 21 Oktober 2022. Adapun Ukraina, mereka tidak memenuhi syarat untuk Piala Dunia Qatar 2022. Di babak penyisihan grup kualifikasi Eropa, Ukraina memang tetap tak terkalahkan, tetapi harus menjadi runner – up dan harus mengikuti babak play – off.
Piala Dunia Qatar 2022
Di babak play – off, Ukraina kalah agregat 1 – 3 dari Skotlandia dan tersingkir. Play – off sendiri tertunda untuk waktu yang lama dan tidak selesai sampai setelah Rusia menginvasi Ukraina Juni lalu. Adapun Rusia, FIFA telah menghapusnya dari kualifikasi karena invasi Ukraina. Adapun Ukraina, mereka tidak memenuhi syarat untuk Piala Dunia Qatar 2022.
Di babak penyisihan grup kualifikasi Eropa, Ukraina memang tetap tak terkalahkan, tetapi harus menjadi runner – up dan harus mengikuti babak play – off. Di babak play – off, Ukraina kalah agregat 1 – 3 dari Skotlandia dan tersingkir. Play – off sendiri tertunda untuk waktu yang lama dan tidak selesai sampai setelah Rusia menginvasi Ukraina Juni lalu.
Adapun Rusia, FIFA telah menghapusnya dari kualifikasi karena invasi Ukraina. Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF) meminta FIFA segera mengeluarkan Timnas Iran dari Piala Dunia Qatar 2022. Sebelumnya, pemerintah Timnas Iran dicurigai melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis.
Sekadar informasi, saat ini sedang terjadi protes terhadap pemerintah Timnas Iran di Ukraina. Bahkan, banyak warga Timnas Iran di Ukraina yang ikut menyampaikan protes ini. Alasan protes tidak lain adalah pengiriman drone baru – baru ini dari Timnas Iran ke Rusia. Drone tersebut dikatakan sebagai bala bantuan Timnas Iran selama serangan Rusia ke Ukraina.
Timnas Iran Batal ke Piala Dunia Qatar 2022, ada apa?
UAF berencana untuk meminta FIFA untuk memblokir Timnas Iran dari bersaing. Mereka berpendapat bahwa tindakan keras terhadap protes di negara itu mungkin melanggar prinsip dan norma FIFA. UAF juga mengutip kemungkinan keterlibatan Timnas Iran dalam agresi militer Rusia terhadap Ukraina. Komite eksekutif UAF bertemu pada hari Senin 31 Oktober dan setuju untuk mengajukan permintaan ke FIFA.
Mudah – mudahan, FIFA akan mempertimbangkan ini sebelum Piala Dunia dimulai pada 20 November. Awal bulan ini, tokoh sepak bola dan olahraga Timnas Iran serta kelompok hak asasi manusia Open Stadiums juga meminta FIFA untuk melarang Timnas Iran berkompetisi. Sebuah klub besar Ukraina, Shakhtar Donetsk, juga memprotes.
Dalam penumpasan protes, pasukan keamanan menewaskan 284 orang, termasuk 45 anak – anak, Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Timnas Iran (HRANA) melaporkan. Seorang wanita yang dituduh mengenakan jilbab ‘secara tidak benar’ telah meninggal dalam tahanan polisi. (*)